Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 8 Agustus 2023<\/p>\n <\/p>\n Atrofi otot adalah suatu kondisi ketika jaringan otot menyusut. Otot yang mengalami atrofi akan tampak lebih kecil dari biasanya. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan massa dan kekuatan otot bagi penderitanya.<\/p>\n Atrofi otot dapat terjadi karena kurangnya aktivitas fisik akibat cedera atau penyakit, gizi buruk, genetika, usia, dan kondisi medis tertentu. Baca Juga:\u00a0<\/strong>Berbagai Macam Gangguan pada Otot yang Perlu Diketahui<\/a><\/p>\n Penyebab atrofi otot tergantung pada jenis yang Anda miliki. Ada tiga jenis utama atrofi otot, yaitu:<\/p>\n Jenis atrofi otot yang pertama adalah atrofi fisiologis. Atrofi fisiologis terjadi karena kurangnya aktivitas fisik untuk waktu yang lama.<\/p>\n Saat aktivitas fisik berkurang, otot akan semakin jarang digunakan. Hal ini membuat tubuh mulai memecah otot-otot untuk menghemat energi, yang menyebabkan ukuran dan kekuatan otot berkurang.<\/p>\n Jenis atrofi ini sering kali dapat diatasi dengan olahraga dan perbaikan nutrisi. Atrofi fisiologis biasanya dapat terjadi bagi Anda yang:<\/p>\n Jenis atrofi otot kedua dan paling parah adalah atrofi neurogenik. Atrofi neurogenik disebabkan oleh cedera atau penyakit yang memengaruhi saraf yang terhubung ke otot.<\/p>\n Ketika saraf tersebut rusak, mereka tidak dapat memicu kontraksi otot yang diperlukan untuk merangsang aktivitas otot.<\/p>\n Ketika otot Anda tidak berkontraksi, tubuh akan berpikir bahwa Anda tidak membutuhkannya lagi. Jadi, tubuh Anda mulai memecahnya, yang menyebabkan ukuran dan kekuatan otot berkurang.<\/p>\n Jenis atrofi otot ini cenderung terjadi tiba-tiba daripada atrofi fisiologis. Penyakit dan kondisi lain yang dapat memengaruhi saraf ini meliputi:<\/p>\n Jenis atrofi otot ini terjadi sebagai akibat dari penyakit atau kondisi medis tertentu yang menyebabkan tubuh tidak bisa membentuk jaringan otot.<\/p>\n Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan atrofi patologis karena faktor-faktor, seperti peradangan, malnutrisi, dan masalah metabolisme. Semua faktor ini dapat berkontribusi pada kerusakan otot. Contohnya termasuk:<\/p>\n Masing-masing kondisi ini menyebabkan atrofi karena proses yang berbeda. Misalnya, sindrom dumping yang bisa menyebabkan malnutrisi, sedangkan dermatomiositis dan polimiositis menyebabkan kerusakan otot akibat peradangan.<\/p>\n Pengobatan atrofi otot patologis bervariasi, tergantung pada penyebabnya.<\/p>\n Jika Anda memperhatikan bahwa otot Anda semakin kecil atau lemah, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Anda mungkin memerlukan evaluasi medis dan rencana perawatan.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Kelumpuhan<\/a><\/p>\n Gejala atrofi otot berbeda tergantung pada penyebab kondisi Anda. Tanda paling jelas dari atrofi otot adalah berkurangnya massa otot.<\/p>\n Keluhan lain dari atrofi otot dapat meliputi:<\/p>\n Jika atrofi otot disebabkan oleh kondisi lain, Anda mungkin perlu menjalani pengujian untuk mendiagnosis kondisi tersebut.<\/p>\n Dokter akan meminta riwayat medis lengkap Anda, termasuk menanyakan mengenai cedera yang mungkin pernah Anda alami, keluhan yang Anda rasakan, serta daftar obat (baik obat resep maupun nonresep) yang Anda konsumsi.<\/p>\n Untuk memastikan kondisi Anda, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti:<\/p>\n Selanjutnya, dokter dapat merujuk Anda ke dokter spesialis tergantung pada hasil tes Anda.<\/p>\n Perawatan untuk atrofi otot bervariasi tergantung pada tingkat kehilangan otot dan adanya kondisi medis yang mendasarinya.<\/p>\n Mengobati kondisi mendasar yang menyebabkan atrofi otot dapat membantu memperlambat perkembangan kehilangan otot. Perawatan untuk atrofi otot meliputi:<\/p>\n Terapi fisik bertujuan untuk membantu memulihkan jaringan otot yang melemah dan mengalami penurunan massa otot akibat jarang digunakan.<\/p>\n Pada saat melakukan terapi fisik, terapis akan melibatkan peregangan dan latihan khusus sehingga otot pasien dapat kembali digerakkan.<\/p>\n Tak hanya itu, terapi fisik juga menawarkan manfaat bagi orang yang mengalami atrofi otot, di antaranya:<\/p>\n Dokter mungkin merekomendasikan diet khusus guna meningkatkan massa otot. Program diet ini umumnya dianjurkan bagi penderita atrofi otot akibat malnutrisi.<\/p>\n Perbaikan nutrisi ini termasuk menambahkan kalori, protein, atau vitamin dan mineral tertentu dalam asupan Anda.<\/p>\n Stimulasi listrik fungsional (Functional electric stimulation<\/em>\/FES) adalah terapi yang menggunakan impuls listrik untuk merangsang kontraksi otot pada otot yang mengalami atrofi.<\/p>\n Selama terapi FES, teknisi terlatih akan menempelkan elektroda ke anggota tubuh yang mengalami atrofi. Elektroda mengalirkan arus listrik, yang memicu gerakan di anggota badan.<\/p>\n Prosedur bedah dapat meningkatkan fungsi otot pada orang yang mengalami atrofi otot karena kondisi neurologis, cedera, atau malnutrisi.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Gangguan Sistem Muskuloskeletal (Tulang, Sendi, Otot)<\/a><\/p>\nSumber<\/span>
\nDalam beberapa kasus, atrofi otot dapat diatasi dengan diet khusus, olahraga, atau terapi fisik yang tepat. Dokter juga dapat mempertimbangkan tindakan operasi jika diperlukan.<\/p>\nPenyebab Atrofi Otot Berdasarkan Jenisnya<\/strong><\/h3>\n
1. Atrofi Fisiologis<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Atrofi Neurogenik<\/strong><\/h4>\n
\n
3. Atrofi Patologis<\/strong><\/h4>\n
\n
Gejala Atrofi Otot<\/strong><\/h3>\n
\n
Diagnosis Atrofi Otot<\/strong><\/h3>\n
\n
Pengobatan Atrofi Otot<\/strong><\/h3>\n
1. Terapi Fisik<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Diet Khusus<\/strong><\/h4>\n
3. Stimulasi Listrik Fungsional<\/strong><\/h4>\n
4. Pembedahan<\/strong><\/h4>\n