{"id":28758,"date":"2022-06-18T10:38:04","date_gmt":"2022-06-18T03:38:04","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=28758"},"modified":"2022-06-18T10:38:04","modified_gmt":"2022-06-18T03:38:04","slug":"fetal-distress-atau-kondisi-gawat-janin-waspadai-gejalanya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/fetal-distress-atau-kondisi-gawat-janin-waspadai-gejalanya\/","title":{"rendered":"Fetal distress atau Kondisi Gawat Janin, Waspadai Gejalanya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Silvia | Editor: Umi<\/p>\n
Ketika kehamilan, sangat penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan tubuh. Jangan sampai, Anda mengalami fetal distress<\/em> atau gawat janin sehingga harus melahirkan segera.<\/p>\n Istilah fetal distress<\/em> mengacu pada kondisi janin yang tidak menerima cukup oksigen ketika kehamilan atau selama proses persalinan.<\/p>\n Karena tidak cukupnya oksigen, janin pun memiliki detak jantung yang abnormal. Ketika Anda mengalami gawat janin selama persalinan, nyawa bayi pun dapat terancam.<\/p>\n Mari cari tahu lebih lanjut mengenai kondisi gawat janin yang bisa berakibat fatal melalui artikel di bawah ini.<\/p>\n Fetal distress<\/em> atau gawat janin dapat dideteksi ketika dokter memeriksa kondisi janin Anda di dalam kandungan selama persalinan. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan detak jantung menggunakan USG Doppler<\/a>.<\/p>\n Dengan pemantauan jantung janin elektronik, dokter dapat mengetahui detak jantung setiap 15 menit selama persalinan awal dan setelah setiap kontraksi hingga persalinan berakhir.<\/p>\n Hasil pemeriksaan bisa mendiagnosis adanya gawat janin apabila:<\/p>\n Penyebab utama dari gawat janin adalah tidak cukupnya oksigen untuk bayi selama di dalam kandungan.<\/p>\n Biasanya, kurangnya oksigen untuk janin disebabkan oleh masalah pada plasenta, seperti solusio plasenta<\/a> atau insufisiensi plasenta. Kondisi ini bisa juga disebabkan oleh masalah pada tali pusat, seperti jika tali pusat tertekan.<\/p>\n Selain itu, gawat janin bisa terjadi karena kondisi kesehatan ibu hamil. Misalnya, diabetes<\/a>, penyakit ginjal<\/a>, atau kolestasis (gangguan hati pada ibu hamil).<\/p>\n Gawat janin juga sering kali terjadi apabila kehamilan berlangsung terlalu lama, atau ketika ada komplikasi lain selama persalinan, seperti kontraksi terlalu kuat atau jarak kontraksi yang terlalu berdekatan.<\/p>\n Anda juga bisa lebih berisiko untuk mengalami gawat janin jika:<\/p>\n Lantas, bagaimana cara mengatasi gawat janin agar bayi yang dilahirkan bisa selamat?<\/p>\n Langkah pertama untuk mengatasi gawat janin, yakni memberi ibu hamil oksigen dan tambahan cairan sehingga detak jantung bayi lebih teratur.<\/p>\n Apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan menjelang persalinan dan janin diketahui mengalami fetal distress<\/em>, maka obat harus dihentikan.<\/p>\n Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk bergerak atau berubah posisi jika gawat janin terjadi selama proses persalinan. Misalnya, dengan memutar tubuh ke satu sisi agar tekanan pada bayi berkurang dan mendapatkan oksigen cukup.<\/p>\n Selama proses persalinan, dokter akan memantau detak jantung janin dan mungkin menyarankan Anda untuk segera melahirkan.<\/p>\n Dokter akan membantu Anda melahirkan bayi melalui persalinan yang dibantu menggunakan forsep atau ekstraktor vakum. Jika tidak, Anda mungkin harus menjalani operasi caesar darurat.<\/p>\n Hal ini dilakukan ketika Anda mengalami komplikasi selama persalinan atau ada mekonium dalam cairan ketuban.<\/p>\n Meski kondisi ini tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi, Anda bisa melakukan pencegahan. Satu-satunya cara untuk mencegah fetal distress atau gawat janin adalah dengan menjalani kehamilan yang sehat.<\/p>\n Dengan melakukan pemeriksaan kehamilan rutin dan mengikuti anjuran dokter kandungan untuk menjaga kesehatan ibu serta janin.<\/p>\n Mulai dari memperhatikan pola makan dan melakukan gaya hidup sehat. Hal ini sangat penting, apalagi jika Anda telah didiagnosis preeklamsia atau diabetes gestasional yang dapat meningkatkan risiko gawat janin.<\/p>\n Pemeriksaan kandungan yang lebih sering selama kehamilan akhir menjelang persalinan juga penting untuk Anda lakukan. Sebab, pemeriksaan bisa membantu Anda untuk memantau detak jantung dan gerakan janin.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Air Ketuban Sedikit? Begini Cara Memperbanyak Cairan Ketuban<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Gejala Gawat Janin<\/strong><\/h3>\n
\n
Penyebab Gawat Janin<\/strong><\/h3>\n
Faktor Risiko Gawat Janin<\/strong><\/h3>\n
\n
Cara Mengatasi Gawat Janin<\/strong><\/h3>\n
Pencegahan Gawat Janin<\/strong><\/h3>\n