{"id":28645,"date":"2022-06-16T12:22:13","date_gmt":"2022-06-16T05:22:13","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=28645"},"modified":"2023-04-21T22:20:13","modified_gmt":"2023-04-21T15:20:13","slug":"ketahui-gejala-hipertensi-sekunder-dan-cara-mengobatinya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-gejala-hipertensi-sekunder-dan-cara-mengobatinya\/","title":{"rendered":"Ketahui Gejala Hipertensi Sekunder dan Cara Mengobatinya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Justina | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh: <\/span>dr. Putri Purnamasari<\/span><\/a>\u00a0<\/span><\/p>\n Terakhir ditinjau: 17 April 2023<\/span><\/p>\n <\/p>\n Hipertensi sekunder yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi yang disebabkan karena penyakit atau kondisi medis lainnya. Tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi di mana jumlah tekanan darah di pembuluh darah lebih tinggi daripada biasanya.<\/p>\n Tekanan darah tinggi yang tidak diketahui penyebabnya disebut dengan hipertensi esensial atau primer, sedangkan hipertensi sekunder memiliki penyebab yang diketahui. Hipertensi sekunder jarang terjadi, hanya terjadi pada 5 sampai 10 persen dari populasi.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong>\u00a0Berbagai Klasifikasi Hipertensi yang Wajib Dipahami<\/a><\/p>\n Hipertensi sekunder merupakan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh penyakit atau gangguan kesehatan yang lain. Ada banyak kondisi atau penyakit yang berbeda yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, yaitu:<\/p>\n Cedera pada ginjal atau arteri yang terlalu sempit dapat menyebabkan suplai darah yang buruk ke organ ginjal. Hal ini dapat memicu produksi hormon renin menjadi lebih tinggi. Renin dapat menyebabkan produksi zat seperti molekul protein angiotensin II di dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.<\/p>\n Kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal ini berfungsi untuk memproduksi dan mengatur hormon. Jika ada masalah terkait kelenjar tersebut, maka hormon di dalam tubuh menjadi tidak seimbang dan menyebabkan berbagai kondisi seperti pheochromocytoma, sindrom Conn, dan sindrom Cushing.<\/p>\n Jika mengalami kondisi ini, maka kelenjar paratiroid akan memproduksi hormon yang mengatur kadar kalsium dalam darah secara berlebihan dan menyebabkan tekanan darah inti.<\/p>\n Fungsi kelenjar tiroid yang abnormal juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.<\/p>\n Kondisi ini melibatkan terjadinya pengencangan aorta yang dapat membatasi aliran darah normal.<\/p>\n Kondisi ini akan menyebabkan seseorang sering terbangun dari tidur dan berhenti napas selama tidur karena terjadi gangguan di saluran udara bagian atas.<\/p>\n Efek samping dari penggunaan jenis obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan hipertensi sekunder. Berikut obat-obatan yang dimaksud.<\/p>\n Gejala hipertensi sekunder dapat bervariasi tergantung dari jenis kondisi atau penyakit yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Berikut beberapa gejala yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan yang menyebabkan tekanan darah tinggi.<\/p>\n Petugas kesehatan akan berfokus untuk memeriksa gejala dan tanda-tanda kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder. Tanda-tanda fisik dapat meliputi:<\/p>\n Tes darah juga dapat dilakukan, seperti:<\/p>\n Tes pencitraan juga dapat dilakukan, seperti:<\/p>\n Setelah didiagnosis, petugas kesehatan akan memberikan saran pengobatan tergantung kondisi sekunder yang dialami. Hal ini karena hipertensi sekunder akan berlangsung selama masih memiliki kondisi sekunder.<\/p>\n Selain itu, dokter atau petugas kesehatan mungkin juga akan memberikan beberapa tips untuk mengendalikan darah tinggi seperti:<\/p>\n Jika hipertensi sekunder disebabkan karena tumor, maka perlu dilakukan pembedahan. Sedangkan jika hipertensi sekunder disebabkan karena ketidakseimbangan hormon dan kondisi lain, maka pengobatan dapat dilakukan untuk mengobati hipertensi sekunder.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Penyebab Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Penyebab Hipertensi Sekunder<\/h3>\n
1. Penyakit Ginjal<\/h4>\n
2. Penyakit Adrenal<\/h4>\n
3. Hiperparatiroidisme<\/h4>\n
4. Masalah Tiroid<\/h4>\n
5. Koarktasio atau Penyempitan Aorta<\/h4>\n
6. Obstructive Sleep Apnea (OSA)<\/h4>\n
\n
Gejala Hipertensi Sekunder<\/h3>\n
\n
Diagnosis dan Pengobatan Hipertensi Sekunder<\/h3>\n
\n
\n
\n
\n