{"id":27926,"date":"2022-05-30T12:08:37","date_gmt":"2022-05-30T05:08:37","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=27926"},"modified":"2022-09-18T20:58:44","modified_gmt":"2022-09-18T13:58:44","slug":"diare-pada-anak","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/diare-pada-anak\/","title":{"rendered":"Panduan Penanganan Diare pada Anak"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 15 September 2022<\/p>\n <\/p>\n Diare pada anak membutuhkan perhatian khusus, sebab si kecil berisiko mengalami kehilangan banyak cairan hingga merasa lemas.<\/p>\n Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui berbagai penyebab serta langkah penanganan yang tepat untuk mengatasinya.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Si Kecil Sedang Diare? Perhatikan Tips Pemberian Susu Berikut Ini<\/a><\/p>\n Ada beberapa hal yang menyebabkan diare pada anak, di antaranya yaitu:<\/p>\n Anak lebih rentan mengalami diare akibat makanan atau minuman yang ia konsumsi.<\/p>\n Pasalnya, anak-anak identik dengan makanan-makanan yang menarik secara visual, sehingga mungkin saja jika anak mengonsumsi makanan atau minuman yang belum dipastikan kebersihan dan kesehatannya.<\/p>\n Apabila anak mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, maka ia bisa mengalami infeksi dan menyebabkan diare selama lebih dari dua minggu.<\/p>\n Berikut adalah sejumlah infeksi penyebab diare:<\/p>\n Selain karena kontaminasi pada makanan dan minuman, diare juga bisa muncul karena anak alergi pada makanan tertentu.<\/p>\n Ketika tubuh Anda menderita alergi, maka sistem kekebalan tubuh akan bekerja dan mengakibatkan diare sebagai bentuk pertahanan.<\/p>\n Berbeda dengan alergi makanan, lactose intolerance<\/em> <\/a>bukanlah alergi pada produk susu, melainkan masalah pencernaan karena tubuh sulit untuk mencerna laktosa.<\/p>\n Kasus lactose intolerance<\/em> pada anak juga sering disebabkan oleh infeksi pada pencernaan. Sehingga, sangat mungkin bagi anak untuk menderita diare selama beberapa minggu.<\/p>\n Penyebab lainnya adalah karena anak mengalami alergi pada obat yang dikonsumsi, misalnya antibiotik.<\/p>\n Antibiotik<\/a> adalah jenis obat yang sangat mungkin menyebabkan diare, karena ia bisa mengganggu ekosistem di usus.<\/p>\n Selain itu, antibiotik juga mungkin membunuh bakteri baik yang dibutuhkan oleh tubuh.<\/p>\n Jika diare pada anak cukup parah dan terjadi dalam waktu yang lama, maka hal tersebut bisa menandakan bahwa anak memiliki penyakit pada pencernaannya.<\/p>\n Masalah-masalah pada pencernaa<\/a>n yang bisa memicu diare antara lain seperti sindrom iritasi usus, radang usus<\/a>, gangguan usus fungsional, dan lain-lain.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Kenali 6 Ciri-ciri Bayi Anda Sedang Diare<\/a><\/p>\n Sebagai panduan, Anda bisa mengikuti tips berikut ini untuk menyembuhkan diare pada anak.<\/p>\n Apabila jenis diare yang terjadi tidak parah, maka Anda tak perlu memberikannya obat anti diare.<\/p>\n Obat anti diare sangat tidak direkomendasikan untuk anak-anak di bawah dua tahun<\/a> karena bisa membahayakan.<\/p>\n Mengapa tidak perlu memberi obat? Sebab, diare adalah cara tubuh untuk menyembuhkan diri dari infeksi yang menyerang.<\/p>\n Apabila Anda memberinya obat, maka Anda memperlambat pembersihan usus<\/a>.<\/p>\n Anda juga tidak sebaiknya memberikan obat-obatan tradisional karena bisa mengakibatkan efek samping.<\/p>\n Untuk beberapa jenis infeksi, Anda bisa memberikan anak probiotik<\/a>.<\/p>\n Sebelum itu, pastikan kembali probiotik tersebut aman dikonsumsi oleh anak, terutama jika Anda memberinya pada anak di bawah 3 tahun.<\/p>\n ASI mengandung banyak zat yang baik untuk kesehatan tubuh bayi, sehingga bayi bisa terhindar dari berbagai infeksi maupun penyakit.<\/p>\n Apabila anak masih berusia di bawah 1 tahun atau Anda masih menyusuinya, maka Anda bisa memberikan ASI untuk meredakan diare-nya.<\/p>\n Sebagai catatan, Anda tidak diperbolehkan untuk memberi susu sapi pada anak berusia di bawah 1 tahun, dan tidak direkomendasikan untuk memberikan anak susu yang tidak dipasteurisasi karena bisa terkontaminasi.<\/p>\n Diare bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Karenanya, sangat penting untuk mengembalikan cairan pada tubuh anak dengan mengonsumsi air putih yang direkomendasikan dalam sehari.<\/p>\n Selain minum air, Anda juga bisa memberikan anak cairan dalam bentuk makanan berkuah, misalnya sup.<\/p>\n Meskipun diare ringan bisa mereda selama beberapa hari tanpa perawatan, namun Anda tetap perlu memperhatikan pola makan anak.<\/p>\n Misalnya, anak yang sedang diare sebaiknya mengonsumsi makanan yang sedikit-sedikit ketimbang langsung banyak dalam satu waktu makan.<\/p>\n Adapun pilihan makanan yang disarankan seperti:<\/p>\n Anak yang aktif sangat umum menyentuh berbagai benda hingga bermain di berbagai tempat. Padahal, bisa jadi tempat tersebut menjadi sarang kuman.<\/p>\n Ajarkan anak Anda untuk mencuci tangan<\/a> setelah bermain, sebelum dan setelah makan.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Tips Agar Anak Cepat Pulih dari Sakit<\/a><\/p>\nSumber<\/span> NIDDK. (2016). Symptoms & Causes of Diarrhea | NIDDK<\/a>. www.niddk.nih.gov<\/span><\/p>\n NHS. (2019). Lactose intolerance – NHS<\/a>. www.nhs.uk<\/span><\/p>\n Children’s Health. Antibiotics and Gut Health<\/a>. www.childrens.com<\/span><\/p>\n Johns Hopkins Medicine. Diarrhea in Children | Johns Hopkins Medicine<\/a>. www.hopkinsmedicine.org<\/span><\/p>\n Children’s Health. How to Treat Diarrhea in Kids \u2013 Children’s Health<\/a>. www.childrens.com<\/span><\/p>\n Healthychildren.org. (2021). Diarrhea in Children: What Parents Need to Know – HealthyChildren.org<\/a>. www.healthychildren.org<\/span><\/p>\nPenyebab Diare<\/strong><\/h3>\n
1. Infeksi<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Alergi makanan<\/strong><\/h4>\n
3. Lactose intolerance<\/strong><\/h4>\n
4. Reaksi obat antibiotik<\/strong><\/h4>\n
5. Masalah pada saluran pencernaan<\/strong><\/h4>\n
Tips Mengatasi Diare pada Anak<\/strong><\/h3>\n
1. Tidak perlu memberikan obat<\/strong><\/h4>\n
2. Dibanding obat, Anda bisa memberinya probiotik<\/strong><\/h4>\n
3. Berikan ASI jika anak masih menyusui<\/strong><\/h4>\n
4. Pastikan tubuhnya tetap terhidrasi<\/strong><\/h4>\n
5. Ubah asupan gizinya<\/strong><\/h4>\n
\n
6. Ajarkan untuk mencuci tangan<\/strong><\/h4>\n