Penulis: Ossy | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 17 Februari 2023<\/p>\n <\/p>\n Anda mungkin sering menambahkan madu<\/a> atau gula<\/a> ke dalam makanan sebagai pemanis alami.<\/p>\n Namun, kadangkala sebagian orang menggunakan pemanis artifisial atau pemanis buatan untuk memberikan rasa manis.<\/p>\n Penggunaan pemanis buatan sebagai pengganti pemanis alami masih diperdebatkan.<\/p>\n Artikel kali ini akan membahas apa itu pemanis buatan serta dampaknya terhadap kesehatan Anda.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>5 Alternatif Pemanis Alami & Buatan Pengganti Gula<\/a><\/p>\n Pemanis buatan adalah bahan kimia yang dipakai untuk memberikan rasa manis pada makanan atau minuman.<\/p>\n Umumnya pemanis buatan mengandung hampir nol kalori<\/a> karena tubuh tidak dapat memecahnya.<\/p>\n Lidah Anda memiliki reseptor yang bertugas mengenali rasa. Pemanis buatan terasa manis karena dikenali oleh reseptor rasa manis di lidah Anda.<\/p>\n Selain digunakan langsung pada makanan, pemanis buatan juga banyak digunakan pada makanan olahan, antara lain:<\/p>\n Berikut adalah beberapa jenis pemanis buatan yang diperbolehkan di Indonesia dalam SNI 01-6993-2004 tentang Bahan tambahan pangan pemanis buatan.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Di Antara Gula Batu dan Gula Pasir, Mana yang Lebih Sehat?<\/a><\/p>\n Pemanis buatan memiliki efek terhadap tubuh, baik positif maupun negatif.<\/p>\n Berikut adalah efek pemanis buatan terhadap tubuh Anda:<\/p>\n Penggunaan pemanis buatan masih diperdebatkan efeknya terhadap nafsu makan.<\/p>\n Beberapa ahli menganggap bahwa pemanis buatan mengandung sedikit kalori sehingga dapat menurunkan berat badan. Namun, ahli lain menyebut pemanis buatan \u2018membingungkan\u2019 otak sehingga menimbulkan keinginan untuk makan dalam jumlah yang lebih banyak.<\/p>\n Penelitian belakangan ini menemukan bahwa ketika Anda mengganti makanan atau minuman manis dengan pemanis buatan, maka hal ini akan mengurangi rasa lapar dan asupan kalori yang diterima.<\/p>\n Mengganti gula asli dengan pemanis buatan dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Hal ini karena\u00a0 makanan yang dimaniskan secara artifisial memiliki kalori yang lebih sedikit dibandingkan gula asli. Namun, jika Anda makan dengan porsi berlebih, tentunya berpengaruh pada berat badan Anda.<\/p>\n Tekanan darah tinggi<\/a>, gula darah yang tinggi, kelebihan lemak perut, dan kadar kolesterol abnormal adalah jenis sindrom metabolisme.<\/p>\n Beberapa penelitian menyebutkan mengganti minuman manis dengan pemanis buatan dapat mengurangi risiko beberapa kondisi sindrom metabolisme.<\/p>\n Pemanis buatan diketahui dapat menjadi salah satu pilih bagi penderita diabetes<\/a> dalam mengurangi asupan gula.<\/p>\n Beberapa penelitian menemukan bahwa pemanis buatan tidak memengaruhi kadar gula darah atau insulin<\/a>.<\/p>\n Namun, perlu dukungan penelitian yang lebih luas tentang efek pemanis buatan di berbagai populasi.<\/p>\n Bakteri usus Anda memainkan peran penting dalam kesehatan Anda, terutama kesehatan usus.<\/p>\n Pemanis buatan dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus pada beberapa orang, yang dapat meningkatkan risiko penyakit pencernaan<\/a>.<\/p>\n Sebuah penelitian menemukan bahwa pemanis buatan sakarin telah mengganggu keseimbangan bakteri usus pada empat dari tujuh peserta sehat yang tidak terbiasa mengonsumsinya.<\/p>\n Sejak beberapa tahun lalu, perdebatan tentang apakah ada hubungan antara pemanis buatan dan risiko kanker<\/a> terus diperbincangkan.<\/p>\n Namun berdasarkan bukti penelitian saat ini, pemanis buatan tidak meningkatkan risiko kanker pada manusia.<\/p>\n Walaupun begitu, Anda tetap perlu memerhatikan porsi yang Anda masukkan agar tidak menimbulkan efek samping lain.<\/p>\n Anda tentunya telah mengetahui bahwa gula dapat menjadi penyebab gigi berlubang<\/a>.<\/p>\n Hal ini terjadi ketika bakteri di mulut Anda memfermentasi gula dan memproduksi asam yang merusak email gigi.<\/p>\n Nah, tidak seperti gula, pemanis buatan tidak bereaksi dengan bakteri di mulut Anda.<\/p>\n Hal ini berarti, pemanis buatan tidak membentuk asam atau menyebabkan kerusakan gigi.<\/p>\n Pemanis buatan umumnya dianggap aman. Namun bahan pengganti gula ini harus dihindari oleh orang yang memiliki fenilketonuria, alergi terhadap sulfonamid atau sakarin.<\/p>\n Bagi mereka yang alergi sulfonamide, sakarin dapat menyebabkan kesulitan bernapas, ruam, atau diare.<\/p>\n Secara keseluruhan, penggunaan pemanis buatan menimbulkan sedikit risiko dan mungkin bermanfaat untuk menurunkan berat badan<\/a>, mengontrol gula darah<\/a>, dan kesehatan gigi<\/a>.<\/p>\n Di sisi lain, Anda tentu harus menjadi konsumen yang cerdas. Pemanis buatan dan pengganti gula dapat membantu mengatur berat badan, tetapi hanya bila Anda menggunakannya dalam jumlah yang disarankan dan wajar.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Mengenal Gula Rafinasi dan Bahayanya untuk Kesehatan<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Mayo Clinic. (2020). Artificial sweeteners and other sugar substitutes<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Healthline. (2020). Artificial Sweeteners: Good or Bad?<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Badan Standardisasi Nasional. Bahan tambahan pangan pemanis buatan –<\/a><\/span>Tentang Pemanis Buatan<\/strong><\/h3>\n
Kegunaan Pemanis Buatan<\/strong><\/h3>\n
\n
Jenis Pemanis Buatan<\/strong><\/h3>\n
\n
Efek Pemanis Buatan pada Tubuh<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
Keamanan dan Efek Samping Pemanis Buatan<\/strong><\/h3>\n
\nPersyaratan penggunaan dalam. Pergizi.org<\/span><\/p>\n