{"id":27834,"date":"2022-05-22T22:29:26","date_gmt":"2022-05-22T15:29:26","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=27834"},"modified":"2022-05-22T22:29:26","modified_gmt":"2022-05-22T15:29:26","slug":"penyakit-addison","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/penyakit-addison\/","title":{"rendered":"Memahami Penyakit Addison: Gejala hingga Pengobatannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Penyakit Addison merupakan kondisi medis saat kelenjar adrenal tidak dapat memproduksi cukup hormon kortisol dan aldosteron.<\/p>\n
Hormon kortisol memiliki banyak fungsi penting di seluruh tubuh, seperti membantu tubuh merespons stres, meningkatkan metabolisme glukosa tubuh, mengontrol tekanan darah, hingga mengurangi peradangan. Sedangkan aldosteron berfungsi dalam menyeimbangkan kadar natrium dan kalium dalam tubuh.<\/p>\n
Penyakit Addison sendiri umumnya menyerang dari berbagai usia, tetapi paling sering terjadi pada wanita usia di antara 30 dan 50 tahun. Mendiagnosis penyakit Addison bisa membutuhkan waktu lama karena gejala awalnya mirip dengan kondisi lain, seperti sindrom kelelahan kronis, flu, dan depresi.<\/p>\n
Baca Juga:\u00a0<\/strong>Macam-macam Kelenjar di Tubuh Manusia<\/a><\/p>\n Untuk mengobati penyakit Addison, dokter perlu mencari tahu jenis mana yang menjadi penyebab kondisi Anda. Penyakit Addison sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu insufisiensi adrenal primer dan insufisiensi adrenal sekunder.<\/p>\n Insufisiensi adrenal primer terjadi ketika kelenjar adrenal<\/a> mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga tidak dapat lagi memproduksi hormon.<\/p>\n Jenis penyakit Addison ini paling sering terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar adrenal. Kondisi ini disebut sebagai penyakit autoimun<\/a>.<\/p>\n Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan salah mengira dan menyerang sel-sel dan organ sehat dalam tubuh sebagai virus, bakteri, atau penyerbu luar lainnya.<\/p>\n Selain itu, penyebab lain dari insufisiensi adrenal primer meliputi:<\/p>\n Insufisiensi adrenal sekunder terjadi ketika kelenjar pituitari tidak mampu menghasilkan hormon adrenokortikotropik (ACTH). ACTH berfungsi untuk memberitahu kelenjar adrenal kapan harus melepaskan hormon.<\/p>\n Anda juga berisiko mengalami insufisiensi adrenal jika tidak meminum obat kortikosteroid<\/a> yang diresepkan dokter. Umumnya, pemberian kortikosteroid bertujuan membantu mengendalikan kondisi kesehatan kronis, seperti asma.<\/p>\n Tak hanya itu, ada juga penyebab lain dari insufisiensi adrenal sekunder, termasuk:<\/p>\n Anda mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit Addison jika:<\/p>\n Tanda dan gejala penyakit Addison cenderung berkembang secara perlahan dan memerlukan waktu untuk dikenali. Inilah yang membuat gejalanya sering tidak dipedulikan hingga semakin memburuk.<\/p>\n Adapun berbagai gejala penyakit Addison antara lain:<\/p>\n Orang yang hidup dengan penyakit Addison mungkin juga mengalami gejala neuropsikiatri, seperti:<\/p>\n Dalam beberapa kasus, gejala tersebut dapat muncul dengan cepat dan menyebabkan kondisi serius yang disebut krisis Addisonian. Krisis Addisonian adalah keadaan darurat medis.<\/p>\n Jika tidak segera mendapatkan penanganan, krisis Addisonian bisa menyebabkan syok dan kematian. Adapun gejala yang terkait dengan krisis Addisonian dapat mencakup:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Kondisi Pengacau Kelenjar Ludah<\/a><\/p>\n Untuk mendeteksi penyakit Addison, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan keluhan yang dirasakan. Dokter juga perlu melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa tes laboratorium untuk memeriksa kadar kalium dan natrium pasien.<\/p>\n Setelah itu, dokter akan melakukan tes penunjang lainnya untuk memastikan diagnosis dan penyebab penyakit Addison yang dialami oleh pasien. Adapun pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan meliputi:<\/p>\n Perawatan penyakit Addison akan tergantung pada penyebabnya. Dokter dapat meresepkan obat sebagai terapi penggantian hormon untuk memperbaiki kadar hormon steroid yang tidak diproduksi oleh tubuh pasien. Dokter juga akan meningkatkan dosis obat secara sementara jika pasien mengalami stres, infeksi, menjalani operasi, atau kondisi medis lainnya.<\/p>\n Bila pasien mengalami muntah dan tidak bisa mengonsumsi kortikosteroid tablet, maka dokter akan memberikan kortikosteroid suntik.<\/p>\n Jika kondisi pasien telah berkembang menjadi krisis Addisonian, dokter akan meresepkan obat meliputi suntikan kortikosteroid, larutan garam, dan gula (dekstrosa).<\/p>\n Perlu Anda ketahui bahwa krisis Addisonian bisa menyebabkan tekanan darah rendah, kalium tinggi dalam darah, dan kadar gula darah rendah. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti rencana perawatan yang dianjurkan oleh dokter.<\/p>\n Selain pemberian obat-obatan, penting bagi penderita penyakit Addison untuk menjaga kadar stres tetap rendah.<\/p>\n Sebab, peristiwa besar yang terjadi, seperti kematian orang yang dicintai atau cedera fisik, dapat meningkatkan tingkat stres dalam tubuh dan memengaruhi cara tubuh merespons obat-obatan.<\/p>\n Bila perlu, diskusikan dengan dokter tentang cara alternatif untuk menghilangkan stres, seperti yoga<\/a> dan meditasi<\/a>.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Pahami Berbagai Penyebab Infeksi Kelenjar Getah Bening<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Penyebab Penyakit Addison<\/strong><\/h3>\n
1. Insufisiensi Adrenal Primer<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Insufisiensi Adrenal Sekunder<\/strong><\/h4>\n
\n
Siapa yang Berisiko Terkena Penyakit Addison?<\/strong><\/h3>\n
\n
Gejala Penyakit Addison<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
Diagnosis Penyakit Addison<\/strong><\/h3>\n
\n
Pengobatan Penyakit Addison<\/strong><\/h3>\n
\nBeberapa pilihan pengobatan termasuk kortikosteroid, seperti:<\/p>\n\n
Terapi Alternatif<\/strong><\/h4>\n