{"id":28004,"date":"2022-05-28T19:25:40","date_gmt":"2022-05-28T12:25:40","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=28004"},"modified":"2022-05-28T19:25:40","modified_gmt":"2022-05-28T12:25:40","slug":"sindrom-mielodisplasia-preleukemia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/sindrom-mielodisplasia-preleukemia\/","title":{"rendered":"Ketahui Seputar Sindrom Mielodisplasia (Preleukemia)"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dita | Editor: Umi<\/p>\n
Istilah sindrom mielodisplasia atau Myelodysplastic Syndrome<\/em> (MDS) mengacu pada sekumpulan penyakit yang mengganggu kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah yang sehat. Efeknya, sel darah tidak terbentuk dengan sempurna atau tidak bisa berfungsi dengan baik.<\/p>\n Sindrom ini terjadi karena ada yang salah dalam bahan spons di dalam tulang tempat di mana sel-sel darah diproduksi (sumsum tulang). Sindrom mielodisplasia dikenal juga dengan nama preleukemia.<\/p>\n Penanganan paling umum pada pasien sindrom mielodisplasia umumnya bertujuan untuk memperlambat perkembangan penyakit, meredakan gejala, dan mencegah terjadinya komplikasi.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Sering Memar dan Mimisan? Waspadai Leukemia Mieloblastik Akut!<\/a><\/p>\n Dalam kondisi yang normal, jaringan spons yang ditemukan di dalam sumsum tulang belakang akan menghasilkan:<\/p>\n Namun, pada tubuh penderita sindrom mielodisplasia, sumsum tulang tidak bisa membuat sel-sel darah sehat ini dalam jumlah yang cukup. Sebaliknya, sumsum tulang justru membuat sel-sel abnormal yang tidak berkembang dengan sempurna (belum matang).<\/p>\n Seiring dengan perkembangan kondisi, sumsum tulang Anda secara bertahap diambil alih oleh sel darah yang belum matang. Hal ini akan membuatnya tidak bisa berfungsi dengan baik.<\/p>\n Sel darah yang tidak matang akan memeras sel yang sehat, membuat jumlah sel yang berhasil masuk ke aliran darah semakin rendah.<\/p>\n Kondisi ini bisa berkembang perlahan (dikenal dengan nama indolen) atau berkembang dengan cepat (agresif).<\/p>\n Pada beberapa pasien, sindrom mielodisplasia bisa berkembang menjadi salah satu jenis leukemia yang disebut dengan leukemia myeloid akut<\/a> (acute myeloid leukemia<\/em>\/AML). Itulah sebabnya kenapa MDS juga disebut sebagai kondisi preleukemia.<\/p>\n Orang dengan sindrom mielodisplasia mungkin pada awalnya tidak mengalami tanda dan gejala khusus. Namun, seiring berjalannya waktu, sindrom ini bisa menyebabkan sejumlah gejala, seperti:<\/p>\n Jika Anda merasakan gejala yang mengkhawatirkan terkait MDS, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke pusat kesehatan terdekat.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Sama-sama Kanker Darah, Apa Perbedaan Leukemia dan Limfoma?<\/a><\/p>\n Penyebab MDS umumnya tidak diketahui. Kondisi ini disebut dengan MDS primer.<\/p>\n Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, MDS juga bisa disebabkan oleh kemoterapi. Ini disebut sebagai MDS sekunder atau MDS yang terkait dengan pengobatan.<\/p>\n MDS biasanya tidak diturunkan antar anggota keluarga. Akan tetapi, dalam jenis yang langka, ada juga yang mendapatkannya karena faktor genetik.<\/p>\n Adapun faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami sindrom mielodisplasia antara lain:<\/p>\n Beberapa komplikasi bisa terjadi pada pasien dengan sindrom mielodisplasia yakni:<\/p>\n Jenis perawatan yang diberikan kepada pasien MDS umumnya tergantung pada jenisnya. Beberapa faktor lain, seperti risiko leukemia mieloblastik akut (AML) dan kondisi kesehatan lain juga perlu dipertimbangkan sebelum perawatan diberikan.<\/p>\n Tujuan utama dari pengobatan MDS adalah mendapatkan jumlah dan jenis sel darah dalam aliran darah agar kembali normal dan mengelola gejala sehingga tidak mengganggu kualitas hidup penderitanya.<\/p>\n Langkah-langkah umum yang biasa dilakukan dokter mencakup transfusi darah dan obat-obatan untuk meningkatkan produksi sel darah.<\/p>\n Dalam situasi tertentu, pasien mungkin akan membutuhkan transplantasi sumsum tulang atau transplantasi sel induk. Prosedur ini direkomendasikan untuk menggantikan sumsum tulang yang sakit dengan sumsum yang sehat dan normal dari pendonor.<\/p>\n Jika MDS yang Anda alami memiliki risiko rendah berubah menjadi kanker, Anda mungkin tidak membutuhkan pengobatan apa pun pada awalnya dan mungkin hanya dipantau dengan tes darah rutin.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Mengenal Jenis Kanker Langka Neuroblastoma<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Apa yang Terjadi pada Tubuh Penderita Sindrom Mielodisplasia?<\/strong><\/h3>\n
\n
Gejala Sindrom Mielodisplasia<\/strong><\/h3>\n
\n
Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Mielodisplasia<\/strong><\/h3>\n
\n
Komplikasi pada Pasien dengan Sindrom Mielodisplasia<\/strong><\/h3>\n
\n
Penanganan terhadap Sindrom Mielodisplasia<\/strong><\/h3>\n