{"id":26450,"date":"2022-04-13T17:14:22","date_gmt":"2022-04-13T10:14:22","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=26450"},"modified":"2022-04-13T17:14:22","modified_gmt":"2022-04-13T10:14:22","slug":"ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/","title":{"rendered":"Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Kelumpuhan"},"content":{"rendered":"

Penulis: Devita | Editor: Ratna<\/p>\n

Kelumpuhan merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh untuk melakukan gerakan otot secara alami. Kondisi tersebut disebabkan karena gangguan pada sistem saraf. Pada kondisi kelumpuhan, saraf yang biasanya mengirim sinyal untuk pergerakan otot, tidak mampu melakukan tugas tersebut sehingga Anda tidak mampu menggerakan bagian tubuh tertentu yang diinginkan.<\/p>\n

Kelumpuhan kadang terjadi selama sementara atau permanen. Contohnya pada kondisi Bell\u2019s palsy, yang menyebabkan kelumpuhan wajah sementara. Sedangkan kelumpuhan permanen berarti seorang pasien tidak bisa kembali menggerakan tubuh seperti pada kondisi normal. Kelumpuhan bisa terjadi pada kondisi tubuh apapun, baik sebagian tubuh atau seluruh tubuh. Artikel ini akan mengulas mengenai faktor penyebab kelumpuhan:<\/p>\n

1. Stroke<\/h3>\n

Stroke<\/a> merupakan salah satu kondisi yang bisa melumpuhkan tubuh sebagian atau secara total. Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah di otak atau leher mengalami penyumbatan. Kelumpuhan biasanya terjadi di salah satu sisi tubuh, baik kanan maupun kiri. Untuk lumpuh sebagian tubuh pada stroke bisa dirawat dengan melatih mengangkat kedua tangan secara bersamaan.<\/p>\n

2. Cedera<\/h3>\n

Mengalami kecelakaan parah yang mencederai saraf tulang belakang<\/a> dapat memicu kelumpuhan. Tulang belakang merupakan pusat dari sistem saraf. Akibat cedera tersebut bisa membuat tungkai dan otot dada tidak bisa digerakan. Saat kecelakaan, kelumpuhan bisa terjadi secara mendadak, atau seketika, tergantung tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi.<\/p>\n

Selain itu, kecelakaan yang menyebabkan benturan keras pada kepala juga dapat memicu cedera otak. Salah satu akibat dari cedera otak adalah kelumpuhan. Kelumpuhan dapat menyerang bagian tubuh yang terdampak dari kerusakan otak.<\/p>\n

3. Multiple Sclerosis<\/h3>\n

Multiple sclerosis<\/a> bisa ditandai dengan kelumpuhan. Hal tersebut terjadi karena selubung mielin, lapisan pelindung sel saraf mengalami kerusakan. Akibatnya neuron menjadi kesulitan mengirimkan sinyal ke tubuh dan membuat otot menjadi lemah. Jika terus dibiarkan, tubuh lama-lama mengalami kelumpuhan.<\/p>\n

4. Sklerosis Lateral Amiotrofik<\/h3>\n

Sklerosis lateral amiotrofik merupakan gangguan sistem saraf yang memicu kelemahan otot sehingga mengganggu fungsi tubuh. Akibatnya terjadi gangguan pada tulang belakang, saraf otak, lengan, wajah, dan tungkai, serta otot pernapasan.<\/p>\n

5. Keracunan<\/h3>\n

Salah satu yang bisa memicu tubuh lumpuh adalah racun botulisme. Racun tersebut diproduksi bakteri Clostridium tetani yang terdapat pada makanan kaleng yang proses pengemasannya kurang baik.<\/p>\n

6. Ketegangan Otot<\/h3>\n

Ketegangan otot dapat merusak saraf motorik bawah yang tugasnya memicu gerakan otot rangka. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan penyusutan otot. Ketegangan otot paling banyak terjadi pada penderita polio, radang sumsum belakang, sindrom Guillain-Barr\u00e9, dan myelitis.<\/p>\n

7. Cerebral Palsy<\/h3>\n

Cerebral palsy<\/a> menyebabkan anak mengalami kelumpuhan yang disebabkan karena kegagalan perkembangan otak atau infeksi saat seorang wanita mengandung, dan terganggunya suplai darah kepada janin di kandungan. Kelumpuhan yang terjadi biasanya pada salah satu sisi tubuh, contohnya tangan dan tungkai.<\/p>\n

8. Myasthenia gravis<\/h3>\n

Myasthenia gravis merupakan gangguan kelemahan otot rangka yang di bawah kendali sadar manusia. Hal ini menyebabkan otot gagal berkontraksi karena ketidakmampuan merespon impuls saraf. Jika komunikasi antara otot dan saraf terganggu, akibatnya terjadi kelemahan otot. Bila dibiarkan lama-kelamaan menyebabkan kelumpuhan pada tungkai dan wajah.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Paraplegia, Kelumpuhan Tubuh di Bagian Bawah<\/a><\/p>\nSumber<\/span>

\n

Cleveland. Paralysis<\/a>. my.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n

Mayo Clinic. Paralysis<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n

Medical News Today (2020). Paralysis: What it is?<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n

WebMD (2021). Type of Paralysis<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n<\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Penulis: Devita | Editor: Ratna Kelumpuhan merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh untuk melakukan gerakan otot secara alami. Kondisi tersebut disebabkan karena gangguan pada sistem saraf. Pada kondisi kelumpuhan, saraf yang biasanya mengirim sinyal untuk pergerakan otot, tidak mampu melakukan tugas tersebut sehingga Anda tidak mampu menggerakan bagian tubuh tertentu yang diinginkan. Kelumpuhan kadang terjadi selama sementara…<\/p>\n

Read More<\/a><\/div>\n","protected":false},"author":488,"featured_media":26454,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[331,880],"tags":[6139,6140],"yoast_head":"\nKetahui Berbagai Faktor Penyebab Kelumpuhan - Gayasehatku<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Kelumpuhan merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh untuk melakukan gerakan otot secara alami. Kondisi tersebut disebabkan karena gangguan pada sistem saraf.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Kelumpuhan - Gayasehatku\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Kelumpuhan merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh untuk melakukan gerakan otot secara alami. Kondisi tersebut disebabkan karena gangguan pada sistem saraf.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Gayasehatku\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2022-04-13T10:14:22+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/types-of-paralysis.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"768\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Ratna\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Ditulis oleh\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Ratna\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 menit\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/\",\"url\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/\",\"name\":\"Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Kelumpuhan - Gayasehatku\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#website\"},\"datePublished\":\"2022-04-13T10:14:22+00:00\",\"dateModified\":\"2022-04-13T10:14:22+00:00\",\"author\":{\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/c90e07eed94c3eb61061e2dd8977f960\"},\"description\":\"Kelumpuhan merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh untuk melakukan gerakan otot secara alami. Kondisi tersebut disebabkan karena gangguan pada sistem saraf.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/\"]}]},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Kelumpuhan\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#website\",\"url\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/\",\"name\":\"Gayasehatku\",\"description\":\"Gaya sehat merupakan kunci kebahagiaan hidup anda\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/c90e07eed94c3eb61061e2dd8977f960\",\"name\":\"Ratna\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/7aa9ae813b17e181ebde640951aca0c2?s=96&d=mm&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/7aa9ae813b17e181ebde640951aca0c2?s=96&d=mm&r=g\",\"caption\":\"Ratna\"},\"url\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/author\/ratna\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Kelumpuhan - Gayasehatku","description":"Kelumpuhan merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh untuk melakukan gerakan otot secara alami. Kondisi tersebut disebabkan karena gangguan pada sistem saraf.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Kelumpuhan - Gayasehatku","og_description":"Kelumpuhan merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh untuk melakukan gerakan otot secara alami. Kondisi tersebut disebabkan karena gangguan pada sistem saraf.","og_url":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/","og_site_name":"Gayasehatku","article_published_time":"2022-04-13T10:14:22+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":768,"url":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/types-of-paralysis.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Ratna","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Ditulis oleh":"Ratna","Estimasi waktu membaca":"3 menit"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/","url":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/","name":"Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Kelumpuhan - Gayasehatku","isPartOf":{"@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#website"},"datePublished":"2022-04-13T10:14:22+00:00","dateModified":"2022-04-13T10:14:22+00:00","author":{"@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/c90e07eed94c3eb61061e2dd8977f960"},"description":"Kelumpuhan merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh untuk melakukan gerakan otot secara alami. Kondisi tersebut disebabkan karena gangguan pada sistem saraf.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/"]}]},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-berbagai-faktor-penyebab-kelumpuhan\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/gayasehatku.com\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Kelumpuhan"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#website","url":"https:\/\/gayasehatku.com\/","name":"Gayasehatku","description":"Gaya sehat merupakan kunci kebahagiaan hidup anda","potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/gayasehatku.com\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id"},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/c90e07eed94c3eb61061e2dd8977f960","name":"Ratna","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/7aa9ae813b17e181ebde640951aca0c2?s=96&d=mm&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/7aa9ae813b17e181ebde640951aca0c2?s=96&d=mm&r=g","caption":"Ratna"},"url":"https:\/\/gayasehatku.com\/author\/ratna\/"}]}},"jetpack_sharing_enabled":true,"jetpack_featured_media_url":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/types-of-paralysis.jpg","_links":{"self":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/26450"}],"collection":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/488"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=26450"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/26450\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":26455,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/26450\/revisions\/26455"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/26454"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=26450"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=26450"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=26450"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}