{"id":27028,"date":"2022-05-02T21:50:50","date_gmt":"2022-05-02T14:50:50","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=27028"},"modified":"2023-03-16T21:46:06","modified_gmt":"2023-03-16T14:46:06","slug":"bed-rest-selama-kehamilan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/bed-rest-selama-kehamilan\/","title":{"rendered":"Cobalah 5 Kegiatan Ini Selama Bed Rest selama Kehamilan"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 14 Maret 2023<\/p>\n <\/p>\n Bed rest<\/em> atau beristirahat total selama masa kehamilan<\/a> umum dianjurkan oleh para dokter.<\/p>\n Namun, ada beberapa kelompok ibu hamil yang perlu melakukannya, seperti wanita yang memiliki kondisi medis tertentu atau wanita hamil yang memiliki kondisi pada kehamilannya.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Bolehkah Ibu Hamil Makan Makanan Pedas?<\/a><\/p>\n Bed rest<\/em> sendiri adalah kegiatan beristirahat di rumah, dengan membatasi berbagai aktivitas yang bisa memengaruhi kehamilan.<\/p>\n Selain di rumah, bed rest<\/em> juga bisa dilakukan di rumah sakit agar kehamilan tetap terpantau oleh para ahli.<\/p>\n Tujuan dari bed rest<\/em> adalah untuk menjaga kondisi tubuh ibu tetap sehat selama masa kehamilan, serta mempersiapkan sang ibu untuk menghadapi proses persalinan<\/a>.<\/p>\n Berikut adalah beberapa kondisi ibu hamil yang diwajibkan untuk melakukan bed rest<\/em> oleh dokter:<\/p>\n Mengandung lebih dari satu bayi memiliki risiko kehamilan yang lebih tinggi.<\/p>\n Karenanya seringkali ibu hamil yang mengandung bayi kembar<\/a> diminta untuk melakukan bed rest.<\/em><\/p>\n Apabila Anda diminta bed rest<\/em> di rumah sakit, maka Anda bisa memosisikan ranjang Anda dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala Anda, agar pertumbuhan bayi bisa terjaga di dalam rahim.<\/p>\n Selain mengandung bayi kembar, ibu yang mengalami kontraksi sebelum waktu persalinannya juga dianjurkan untuk melakukan bed rest<\/em> di rumah sakit.<\/p>\n Saat bed rest,<\/em> kondisi ibu dan janin akan diperiksa secara menyeluruh. Lalu, ibu akan diberikan obat untuk menunda proses persalinan hingga 48 jam.<\/p>\n Obat tersebut juga bisa mempercepat pertumbuhan paru-paru<\/a> janin.<\/p>\n Sayangnya, terkadang persalinan prematur<\/a> tidak bisa ditunda, sehingga akhirnya Anda harus melahirkan sesegera mungkin.<\/p>\n Memiliki tekanan darah yang tinggi atau hipertensi<\/a> bisa menjadi masalah bagi ibu hamil, sebab kondisi ini bisa menjadi pertanda bahwa Anda mengalami preeklamsia<\/a>.<\/p>\n Untuk itu, Anda dianjurkan untuk mengurangi kegiatan dan melakukan bed rest.<\/em><\/p>\n Plasenta previa bisa mengakibatkan Anda mengalami pendarahan hebat saat sedang hamil.<\/p>\n Kondisi ini terjadi saat plasenta<\/a> menghalangi pembukaan serviks. Akibatnya, bayi bisa dilahirkan secara prematur.<\/p>\n Selain itu, kondisi lain yang bisa mengakibatkan pendarahan saat hamil adalah abruptio plasenta, yakni kondisi saat plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum melahirkan.<\/p>\n Saat melakukan USG<\/a> rutin, rahim Anda akan diperiksa. Apabila Anda memiliki rahim yang tidak kompeten atau terbuka secara prematur, maka Anda mungkin perlu beristirahat total.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Penyebab dan Cara Menangani Kram Kaki Saat Hamil<\/a><\/p>\n Meskipun disarankan, bed rest<\/em> juga memiliki beberapa efek samping, misalnya bisa membuat ibu merasa sakit punggung, otot yang menjadi lebih lemah, dan tenaga menjadi berkurang.<\/p>\n Agar bisa meminimalisir dampak tersebut, ibu hamil tetap bisa aktif dengan mencoba beberapa hal ini:<\/p>\n Siapa sangka, ternyata Anda tetap bisa fit selama bed rest<\/em>.<\/p>\n Anda bisa melakukan latihan yang ringan, misalnya berjalan santai atau menguatkan tubuh bagian atas dan bawah. Sebelum melakukannya, pastikan Anda sudah mendapatkan persetujuan dari dokter.<\/p>\n Selain itu, Anda bisa melakukan peregangan pada kaki untuk mencegah pembekuan darah.<\/p>\n Pastikan Anda tetap menjaga pola makan<\/a> Anda dengan konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.<\/p>\n Jangan lupa juga untuk mengonsumsi cukup air selama bed rest.<\/em><\/p>\n Momen ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk melengkapi perlengkapan bayi Anda.<\/p>\n Anda bisa berbelanja secara online<\/em> untuk mencari kebutuhan bayi yang kurang, seperti pakaian, ranjang bayi, dan lain-lain.<\/p>\n Posisi yang direkomendasikan bagi ibu hamil saat berbaring adalah dengan menghadap ke samping.<\/p>\n Dengan posisi tersebut, maka darah yang dialirkan ke janin Anda bisa lebih maksimal.<\/p>\n Supaya tubuh Anda tidak kaku, Anda bisa berganti-ganti posisi senyaman Anda secara berkala.<\/p>\n Anda juga bisa mencoba dengan meletakkan bantal di bawah perut dan di antara lutut Anda untuk menjaga kestabilan tubuh.<\/p>\n Jangan membebani diri Anda saat beristirahat di rumah.<\/p>\n Anda bisa merawat diri Anda dengan berendam, melakukan facial<\/em>, atau melakukan perawatan lainnya.<\/p>\n Cara ini juga bisa mengurangi stres<\/a> Anda sebelum melahirkan<\/a>.<\/p>\n Sebaiknya, hindarilah aktivitas fisik yang berat seperti mengangkat barang, melakukan hubungan seksual, atau aktivitas apapun yang memakan waktu lama.<\/p>\n Diskusikan lagi tentang berbagai aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama bed rest<\/em> dengan dokter Anda.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Hamil Anak Kedua, Apa Bedanya dengan Kehamilan Pertama?<\/a><\/p>\nSumber<\/span> What to Expect. (2021). Bed Rest During Pregnancy: Why Your Doctor May Prescribe Activity Restriction<\/a>. www.whattoexpect.com<\/span><\/p>\n Cleveland Clinic. (2018). Premature (Pre-Term) Labor: Signs & Treatment<\/a>. my.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n Grow by Web MD. (2020). Placenta Previa: Symptoms & Risk Factors<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2022). Placental abruption – Symptoms and causes – Mayo Clinic<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\nTujuan Bed Rest<\/strong><\/h3>\n
1. Mengandung bayi kembar<\/strong><\/h4>\n
2. Kontraksi dini<\/strong><\/h4>\n
3. Preeklamsia<\/strong><\/h4>\n
4. Pernah mengalami pendarahan<\/strong><\/h4>\n
5. Kondisi rahim<\/strong><\/h4>\n
Rekomendasi Aktivitas yang Bisa Dilakukan<\/strong><\/h3>\n
1. Olahraga ringan<\/strong><\/h4>\n
2. Mengontrol asupan gizi<\/strong><\/h4>\n
3. Mempersiapkan barang untuk bayi<\/strong><\/h4>\n
4. Tidur dengan posisi yang nyaman<\/strong><\/h4>\n
5. Memanjakan diri<\/strong><\/h4>\n
Hal-hal yang Perlu Dihindari<\/strong><\/h3>\n