{"id":27230,"date":"2022-05-08T18:37:26","date_gmt":"2022-05-08T11:37:26","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=27230"},"modified":"2022-05-08T18:37:26","modified_gmt":"2022-05-08T11:37:26","slug":"mengenal-tujuan-kolostomi-dan-jenis-jenisnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/mengenal-tujuan-kolostomi-dan-jenis-jenisnya\/","title":{"rendered":"Mengenal Tujuan Kolostomi dan Jenis-jenisnya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Silvia | Editor: Umi<\/p>\n
Pernahkah Anda mendengar tentang kolostomi? Kolostomi merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengalihkan satu ujung usus besar (bagian dari usus) melalui lubang di perut.<\/p>\n
Lubang pada bagian perut disebut dengan stoma. Di atas stoma, akan dipasangkan sebuah kantong untuk menampung kotoran atau tinja dari tubuh Anda.<\/p>\n
Hal ini dapat dilakukan ketika Anda tidak bisa melakukan buang air besar melalui anus layaknya orang normal lainnya. Biasanya, kolostomi dilakukan pada pasien penyakit tertentu, cedera, atau karena adanya masalah dengan sistem pencernaan.<\/p>\n
Baca Juga:\u00a0<\/strong>Seputar Operasi Angkat Kandung Empedu dengan Laparoskopi<\/a><\/p>\n Secara umum, prosedur kolostomi dilakukan dengan tujuan untuk membuang limbah dan gas dari dalam tubuh ketika usus besar, rektum, atau anus tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.<\/p>\n Ada berbagai alasan mengapa hal ini terjadi, tetapi biasanya karena alasan medis tertentu sehingga Anda tidak bisa menggunakan usus besar atau anus secara normal.<\/p>\n Prosedur kolostomi akan dilakukan untuk mengobati beberapa penyakit dan kondisi yang berbeda, seperti:<\/p>\n Kolostomi bisa bersifat jangka pendek (sementara) atau seumur hidup (permanen), dan dapat dilakukan di bagian manapun pada usus besar.<\/p>\n Lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai jenis-jenis kolostomi yang perlu Anda ketahui:<\/p>\n Salah satu jenis kolostomi, yaitu kolostomi sementara yang dilakukan untuk memulihkan masalah pada usus besar yang masih dapat diperbaiki.<\/p>\n Proses penyembuhan ini biasanya memakan waktu beberapa minggu atau bulan, tetapi bisa memakan waktu bertahun-tahun.<\/p>\n Umumnya, kolostomi sementara diberikan kepada anak-anak dengan cacat lahir di anus dan usus besar, seperti pada penyakit Hirschsprung.<\/p>\n Setelah penyembuhan terjadi, kolostomi akan dibalik atau dibuang dan usus akan bekerja seperti sebelumnya sehingga tinja dapat keluar dari anus lagi.<\/p>\n Kolostomi permanen merupakan prosedur kolostomi yang dilakukan pada pasien yang tidak bisa buang air besar dengan anus lagi.<\/p>\n Hal ini karena masalah pada usus sudah sangat parah sehingga sudah tidak dapat diperbaiki. Misalnya, pada pasien yang menderita kanker usus besar, penyakit Crohn, divertikulitis, polip usus besar, dan orang yang mengalami cedera atau penyumbatan total pada usus besarnya.<\/p>\n Jadi, bagian usus yang bermasalah akan diangkat atau diistirahatkan secara permanen.<\/p>\n Dalam hal ini, kolostomi akan bertahan selamanya. Lubang pembuangan di bagian perut tidak akan ditutup kembali di masa depan.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Tips Pemulihan Pasca Operasi Usus Buntu<\/a><\/p>\n Awalnya, stoma atau lubang tempat pembuangan kotoran dari usus ini akan tampak bulat, berwarna merah, dan bengkak.<\/p>\n Seiring waktu, stoma akan menyusut dan memudar menjadi merah lembut atau merah muda. Namun, bisa juga berbeda pada setiap orang. Stoma mungkin terlihat menonjol sedikit atau justru rata dengan kulit.<\/p>\n Meski prosedur kolostomi termasuk dalam jenis operasi yang umum, aman, dan mudah dilakukan, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi pada pasien, seperti:<\/p>\n Selama kolostomi terdapat pada tubuh, Anda mungkin bisa mengalami komplikasi berikut walaupun prosedur dilakukan berhasil:<\/p>\n Setelah menjalani prosedur kolostomi, Anda masih perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 3 hingga 7 hari.<\/p>\n Pemulihan di rumah sakit melibatkan pengenalan kembali cairan dan makanan secara perlahan untuk memastikan tidak ada masalah pencernaan.<\/p>\n Setelah dokter memastikan usus Anda bisa bekerja dengan normal, Anda bisa mulai makan makanan seperti biasa, biasanya sekitar 2 hari setelah operasi.<\/p>\n Selain itu, dokter dan perawat akan mengajari Anda cara menggunakan kantong kolostomi dengan benar dan cara menjaga kebersihan stoma sebelum pulang ke rumah.<\/p>\n Kantong kolostomi adalah tempat kotoran Anda akan terkumpul saat Anda menjalani kolostomi.<\/p>\n Perawat juga akan mengajari cara membersihkan stoma dan kulit di sekitarnya tetap bersih dan bebas dari iritasi, serta memberikan saran tentang pencegahan infeksi.<\/p>\n Tak hanya itu, dokter juga akan memberikan saran tentang diet khusus, tingkat aktivitas, dan seberapa cepat Anda dapat kembali ke aktivitas normal.<\/p>\n Penting bagi Anda untuk mengikuti instruksi dan arahan dari dokter dan perawat. Pastikan juga untuk menghindari aktivitas berat yang dapat membuat perut Anda tegang, seperti mengangkat benda berat.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Cara Mengobati Miom: Operasi dan Tanpa Operasi<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Tujuan Kolostomi<\/strong><\/h3>\n
\n
Jenis-jenis Kolostomi<\/strong><\/h3>\n
1. Kolostomi Sementara<\/strong><\/h4>\n
2. Kolostomi Permanen<\/strong><\/h4>\n
Kemungkinan Risiko dan Komplikasi Kolostomi<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Berapa Lama Waktu Pemulihan dari Kolostomi?<\/strong><\/h3>\n