{"id":28988,"date":"2022-06-27T02:26:39","date_gmt":"2022-06-26T19:26:39","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=28988"},"modified":"2023-01-22T14:14:22","modified_gmt":"2023-01-22T07:14:22","slug":"hubungan-suami-istri-saat-haid-bisa-hamil","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/hubungan-suami-istri-saat-haid-bisa-hamil\/","title":{"rendered":"Apakah Hubungan Suami Istri saat Haid Bisa Menyebabkan Hamil?"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 19 Januari 2023<\/p>\n <\/p>\n Terkadang, hubungan seksual bisa menjadi persoalan yang tabu sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan mengenai hubungan suami istri ini.<\/p>\n Salah satu yang mungkin jarang dan tabu dibicarakan adalah tentang melakukan hubungan seksual ketika sedang haid.<\/p>\n Apakah hal tersebut aman untuk dilakukan dan bisakah aktivitas seksual ini menyebabkan kehamilan<\/a>?<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Bolehkah Keramas saat Haid?\u00a0<\/a><\/p>\n Saat sedang datang bulan, tubuh seorang wanita bisa mengalami berbagai gejala, mulai dari pusing, kram perut, dan gejala lainnya.<\/p>\n Siapa sangka hubungan seksual bisa menjadi solusi untuk meredakan masalah-masalah ini.<\/p>\n Adapun manfaat dari melakukan aktivitas seksual di saat menstruasi antara lain:<\/p>\n Kram perut<\/a> terjadi ketika rahim berkontraksi untuk meluruhkan darah.<\/p>\n Saat wanita melakukan aktivitas seksual, orgasme bisa membantu meredakan ketegangan otot rahim.<\/p>\n Selain menyebabkan badan lemas, keluarnya banyak darah ketika sedang haid juga dapat menimbulkan sakit kepala<\/a>.<\/p>\n Sejumlah penelitian mengungkapkan hubungan seksual bisa membantu menyembuhkan gejala sakit kepala ini.<\/p>\n Di balik manfaat di atas, aktivitas seksual yang dilakukan saat menstruasi juga memiliki kekurangan, terlebih jika Anda dan pasangan tak nyaman dengan adanya darah yang mungkin keluar saat hubungan intim dilakukan.<\/p>\n Jika Anda menggunakan tampon<\/a>, maka tampon bisa menyerap lubrikasi alami yang dimiliki wanita, sehingga vagina akan terasa lebih kering.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Obat Penunda Haid untuk Umroh, Amankah Dikonsumsi?<\/a><\/p>\n Dikutip dari Health<\/em>, Lauren Streicher, MD mengungkapkan bahwa hubungan seks pada masa menstruasi sering dikhawatirkan kebanyakan orang.<\/p>\n Nyatanya, aktivitas seksual ini aman untuk dilakukan ketika sedang haid.<\/p>\n Walaupun begitu ketika menstruasi, serviks Anda akan sedikit lebih terbuka, sehingga risiko infeksi bisa menjadi lebih tinggi.<\/p>\n Selain risiko infeksi, juga terdapat risiko kehamilan, khususnya jika Anda tidak menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun.<\/p>\n Anda mungkin berpikir bahwa menstruasi menandakan tubuh Anda sedang tidak dapat dibuahi.<\/p>\n Namun, Anda tetap bisa hamil jika sperma<\/a> tetap hidup dalam tubuh dan Anda sedang memasuki masa ovulasi<\/a>.<\/p>\n Berikut adalah sejumlah hal yang wajib Anda pahami sebelum melakukannya:<\/p>\n Siklus menstruasi wanita berkisar dari 21-35 hari, dengan rata-rata sebanyak 28 hari.<\/p>\n Pada pertengahan siklus Anda, maka rahim Anda akan mengeluarkan sel telur<\/a> yang matang, atau disebut dengan ovulasi.<\/p>\n Ketika Anda melakukan hubungan seksual, sperma pria bisa masuk ke dalam saluran reproduksi Anda.<\/p>\n Selama 5-6 hari, sperma pria bisa bertahan hidup di sana. Karena hal inilah sperma bisa menunggu hingga ada sel telur yang matang untuk dibuahi.<\/p>\n Jika Anda melakukan hubungan seksual tepat setelah pendarahan berhenti, maka Anda memasuki fase jendela subur (fertility window<\/em>).<\/p>\n Artinya, dalam setiap 28-30 hari, jendela subur berada di antara hari ke-11 hingga 21.<\/p>\n Dengan kata lain, Anda sedang subur dan berpotensi untuk hamil.<\/p>\n Jika Anda berhenti menstruasi di hari keenam, kemudian Anda melakukan hubungan seksual esoknya yaitu di hari ke-7 dan ovulasi di hari ke-11, maka sperma masih bisa hidup hingga masa ovulasi Anda datang.<\/p>\n Untuk mencegah terjadinya kehamilan selama Anda melakukan hubungan seksual, gunakan alat kontrasepsi.<\/p>\n Setiap orang memiliki preferensinya masing-masing. Mulai dari pil KB<\/a>, IUD<\/a>, dan lain-lain.<\/p>\n Meskipun sudah menggunakan alat kontrasepsi di atas, Anda tetap perlu memakai kondom<\/a>.<\/p>\n Penggunaan kondom tidak hanya bisa menurunkan risiko kehamilan, namun juga berbagai infeksi menular seksual yang berbahaya.<\/p>\n Lain halnya jika Anda tak menggunakan kondom. Apabila ini terjadi, maka Anda bisa mengomsumsi pil kontrasepsi darurat.<\/p>\n Pil kontrasepsi darurat perlu diminum sesegera mungkin, yaitu dalam kurun 5 hari setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.<\/p>\n Cara tersebut bisa Anda lakukan jika memang benar-benar dalam kondisi yang darurat, dan tidak bisa dijadikan sebagai alat pencegah kehamilan utama.<\/p>\n Bagaimanapun, hubungan seksual tanpa pengaman selalu berisiko menyebabkan kehamilan, termasuk hubungan seksual yang dilakukan ketika sedang haid.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Minum Es Saat Haid, Apakah Berbahaya?<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Health. (2020). What to Know About Period Sex, Including Safety, Benefits, and Tips<\/a>. www.health.com\u00a0<\/span><\/p>\n MedicineNet. (2020). Can Sperm Survive in Menstrual Blood?<\/a>. www.medicinenet.com<\/span><\/p>\n Very Well Health. (2021). Tips for Having Sex During Your Period<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\nManfaat Aktivitas Seksual saat Haid<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Kekurangan Hubungan Seksual saat Haid<\/strong><\/h3>\n
Tingkat Keamanan Hubungan Seksual saat Haid<\/strong><\/h3>\n
Penyebab Terjadinya Kehamilan setelah Berhubungan Seksual saat Haid<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Contoh Kasus<\/strong><\/h3>\n
Cara Mencegah Kehamilan<\/strong><\/h3>\n