{"id":26806,"date":"2022-04-24T13:54:04","date_gmt":"2022-04-24T06:54:04","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=26806"},"modified":"2023-03-16T22:59:05","modified_gmt":"2023-03-16T15:59:05","slug":"penanganan-anak-autis","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/penanganan-anak-autis\/","title":{"rendered":"Kiat Mengasuh Anak Autis untuk Orang tua"},"content":{"rendered":"
Penulis: Ossy | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 15 Maret 2023<\/p>\n <\/p>\n Menjadi orang tua anak dengan autis tentunya bukan hal yang mudah. Orang tua dengan anak autis<\/a> tentunya memiliki sejumlah tantangan dan permasalahan yang dihadapi setiap hari.<\/p>\n Selain disiplin dan konsisten, dibutuhkan pula kesabaran dan strategi khusus dalam mengasuh anak autis.<\/p>\n Sebelum membahas kiat bagi orang tua, mari kita pahami sekilas mengenal konsep autis dan masalah yang sering dihadapi orang tua.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Kenali Diagnosa dan Perawatan Autisme (ASD)<\/a><\/p>\n Gangguan spektrum autis adalah gangguan neurologis yang terjadi di masa perkembangan dan mengakibatkan seseorang mengalami gangguan interaksi sosial, komunikasi dan perilaku yang kaku, terbatas, dan repetitif.<\/p>\n Gangguan yang menetap seumur hidup ini merupakan sebuah gangguan neurologis, karenanya orang dengan kondisi ini disebut dengan “penyandang” dan bukan “penderita”.<\/p>\n Autis juga bukan merupakan penyakit, sehingga tidak dapat disembuhkan, tetapi diperlukan penanganan khusus agar mereka mampu beradaptasi dan mandiri.<\/p>\n Anak autis memiliki tiga permasalahan umum, yakni hambatan berinteraksi sosial, berkomunikasi, serta adanya pola perilaku yang kaku, repetitif dan berulang.<\/p>\n Tiap anak autis menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Nah, berikut adalah beberapa permasalahan yang kerap muncul pada anak autis:<\/p>\n Perilaku adalah cara kita mengkomunikasikan apa yang ingin kita sampaikan. Masalah perilaku pada autis seringkali disebabkan karena minat yang terbatas serta kesulitan mereka dalam mengomunikasikan apa yang dirasakan.<\/p>\n Berikut beberapa kiat yang dapat orang tua lakukan untuk menghadapi anak autis:<\/p>\n Penguatan positif seperti pujian, tepukan tangan, memberikan hadiah atau membiarkannya melakukan aktivitas yang disukai dapat memperkuat perilaku seseorang, termasuk pada penyandang autis.<\/p>\n Cobalah untuk lebih spesifik ketika memberikan penguat, misal mengatakan mengapa kita memberikan mereka hal tersebut.<\/p>\n Orang tua juga dapat mempelajari penggunaan token ekonomi. Misalnya kegiatan mengumpulkan stiker bintang yang dapat ditukarkan dengan hadiah tertentu atau aktivitas kesukaan si kecil.<\/p>\n Anak autis memiliki permasalahan dalam mengenal emosi, baik emosi diri sendiri maupun orang lain.<\/p>\n Karenanya, mulailah mengajarkan apa itu emosi senang, sedih, marah, dsb, serta bagaimana cara mengelola emosi agar tidak berlebihan.<\/p>\n Menghadapi situasi yang tidak disukai, serta menerima perubahan adalah tantangan besar bagi penyandang autis.<\/p>\n Karenanya, ajarkan mereka teknik menenangkan diri seperti berhitung hingga lima, mengatur napas, dan mencari tempat tenang saat berada di tempat yang ramai dan membuatnya tidak nyaman.<\/p>\n Anak autis terkadang memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap cahaya, suara, atau tekstur tertentu.<\/p>\n Jika itu terjadi pada anak Anda, cobalah meminimalisir permasalahan dengan membuat lingkungan yang lebih cocok dengan mereka.<\/p>\n Autis dikenal lebih mudah memahami hal dari gambar ketimbang kata-kata yang panjang.<\/p>\n Anda dapat membuat jadwal rutinitas harian, aturan di rumah, dan melabeli benda menggunakan gambar.<\/p>\n Anda juga dapat membuat comic strip<\/em> atau social story<\/em> bergambar untuk mengajarkan perilaku sosial baru untuk mereka.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Benarkah Vaksin MMR Menyebabkan Autis?<\/a><\/p>\n Penyandang autis menyukai keteraturan yang konsisten.<\/p>\n Karenanya, Anda dapat membuatkan jadwal rutinitas bagi mereka disertai gambar-gambar yang dapat mereka checklist<\/em> atau beri tanda jika sudah dikerjakan.<\/p>\n Jangan lupa ajarkan pula cara menghadapi perubahan rutinitas yang terkadang tak bisa dihindari.<\/p>\n Latih anak untuk berkomunikasi dengan orang tua dan keluarga ketika anak membutuhkan sesuatu.<\/p>\n Tuntun mereka untuk dapat berbicara dan menatap mata lawan bicara. Hal ini tidaklah mudah dan dibutuhkan kerja sama dan kerja keras anggota keluarga.<\/p>\n Bagi penyandang autis yang belum verbal, gunakan bantuan visual atau media komunikasi alternatif dan augmentatif baik media buatan sendiri atau aplikasi dari ponsel pintar Anda.<\/p>\n Ajak kakak, adik, anggota keluarga lain maupun teman sebaya untuk menjadi rekan anak dalam berinteraksi.<\/p>\n Latih keterampilan sosial mereka dengan pembiasaan, permainan, dan simulasi yang menyenangkan.<\/p>\n Membangun komunikasi dan kolaborasi dengan guru, terapis, dokter dan pihak yang terlibat dengan anak sangatlah penting.<\/p>\n Dengan begini, program-program yang diajarkan guru maupun terapis akan terlaksana dengan lebih optimal apabila dilanjutkan di rumah.<\/p>\n Berusahalah untuk konsisten terhadap aturan yang Anda buat.<\/p>\n Misal, Anda menerapkan penguatan positif, maka\u00a0 berikan penguat hanya ketika anak berperilaku positif, dan tidak memberikan penguatan sekalipun anak tantrum memintanya.<\/p>\n Terapkan disiplin secara sehat. Anak perlu memahami bahwa setiap perilaku memiliki konsekuensinya sendiri.<\/p>\n Kembangkan minat anak ke arah yang lebih fungsional dan berguna bagi keterampilan hidup dan vokasionalnya.<\/p>\n Misal, seorang anak menyukai kancing, maka orang tua dapat mengajarkan anak meronce atau membuat prakarya dengan kancing.<\/p>\n Atau, seorang anak yang suka mencium bau-bauan dapat diarahkan untuk menjadi ahli parfum.<\/p>\n Tidak ada salahnya bergabung dalam komunitas bagi orang tua dengan anak autis yang kini hadir, baik secara daring, maupun secara langsung.<\/p>\n Bergabung dengan komunitas ini akan membuat Anda memperoleh penguatan dan dukungan yang lebih kuat serta membuat Anda merasa tidak sendiri.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Autisme Pada Orang Dewasa: Gejala, Diagnosa, dan Perawatannya<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Memahami Autis<\/strong><\/h3>\n
Masalah Perilaku Autis<\/strong><\/h3>\n
\n
Kiat untuk Orang Tua<\/strong><\/h3>\n
1. Gunakan penguat positif<\/strong><\/h4>\n
2. Ajarkan mengenal emosi dan mengelolanya<\/strong><\/h4>\n
3. Ajarkan teknik menenangkan diri<\/strong><\/h4>\n
4. Atur lingkungan agar lebih adaptif<\/strong><\/h4>\n
5. Gunakan bantuan visual<\/strong><\/h4>\n
6. Buatlah rutinitas dan berikan jadwal visual pada anak<\/strong><\/h4>\n
7. Latih anak berkomunikasi verbal dan non verbal<\/strong><\/h4>\n
8. Jadikan keluarga dan orang terdekat untuk melatih keterampilan sosial<\/strong><\/h4>\n
9. Bangun komunikasi dan kolaborasi dengan guru di sekolah dan para ahli<\/strong><\/h4>\n
10. Konsisten dan terus disiplin<\/strong><\/h4>\n
11. Kembangkan minatnya ke arah yang lebih fungsional<\/strong><\/h4>\n
12. Bergabunglah dengan komunitas yang sesuai agar dapat saling menguatkan<\/strong><\/h4>\n