{"id":28748,"date":"2022-06-18T10:03:55","date_gmt":"2022-06-18T03:03:55","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=28748"},"modified":"2022-06-18T10:28:06","modified_gmt":"2022-06-18T03:28:06","slug":"10-jenis-gangguan-kepribadian-yang-sering-kali-tidak-disadari","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/10-jenis-gangguan-kepribadian-yang-sering-kali-tidak-disadari\/","title":{"rendered":"10 Jenis Gangguan Kepribadian yang Sering Kali Tidak Disadari"},"content":{"rendered":"
Penulis: Silvia | Editor: Umi<\/p>\n
Gangguan kepribadian merupakan masalah kesehatan mental yang melibatkan pikiran dan perilaku berkelanjutan, yang menyimpang dari harapan dan budaya.<\/p>\n
Pasien gangguan kepribadian mengalami kesulitan memahami dan berhubungan dengan situasi maupun orang lain. Jadi, mereka memiliki masalah dalam hubungan, kegiatan sosial, kehidupan pekerjaan, dan sekolahnya.<\/p>\n
Orang yang mengalami gangguan kepribadian mungkin tidak menyadari apa yang mereka alami. Oleh karena itu, mereka tidak memahami bahwa perilakunya menimbulkan efek negatif pada orang lain.<\/p>\n
Bahkan dalam beberapa kasus, penderita masalah kesehatan mental ini cenderung menyalahkan orang lain mengenai apa yang mereka hadapi.<\/p>\n
Baca Juga:\u00a0<\/strong>Prosedur Pasien Gangguan Jiwa Sebelum Dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa<\/a><\/p>\n Ada banyak sekali jenis gangguan kepribadian yang bisa dialami oleh seseorang. Masalah kesehatan mental ini dapat dimulai pada masa remaja atau dewasa awal.<\/p>\n Berikut 10 jenis gangguan kepribadian menurut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders<\/em> (DSM-5), yang merupakan publikasi referensi standar untuk penyakit mental yang diakui:<\/p>\n Penderita gangguan kepribadian paranoid<\/a> sering kali mengalami rasa curiga dan ketidakpercayaan terhadap orang lain secara terus-menerus.<\/p>\n Orang dengan kepribadian paranoid sering percaya bahwa orang lain sedang mencoba untuk merendahkan, menyakiti, atau mengancam mereka. Jadi, mereka menganggap bahwa orang lain adalah jahat dan memusuhinya.<\/p>\n Gangguan kepribadian yang satu ini ditandai dengan kurangnya minat dalam hubungan sosial atau pribadi. Maka dari itu, penderita skizoid lebih suka menyendiri.<\/p>\n Mereka pun cenderung memiliki rentang emosi yang terbatas saat berinteraksi dengan orang lain. Akibatnya, penderita skizoid tidak mampu menikmati sebagian besar aktivitas mereka dan tidak peduli dengan orang lain.<\/p>\n Bahkan penderita skizoid cenderung menghindari bersosialisasi dengan orang lain dan menjauh dari situasi saat mereka harus berinteraksi dengan orang lain.<\/p>\n Gangguan kepribadian skizotipal melibatkan pikiran, persepsi, ucapan, dan perilaku yang aneh, dan eksentrik.<\/p>\n Penderitanya sering kali terdistorsi dengan realitas, takhayul, dan perilaku yang tidak biasa. Mereka juga cenderung memiliki pengalaman persepsi yang aneh, seperti mendengar suara yang sedang membisikkan nama mereka.<\/p>\n Pada akhirnya, penderita skizotipal akan merasakan kecemasan sosial dan tidak nyaman ketika menjalin hubungan dekat dengan orang lain.<\/p>\n Penderita gangguan kepribadian antisosial<\/a> cenderung tidak peduli dengan hak orang lain sehingga mereka sering melanggar hak orang lain hingga berulang kali.<\/p>\n Ketika melanggar hukum atau menyakiti orang lain, mereka tidak memiliki perasaan bersalah sama sekali.<\/p>\n Penderita gangguan kepribadian ini tidak memiliki simpati atau empati sama sekali terhadap orang lain yang telah disakiti.<\/p>\n Borderline personality disorder<\/em> <\/a>merupakan jenis gangguan kepribadian yang ditandai dengan kesulitan mengendalikan regulasi emosional.<\/p>\n Hal ini pun bisa mengakibatkan penderitanya memiliki rasa rendah diri, perubahan suasana hati ekstrem, perilaku impulsif, hingga kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain.<\/p>\n Gangguan kepribadian ini dapat memicu penderitanya untuk menggunakan zat-zat terlarang, pola makan yang emosional dan berlebihan, menyakiti diri sendiri, fluktuasi suasana hati yang intens, ledakan emosi, serta memiliki citra diri atau konsep diri yang tidak stabil.<\/p>\n Gangguan kepribadian histrionik biasa ditandai dengan pola emosi yang berlebihan dan sering mencari perhatian.<\/p>\n Oleh sebab itu, penderita gangguan kepribadian yang satu ini sering berperilaku dramatis atau mungkin tidak pantas untuk mendapat perhatian dari orang lain.<\/p>\n Narsistik termasuk dalam gangguan kepribadian yang ditandai dengan perilaku mementingkan diri sendiri secara berlebihan.<\/p>\n Mereka lebih peduli dengan dirinya sendiri, tanpa memiliki empati terhadap orang lain. Orang yang narsistik biasanya haus akan pujian dan rasa kagum dari orang-orang sekitar.<\/p>\n Penderita gangguan kepribadian penghindaran akan berusaha untuk menghindari interaksi dengan orang lain karena perasaan takut ditolak dan merasa tidak mampu.<\/p>\n Mereka memiliki perasaan malu yang besar terhadap orang lain serta takut dicemooh sehingga sering kali menghindari interaksi, dan lebih memilih untuk mengisolasi diri.<\/p>\n Gangguan kepribadian dependen atau ketergantungan membuat penderitanya selalu mengandalkan orang lain untuk membantu kehidupan sehari-harinya.<\/p>\n Mereka senang menciptakan kedekatan dengan orang lain dan memiliki rasa takut berlebih untuk berpisah. Akibatnya, mereka menjadi kurang percaya diri dan merasa kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari tanpa orang lain.<\/p>\n Terakhir, gangguan kepribadian obsesif-kompulsif (obsessive compulsive personality disorder<\/em>\/OCPD<\/a>) yang melibatkan perilaku perfeksionis berlebih.<\/p>\n Penderitanya sering kali tergila-gila dengan keteraturan dan kesempurnaan. Karena pandangan perfeksionisnya itu, mereka pun mengalami banyak hambatan saat menyelesaikan tugas.<\/p>\n Hingga terkadang, perasaan dan pandangan mereka yang terlalu kuat ini berdampak buruk pada hubungan dengan orang lain serta kehidupan pekerjaannya.<\/p>\n Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami salah satu dari 10 jenis gangguan kepribadian di atas, mereka harus melakukan pemeriksaan medis terlebih dahulu.<\/p>\n Karena biasanya penderita tidak merasa mengalami masalah kesehatan mental, maka orang-orang terdekatnya lah yang perlu membantu untuk bertemu seorang profesional.<\/p>\n Jadi, sebaiknya Anda lebih peka terhadap orang-orang di sekitar. Jika ada yang dicurigai, cobalah bantu mereka untuk mendapatkan perawatan.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Eksibisionis, Gangguan Mental yang Suka Pamer Alat Kelamin<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Jenis Gangguan Kepribadian<\/strong><\/h3>\n
1. Gangguan Kepribadian Paranoid<\/strong><\/h4>\n
2. Gangguan Kepribadian Skizoid<\/strong><\/h4>\n
3. Gangguan Kepribadian Skizotipal<\/strong><\/h4>\n
4. Gangguan Kepribadian Antisosial<\/strong><\/h4>\n
5. Borderline Personality Disorder<\/strong><\/h4>\n
6. Gangguan Kepribadian Histrionik<\/strong><\/h4>\n
7. Gangguan Kepribadian Narsistik<\/strong><\/h4>\n
8. Gangguan Kepribadian Penghindaran<\/strong><\/h4>\n
9. Gangguan Kepribadian Dependen<\/strong><\/h4>\n
10. Gangguan Kepribadian Obsesif-kompulsif<\/strong><\/h4>\n