{"id":28308,"date":"2022-06-06T08:40:44","date_gmt":"2022-06-06T01:40:44","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=28308"},"modified":"2023-05-14T07:24:20","modified_gmt":"2023-05-14T00:24:20","slug":"penyakit-ginjal-polikistik-pkd","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/penyakit-ginjal-polikistik-pkd\/","title":{"rendered":"Penyakit Ginjal Polikistik, Pahami Gejala dan Pengobatannya"},"content":{"rendered":"

Penulis: Dita | Editor: Umi<\/p>\n

Ditinjau oleh: <\/span>dr. Putri Purnamasari<\/span><\/a>\u00a0<\/span><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 24 April 2023<\/span><\/p>\n

Penyakit ginjal polikistik atau polycystic kidney disease<\/em> (PKD) adalah kelainan bawaan yang menyebabkan penderitanya memiliki sekelompok kista yang berkembang di dalam ginjal. Kondisi ini bisa menyebabkan hilangnya fungsi ginjal seiring berjalannya waktu.<\/p>\n

Kista sendiri merupakan kantong bundar non-kanker yang berisi cairan. Kista bisa memiliki variasi ukuran dan bisa berkembang sampai ukuran yang sangat besar. Jika ada banyak kista yang berkembang di ginjal Anda atau ukurannya menjadi sangat besar, ini bisa merusak ginjal.<\/p>\n

Penyakit ginjal polikistik juga bisa menyebabkan kista tumbuh di hati atau di bagian lain di tubuh Anda. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang serius, termasuk tekanan darah tinggi hingga gagal ginjal. Tingkat keparahan PKD bisa sangat bervariasi dan beberapa komplikasi bisa dicegah. Dengan melakukan perubahan gaya hidup dan perawatan, potensi kerusakan ginjal karena komplikasi bisa dicegah.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Waspadai 8 Gejala Kanker Ginjal<\/a><\/p>\n

Penyebab dan Jenis Penyakit Ginjal Polikistik<\/strong><\/h3>\n

Secara umum, penyakit ginjal polikistik merupakan kondisi yang diturunkan (genetik). Pada kasus yang lebih jarang terjadi, seseorang bisa mengalami penyakit ginjal polikistik jika memiliki masalah ginjal yang serius.<\/p>\n

Ada 3 jenis PKD yang dikenal dalam dunia medis yaitu:<\/p>\n

1. Penyakit Ginjal Polikistik Dominan Autosomal (ADPKD)<\/strong><\/h4>\n

ADPKD dikenal juga sebagai PKD dewasa. Jika salah satu orang tua memiliki ADPKD, maka setiap anak memiliki peluang 50% untuk mengalami kondisi serupa.<\/p>\n

Gejalanya biasanya muncul antara usia 30 dan 40 tahun, meskipun ada juga yang gejalanya muncul sejak masih anak-anak.<\/p>\n

ADPKD merupakan bentuk paling umum dari penyakit ginjal polikistik. Faktanya, sekitar 90 persen dari semua kasus penyakit ginjal polikistik adalah ADPKD.<\/p>\n

2. Penyakit Ginjal Polikistik Autosomal resesif (ARPKD)<\/strong><\/h4>\n

Jenis penyakit ginjal polikistik ini lebih jarang daripada ADPKD. Pada ARPKD, kedua orang tua harus memiliki gen ARPKD untuk mewariskan kondisi yang sama.<\/p>\n

Dengan kata lain, apabila kedua orang tua menderita ARPKD, maka setiap anak memiliki peluang 25% untuk terkena penyakit ini.<\/p>\n

Gejalanya sering muncul sesaat setelah lahir. Meski terkadang, gejala tidak muncul hingga masa kanak-kanak atau selama masa remaja. Gejala ARPKD cenderung sangat serius dan berkembang pesat, hingga dapat berakibat fatal dalam beberapa bulan pertama kehidupan.<\/p>\n

3. Acquired Cystic Kidney Disease<\/em> (ACKD)<\/strong><\/h4>\n

Kondisi ini tidak diturunkan, melainkan berasal dari masalah ginjal yang dimiliki oleh pasien sebelumnya. Kasus ACKD lebih umum terjadi pada pasien yang mengalami gagal ginjal atau sedang melakukan pengobatan dengan dialisis.<\/p>\n

Gejala Penyakit Ginjal Polikistik<\/strong><\/h3>\n

Banyak orang hidup dengan PKD selama bertahun-tahun tanpa mengalami gejala terkait penyakit tersebut.<\/p>\n

Kista biasanya sudah tumbuh sebesar 0,5 inci atau lebih besar sebelum penderitanya mengalami gejala. Beberapa gejala yang terkait dengan penyakit ginjal polikistik meliputi:<\/p>\n