{"id":27205,"date":"2022-05-09T07:51:05","date_gmt":"2022-05-09T00:51:05","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=27205"},"modified":"2023-03-16T22:56:31","modified_gmt":"2023-03-16T15:56:31","slug":"alergi-kulit-pada-bayi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/alergi-kulit-pada-bayi\/","title":{"rendered":"Berbagai Jenis dan Penanganan Alergi Kulit pada Bayi"},"content":{"rendered":"
Penulis: Heldania | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 15 Maret 2023<\/p>\n <\/p>\n Alergi<\/a> kulit pada bayi merupakan hal yang umum terjadi sebab bayi memiliki kulit yang sangat sensitif.<\/p>\n Kulit bayi yang sangat baru dan sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang membuatnya sangat sensitif dan rentan terhadap banyak sumber iritasi atau infeksi.<\/p>\n Reaksi alergi sendiri terjadi saat tubuh merespons zat yang biasanya tidak berbahaya, seperti sabun atau makanan tertentu.<\/p>\n Dalam kebanyakan kasus, reaksi alergi kulit pada bayi biasanya ringan dan perawatan bisa dilakukan di rumah.<\/p>\n Mengidentifikasi penyebab reaksi alergi atau sensitivitas dapat membantu Anda mencegah dan mengobati alergi kulit pada bayi ke depannya.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Susu Formula Terhidrolisis untuk Bayi Alergi<\/a><\/p>\n Ada banyak jenis alergi kulit pada bayi yang disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut beberapa jenis alergi kulit pada bayi yang paling umum:<\/p>\n Eksim<\/em> merupakan salah satu jenis alergi kulit pada bayi yang paling umum. Jenis eksim<\/em> ada banyak, tapi eksim<\/em> atopik adalah salah satu yang paling mungkin menyerang bayi dan anak kecil.<\/p>\n Bayi yang menderita ruam eksim<\/em> mungkin mengalami benjolan merah kecil di kulitnya, atau kulit tampak kering dan bersisik.<\/p>\n Tidak diketahui secara pasti mengapa sebagian bayi mengalami eksim<\/em> sementara yang lainnya tidak.<\/p>\n Namun, kombinasi genetik dan lingkungan diperkirakan sebagai faktor utama.<\/p>\n Pemicu umum eksim<\/em> pada bayi termasuk penggunaan kain (seperti pakaian) yang mengiritasi, sabun, dan cuaca panas.<\/p>\n Ruam popok merupakan masalah kulit yang umum terjadi pada bayi dan balita.<\/p>\n Alergi kulit pada bayi ini dapat menyebabkan munculnya bercak dan sisik merah di area genital dan pantat anak.<\/p>\n Pada sebagian kasus, ruam mungkin menyebar ke kaki dan perut.<\/p>\n Ruam popok sering terjadi akibat lingkungan yang hangat dan lembap sehingga membuat popok menjadi tempat yang sempurna untuk perkembangan ruam.<\/p>\n Berikut adalah beberapa faktor yang dapat membuat ruam popok lebih mungkin terjadi pada bayi:<\/p>\n Saat tubuh alergi terhadap suatu zat, tubuh akan melepaskan zat kimia yang disebut histamin.<\/p>\n Histamin inilah yang dapat menyebabkan biduran (ruam kemerahan pada kulit) dan gejala alergi lainnya.<\/p>\n Biduran merupakan kondisi alergi kulit pada bayi yang menyebabkan timbulnya bercak-bercak yang terasa gatal pada kulit.<\/p>\n Ukuran dan bentuknya bisa bervariasi, namun biasanya berwarna merah muda atau merah.<\/p>\n Berikut beberapa tanda alergi makanan pada bayi:<\/p>\n Berikut sejumlah makanan yang paling mungkin menyebabkan alergi pada anak-anak:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Penyebab dan Cara Mengatasi Alergi pada Bayi<\/a><\/p>\n Bayi biasa mengeluarkan air liur sebagai efek samping umum dari tumbuh gigi<\/a>.<\/p>\n Namun, banyak bayi ngiler bahkan saat giginya sedang tidak tumbuh.<\/p>\n Keluarnya air liur yang konstan di dagu, leher, dan bahkan dada bayi dapat berubah menjadi iritasi merah yang dikenal sebagai ruam air liur.<\/p>\n Ruam air liur dapat muncul di sekitar mulut dan pipi, di lipatan leher bayi, dan di dada bayi akibat terlalu banyak air liur yang menyebabkan kulit basah.<\/p>\n Jika bayi banyak bergerak atau tinggal di lingkungan panas, ia pasti akan berkeringat.<\/p>\n Keringat pada bayi kemungkinan membuatnya terkena ruam panas.<\/p>\n Anak-anak dan bayi cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi daripada orang dewasa.<\/p>\n Ruam panas terjadi saat saluran keringat di kulit tersumbat dan keringat terperangkap, menciptakan benjolan berisi cairan di kulit.<\/p>\n Tidak semua kondisi alergi kulit pada bayi memerlukan pengobatan.<\/p>\n Misalnya, ruam ringan kemungkinan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam dan mungkin tidak mengganggu bayi dan menimbulkan ketidaknyamanan yang berarti.<\/p>\n Namun, jika gejala alergi kulit pada bayi menyebabkan ketidaknyamanan yang terlihat, pengobatan mungkin diperlukan.<\/p>\n Anda dapat melakukan beberapa cara mengatasi alergi kulit pada bayi sesuai dengan jenis ruam atau reaksi alergi, di antaranya:<\/p>\n Berikut beberapa pemicu alergi kulit pada bayi yang harus dihindari:<\/p>\n Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan pembersih kimia dan beralih pada produk hipoalergenik atau produk yang dibuat khusus agar tidak menimbulkan alergi.<\/p>\n Pastikan Anda menggunakan sabun lembut bebas pewangi.<\/p>\n Setelah memandikan bayi dengan sabun bebas pewangi, tepuk-tepuk kulit bayi hingga kering dan hindari menggosok kulit bayi terlalu keras agar tidak mengiritasi kulit.<\/p>\n Memakai pelembap hipoalergenik\u00a0setelah memandikan bayi dapat membantu mencegah kulit bayi menjadi kering.<\/p>\n Pelembap juga memberikan penghalang sehingga kulit bayi lebih terlindungi dan terhindar dari iritasi.<\/p>\n Berikut beberapa tanda kondisi alergi kulit pada bayi harus diperiksakan ke dokter:<\/p>\n Jika bayi mengalami ruam disertai demam atau setelah demam, segera hubungi dokter anak.<\/p>\n Penyebab ruam mungkin menular sehingga perlu pemeriksaan dokter.<\/p>\n Jika bayi mengalami ruam yang berlangsung selama lebih dari seminggu, tidak kunjung sembuh dengan pengobatan rumahan, atau menyebabkan bayi sakit atau mengalami iritasi, Anda harus segera menghubungi dokter.<\/p>\n Kondisi bayi mengalami gatal-gatal yang meluas, terutama di sekitar mulut, atau mengalami gatal-gatal yang disertai dengan batuk, muntah, mengi, atau gejala pernapasan lainnya, juga perlu perawatan medis segera.<\/p>\n Kondisi ini mungkin merupakan tanda dari reaksi alergi yang sangat serius yang disebut anafilaksis.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Jenis Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Medical News Today. (2018). What to do if a baby has an allergic reaction<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n Healthline. (2019). How to Spot and Take Care of Your Baby\u2019s Rash<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n WebMD. (2020). \u200b\u200bHow to Treat Your Kid\u2019s Skin Allergy<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\nJenis Alergi Kulit pada Bayi<\/strong><\/h3>\n
1. Eksim<\/strong><\/a><\/h4>\n
2. Ruam Popok\u00a0<\/strong><\/a><\/h4>\n
\n
3. Gatal-Gatal (Biduran)<\/strong><\/a><\/h4>\n
4. Alergi Makanan<\/strong><\/h4>\n
\n
\n
5. Ruam Air Liur<\/strong><\/h4>\n
6. Ruam Panas<\/strong><\/h4>\n
Cara Mengatasi Alergi Kulit pada Bayi<\/strong><\/h3>\n
1. Menghindari Pemicu Alergi Kulit pada Bayi<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Menggunakan Sabun Bebas Pewangi<\/strong><\/h4>\n
3. Menggunakan pelembap<\/strong><\/h4>\n
Tanda Alergi Kulit pada Bayi Perlu Perawatan Dokter<\/strong><\/h4>\n
1. Demam<\/strong><\/h4>\n
2. Ruam selama seminggu<\/strong><\/h4>\n
3. Ruam menyebar<\/strong><\/h4>\n