{"id":29265,"date":"2022-07-04T14:27:27","date_gmt":"2022-07-04T07:27:27","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=29265"},"modified":"2023-01-22T14:19:12","modified_gmt":"2023-01-22T07:19:12","slug":"tips-memberi-makanan-untuk-anak-diare","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/tips-memberi-makanan-untuk-anak-diare\/","title":{"rendered":"Tips Memberi Makanan untuk Anak Diare"},"content":{"rendered":"
Penulis: Heldania | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 19 Januari 2023<\/p>\n <\/p>\n Diare<\/a> adalah kondisi umum yang terjadi saat tinja mengandung terlalu banyak air.<\/p>\n Jika anak Anda memiliki tinja yang encer atau cair setidaknya tiga kali atau lebih per hari, itu artinya anak Anda mungkin mengalami diare.<\/p>\n Perawatan terbaik untuk diare pada anak bergantung pada penyebabnya, namun ada beberapa cara untuk meredakan gejala diare. Salah satunya adalah dengan mengetahui tips memberi makanan untuk anak yang sedang mengalami diare.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Si Kecil Sedang Diare? Perhatikan Tips Pemberian Susu Berikut Ini<\/a><\/p>\n Biasanya, saat anak-anak terkena diare, itu dianggap “akut”, artinya berlangsung dari beberapa hari hingga seminggu.<\/p>\n Pada umumnya, diare akut disebabkan oleh beberapa jenis infeksi, baik virus, bakteri atau parasit.<\/p>\n Selain penyakit perut, diare pada anak juga dapat dipicu oleh masalah lain, termasuk beberapa hal berikut ini:<\/p>\n Makanan apa pun berpotensi menyebabkan alergi, namun ada beberapa makanan paling umum yang dapat menyebabkan alergi, yaitu susu<\/a>, kacang-kacangan<\/a>, telur<\/a>, kerang<\/a>, dan ikan<\/a>.<\/p>\n Akibatnya, anak dapat mengalami diare dan kembung<\/a> setelah makan atau minum produk susu.<\/p>\n Kondisi yang juga disebut malabsorpsi laktosa ini biasanya tidak berbahaya, namun gejalanya bisa menimbulkan ketidaknyamanan.<\/p>\n Asupan sangat rendah lemak dan rendah serat<\/a> juga memicu diare.<\/p>\n Diare akibat obat antibiotik tertentu biasanya ringan dan tidak menyebabkan dehidrasi<\/a> atau penurunan berat badan.<\/p>\n Namun, susunan yang tepat dari mikrobioma padat ini bervariasi tergantung masing-masing individu dan beberapa anak mungkin memiliki kumpulan bakteri yang menyebabkan tinja lebih encer.<\/p>\n Anak juga bisa mengalami diare kronis, jenis diare yang berlangsung lebih dari 2-4 minggu dan lebih jarang terjadi.<\/p>\n Penyebab diare kronis juga bisa karena infeksi bakteri, virus atau parasit. Diare kronis juga dapat dipicu oleh beberapa hal berikut ini:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Kenali 6 Ciri-ciri Bayi Anda Sedang Diare<\/a><\/p>\n Tujuan utama mengobati diare pada anak adalah mencegah dehidrasi. Saat anak kehilangan terlalu banyak air dan mineral dari tubuh, cairan tubuh harus diganti.<\/p>\n Caranya adalah dengan memberi anak sedikit cairan sesering mungkin.<\/p>\n Berikut adalah beberapa tips memberi makanan untuk anak diare:<\/p>\n Jika bayi Anda disusui ASI:<\/strong><\/p>\n Jika bayi Anda diberi susu botol:<\/strong><\/p>\n Jika anak Anda mengonsumsi makanan padat:<\/strong><\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Panduan Penanganan Diare pada Anak<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Penyebab Diare pada Anak<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
Tips Memberi Makanan untuk Anak Diare<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n