{"id":25623,"date":"2022-03-19T22:34:16","date_gmt":"2022-03-19T15:34:16","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=25623"},"modified":"2022-03-19T22:35:43","modified_gmt":"2022-03-19T15:35:43","slug":"mimpi-buruk","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/mimpi-buruk\/","title":{"rendered":"Sering Mimpi Buruk? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Mimpi buruk adalah mimpi yang menakutkan atau mengganggu. Mimpi buruk dapat menyebabkan Anda merasakan berbagai emosi, seperti amarah, kesedihan, kesalahan, takut hingga kecemasan. Anda mungkin terus mengalami emosi ini bahkan setelah terbangun dari tidur.<\/p>\n
Mimpi buruk sendiri lebih sering terjadi pada anak-anak berusia antara 3 dan 6 tahun. Meski begitu, satu dari setiap dua orang dewasa terkadang mengalami mimpi buruk.<\/p>\n
Sebenarnya, mimpi buruk merupakan hal yang normal. Namun, mimpi buruk bisa menjadi masalah jika terus berlanjut dan mengganggu pola tidur Anda.<\/p>\n
Hal ini dapat menyebabkan insomnia dan memengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama saat belajar atau bekerja. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami kesulitan mengatasi mimpi buruk.<\/p>\n
Baca Juga:<\/strong> Berbagai Kondisi Medis Penyebab Sulit Tidur<\/a><\/p>\n Saat tidur, kita akan mengalami 2 fase yakni fase non-rapid eye movement<\/em> (non-REM) dan fase rapid eye movement<\/em> (REM). Sebagian besar mimpi terjadi selama fase REM.<\/p>\n Periode tidur REM pertama biasanya terjadi sekitar 70 hingga 90 menit setelah kita tertidur. Pada fase tidur inilah mimpi (termasuk mimpi buruk) biasanya terjadi, akibat adanya peningkatan aktivitas otak.<\/p>\n Selama fase ini, asam amino yang dikenal sebagai glisin dilepaskan dari batang otak ke neuron motorik. Neuron motorik ini melakukan impuls keluar dari otak atau sumsum tulang belakang.<\/p>\n Pelepasan glisin ini secara efektif mencegah otot bergerak aktif selama fase REM, sehingga mengakibatkan kelumpuhan sementara pada tubuh kita.<\/p>\n Mimpi buruk dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk:<\/p>\n Stres<\/a> adalah salah satu emosi yang banyak orang kesulitan menyalurkannya. Karena itu, mimpi mungkin menjadi satu-satunya kesempatan bagi tubuh untuk mengatasi perasaan tersebut.<\/p>\n Sebuah penelitian menunjukkan bahwa stres dan trauma sejak masa kanak-kanak bisa menyebabkan mimpi buruk berulang di kemudian hari.<\/p>\n Kecemasan<\/a> juga dapat menyebabkan mimpi buruk. Mimpi buruk yang terjadi bisa berkaitan dengan kekambuhan penyakit, pengalaman memalukan, atau bahkan serangan panik.<\/p>\n Hingga 71% orang dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD)<\/a> mengalami mimpi buruk. PTSD merupakan salah satu penyebab utama mimpi buruk berulang pada orang dewasa.<\/p>\n Salah satu gejala PTSD yang paling umum adalah “mengalami kembali,” atau memiliki ingatan terhadap peristiwa traumatis tersebut.<\/p>\n Terkadang ingatan terhadap peristiwa traumatis itu muncul dalam mimpi buruk, sehingga penderita PTSD merasa tertekan secara emosional.<\/p>\n Gangguan tidur<\/a> tertentu, seperti sleep apnea<\/em><\/a> dan narkolepsi<\/a> dapat memengaruhi kualitas tidur dan mengakibatkan Anda sering mengalami mimpi buruk.<\/p>\n Bahkan sulit tidur (insomnia<\/a>) juga bisa mengakibatkan Anda mengalami mimpi buruk yang berulang.<\/p>\n Beberapa obat-obatan, seperti antidepresan<\/a>, obat tekanan darah<\/a>, amfetamin<\/a>, obat penenang<\/a>, dan obat lain yang digunakan untuk mengobati kondisi tertentu (seperti obat untuk penyakit Parkinson<\/a>) dapat memicu mimpi buruk.<\/p>\n Ada banyak gejala penarikan yang terjadi dari penyalahgunaan NAPZA<\/a> dan minuman beralkohol, termasuk mimpi buruk.<\/p>\n Mimpi buruk yang dialami mungkin lebih intens pada awal penarikan, tetapi biasanya berkurang dalam beberapa minggu setelah sadar.<\/p>\n Depresi<\/a> dan gangguan kesehatan mental lainnya bisa membuat penderitanya mengalami mimpi buruk.<\/p>\n Tak hanya itu, mimpi buruk bisa terjadi bersamaan dengan beberapa kondisi medis, seperti penyakit jantung atau kanker.<\/p>\n Bagi sebagian orang, membaca buku menakutkan atau menonton film menakutkan, terutama sebelum tidur dapat menyebabkan mimpi buruk.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Tanda-tanda Anda Mengalami Quarter Life Crisis<\/a><\/p>\n Anda perlu berkonsultasi dengan dokter bila mimpi buruk muncul secara berkepanjangan, mengganggu pola tidur dan aktivitas sehari-hari Anda. Dokter dapat melakukan pemeriksaan mencakup:<\/p>\n Perawatan biasanya tidak diperlukan untuk mimpi buruk. Namun, setiap masalah kesehatan medis atau mental yang memicu mimpi buruk harus ditangani.<\/p>\n Jika mimpi buruk terjadi akibat PTSD, dokter akan meresepkan obat tekanan darah prazosin. Sebuah studi menunjukkan bahwa obat ini membantu mengobati mimpi buruk yang berhubungan dengan PTSD.<\/p>\n Selain itu, dokter akan merekomendasikan konseling atau teknik pengurangan stres jika mimpi buruk dipicu karena kondisi mental, seperti kecemasan, depresi, atau stres.<\/p>\n Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin juga meresepkan obat untuk gangguan tidur.<\/p>\n Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi frekuensi mimpi buruk Anda. Anda dapat mencoba:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Mimpi Selingkuh, Apa Artinya?<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Bagaimana Mimpi Bisa Terjadi?<\/strong><\/h3>\n
Penyebab Mimpi Buruk<\/strong><\/h3>\n
1. Stres dan Kecemasan<\/strong><\/h4>\n
2. PTSD<\/strong><\/h4>\n
3. Gangguan Tidur<\/strong><\/h4>\n
4. Penggunaan Obat-obatan<\/strong><\/h4>\n
5. Penyalahgunaan NAPZA dan Minuman Beralkohol<\/strong><\/h4>\n
6. Kondisi Kesehatan Mental<\/strong><\/h4>\n
7. Buku dan film yang Menakutkan<\/strong><\/h4>\n
Diagnosis Mimpi Buruk<\/strong><\/h3>\n
\n
Pengobatan Mimpi Buruk<\/strong><\/h3>\n
Perawatan Dukungan<\/strong><\/h3>\n
\n