{"id":27518,"date":"2022-05-15T09:08:15","date_gmt":"2022-05-15T02:08:15","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=27518"},"modified":"2022-05-15T09:08:15","modified_gmt":"2022-05-15T02:08:15","slug":"gejala-kanker-vagina-dan-cara-penanganannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/gejala-kanker-vagina-dan-cara-penanganannya\/","title":{"rendered":"Waspadai Kanker Vagina dan Ketahui Cara Penanganannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dita | Editor: Umi<\/p>\n
Kanker vagina adalah jenis kanker langka yang terbentuk di vagina. Vagina sendiri adalah tabung berotot yang menghubungkan rahim dengan alat kelamin bagian luar. Kanker vagina paling sering terjadi pada sel-sel yang melapisi permukaan vagina yang terkadang disebut sebagai jalan lahir.<\/p>\n
Pada dasarnya, ada beberapa jenis kanker yang bermula dari bagian tubuh lain dan menyebar sampai ke vagina. Namun, kanker yang terbentuk di vagina atau kanker vagina primer sangat jarang terjadi.<\/p>\n
Diagnosis kanker vagina yang dilakukan pada stadium awal akan memperbesar peluang penyembuhan. Sebaliknya, jika sel kanker sudah mencapai bagian tubuh yang lain, proses pengobatan akan menjadi lebih sulit.<\/p>\n
Untuk memahami lebih jauh mengenai kanker vagina, penyebab, gejala, dan langkah penanganannya, simak penjelasan berikut ini!<\/p>\n
Baca Juga:\u00a0<\/strong>10 Penyebab Vagina Bengkak yang Perlu Anda Pahami<\/a><\/p>\n Beberapa kasus kanker vagina tidak memiliki penyebab yang jelas. Namun, sebagian besar terkait dengan infeksi human papillomavirus atau HPV.<\/p>\n HPV<\/a> merupakan penyakit menular seksual (PMS)<\/a> yang paling umum. Infeksi HPV biasanya bisa hilang dengan sendirinya. Tetapi jika tidak, infeksi HPV bisa menyebabkan kanker serviks dan kanker vagina.<\/p>\n Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang berisiko lebih besar mengalami kanker vagina yakni:<\/p>\n Pada stadium awal, kanker vagina biasanya tidak menimbulkan tanda dan gejala apa pun. Seiring dengan perkembangannya, penderita kanker vagina mungkin akan mengalami beberapa gejala berikut ini:<\/p>\n Jika Anda mengalami beberapa tanda yang berhubungan dengan kanker vagina, seperti perdarahan vagina yang tidak normal, segera hubungi dokter.<\/p>\n Kanker vagina tidak selalu menimbulkan gejala. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan panggul atau skrining kanker<\/a> secara rutin.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Kanker Vulva: Gejala, Jenis, Pengobatan dan Fakta Lainnya<\/a><\/p>\n Dokter akan memulai pemeriksaan dengan menanyakan gejala yang Anda alami. Dokter mungkin juga melakukan beberapa tes, termasuk pemeriksaan panggul, tes Pap (pap smear)<\/a>, dan biopsi<\/a> vagina.<\/p>\n Jika tes Pap menunjukkan sel-sel abnormal di vagina atau leher rahim Anda, Anda perlu menjalani tes yang disebut kolposkopi. Dalam prosedur ini, dokter akan menggunakan alat yang disebut colposcope<\/em> untuk memeriksa serviks dan vagina, dan mencari sel-sel abnormal.<\/p>\n Biopsi juga mungkin diperlukan dengan mengambil sampel jaringan untuk memeriksa sel-sel dari vagina untuk untuk menentukan apakah ada kanker atau sel abnormal lainnya di laboratorium.<\/p>\n Setelah mendiagnosis kanker vagina, dokter akan melakukan tes pencitraan dan pemeriksaan lain untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh Anda. Ini dapat membantu dokter untuk memutuskan stadium kanker dan cara mengobatinya.<\/p>\n Adapun stadium kanker vagina mencakup:<\/p>\n Perencanaan perawatan terhadap kasus kanker vagina dilakukan dengan berbagai pertimbangan termasuk stadiumnya, seberapa dekat posisi sel kanker dengan organ tubuh lain, apakah Anda pernah menjalani perawatan radiasi di area panggul, dan lain sebagainya.<\/p>\n Beberapa jenis pengobatan yang mungkin akan dilakukan oleh dokter antara lain:<\/p>\n Operasi merupakan jenis perawatan yang paling umum. Dokter mungkin akan menggunakan laser untuk memotong jaringan abnormal yang tumbuh.<\/p>\n Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan mengambil sebagian atau seluruh bagian vagina Anda. Anda juga mungkin membutuhkan histerektomi<\/a> untuk mengangkat serviks atau organ lainnya.<\/p>\n Perawatan ini dilakukan dengan menggunakan sinar-X bertenaga tinggi atau bentuk radiasi lainnya untuk membunuh sel kanker.<\/p>\n Dokter mungkin akan menggunakan mesin yang mengirimkan sinar-x ke dalam tubuh atau memasukkan zat radioaktif ke dalam tubuh (langsung atau ke area yang dekat dengan sel kanker).<\/p>\n Kemoterapi<\/a> adalah perawatan yang dilakukan dengan menggunakan obat untuk membunuh atau menghentikan pertumbuhan sel kanker.<\/p>\n Anda mungkin akan diminta meminum obat secara oral (dari mulut) atau dengan suntikan ke pembuluh darah (infus). Dalam beberapa kasus, dokter juga mungkin memberikan obat kemo dalam bentuk losion atau krim.<\/p>\n Perlu Anda ketahui bahwa berbagai jenis pengobatan di atas memiliki sejumlah efek samping. Oleh sebab itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai langkah penanganan terbaik dengan efek samping seminimal mungkin.<\/p>\n Untuk menghindari risiko kanker vagina yang parah, wanita berusia di atas 21 tahun atau yang sudah berhubungan seksual secara aktif disarankan untuk melakukan skrining<\/a> setiap 3\u20135 tahun sekali. Menerapkan pola hidup sehat termasuk dalam aktivitas seksual bisa membantu mencegah munculnya kanker vagina.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong>\u00a0Perbedaan Kanker Vagina dan Tumor Rahim<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Vagina<\/strong><\/h3>\n
\n
Gejala Kanker Vagina<\/strong><\/h3>\n
\n
Diagnosis Kanker Vagina<\/strong><\/h3>\n
Stadium Kanker Vagina<\/strong><\/h3>\n
\n
Pengobatan Kanker Vagina<\/strong><\/h3>\n
Pembedahan<\/strong><\/h4>\n
Terapi radiasi<\/strong><\/h4>\n
Kemoterapi<\/strong><\/h4>\n