{"id":25598,"date":"2022-03-19T20:21:09","date_gmt":"2022-03-19T13:21:09","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=25598"},"modified":"2022-03-19T20:21:09","modified_gmt":"2022-03-19T13:21:09","slug":"kista-ovarium-di-masa-kehamilan-pahami-penyebab-dan-pengobatannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/kista-ovarium-di-masa-kehamilan-pahami-penyebab-dan-pengobatannya\/","title":{"rendered":"Kista Ovarium di Masa Kehamilan, Pahami Penyebab dan Pengobatannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dita | Editor: Umi<\/p>\n
Kista ovarium yang terjadi selama masa kehamilan umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, kebanyakan kista ovarium tidak berbahaya, tidak menimbulkan rasa sakit, dan bahkan bisa hilang dengan sendirinya.<\/p>\n
Kista ovarium juga biasanya tidak menimbulkan gejala meskipun saat kista pecah, mungkin akan timbul rasa sakit. Namun, apabila kista terpuntir atau menyebabkan ovarium terpuntir (disebut dengan torsi ovarium), Anda harus segera menjalani operasi.<\/p>\n
Meskipun biasanya tidak dibutuhkan, dokter dapat melakukan operasi pengangkatan kista ovarium dengan aman tanpa mengganggu kehamilan.<\/p>\n
Baca Juga: <\/strong>Mulut Pahit Saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\n Kista ovarium adalah kantung berisi cairan di ovarium. Kista ovarium merupakan kondisi yang umum terjadi dan banyak wanita yang mengalaminya.<\/p>\n Jenis kista ini juga tidak menyebabkan rasa sakit dan dalam banyak kasus bisa hilang dengan sendirinya. Ada dua jenis kista ovarium yang paling umum sifatnya fungsional yakni:<\/p>\n Kista folikel terbentuk ketika folikel ovarium (kantong kecil tempat tumbuhnya telur) tidak terbuka untuk melepaskan telur dan terus tumbuh menjadi kista.<\/p>\n Korpus luteum akan berkembang setelah telur dilepaskan dari folikel selama masa ovulasi. Saat folikel melepaskan telur, kantung folikel akan menyusut menjadi sel yang menghasilkan hormon untuk mendukung sisa siklus menstruasi.<\/p>\n Namun, jika cairan terkumpul di folikel yang kosong dan kantung tidak menyusut, maka akan terbentuk kista korpus luteum.<\/p>\n Jenis kista lain yang tidak begitu umum disebut dengan kista patologis. Ada 3 jenis kista patologis antara lain:<\/p>\n Jenis kista ini disebut juga dengan teratoma. Kista ini terdiri dari sel benih ovarium dan bisa berisi gigi, rambut, kulit atau lemak.<\/p>\n Endometrioma juga dikenal dengan nama kista coklat dan terjadi pada pasien yang mengidap endometriosis. Kista ini berisi darah tua sehingga warnanya cenderung lebih gelap.<\/p>\n Kista ini bisa berkembang di permukaan ovarium dengan tekstur padat, seperti bola yang berotot.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Keluar Cairan Saat Hamil, Apa Penyebabnya?<\/a><\/p>\n Selama kehamilan, korpus luteum akan menghasilkan hormon untuk memberi nutrisi dan mendukung lapisan rahim dan bayi yang sedang tumbuh.<\/p>\n Proses ini terjadi selama kurang lebih 10 sampai 12 minggu hingga plasenta terbentuk dan mengambil alih perannya.<\/p>\n Akan tetapi, pada sejumlah kecil kehamilan, korpus luteum tetap terisi oleh cairan dan terus berada di ovarium alih-alih hilang. Inilah yang kemudian menjadi kista korpus luteum selama kehamilan.<\/p>\n Dalam kasus lainnya, ada juga kista ovarium yang memang sudah ada sebelum Anda mengalami kehamilan dan tetap berada di sana selama masa kehamilan.<\/p>\n Untungnya, sebagian besar kista ovarium tidak akan memengaruhi kehamilan Anda sama sekali. Misalnya saja pada kasus kista korpus luteum, kemungkinan kista akan hilang sendiri pada trimester kedua.<\/p>\n Ada juga kista jenis lain yang bisa terus tumbuh selama kehamilan dan dalam beberapa kasus menyebabkan rasa sakit. Meski begitu, kista biasanya tidak akan berdampak pada kehamilan.<\/p>\n Untuk memastikan kista yang Anda alami tidak memengaruhi kehamilan atau janin Anda, dokter kandungan akan menjadwalkan pemeriksaan secara teratur untuk memantau perkembangan kista.<\/p>\n USG kista ovarium akan melacak ukuran dan kondisi kista guna memastikan kista tidak tumbuh atau berubah menjadi membahayakan.<\/p>\n Seperti yang sudah disebutkan, sebagian besar kasus kista ovarium tidak membutuhkan perawatan apa pun. Untuk kasus kista yang pecah atau terjadi torsi pada ovarium, beberapa perawatan yang disarankan antara lain:<\/p>\n Jika operasi diperlukan selama kehamilan, dokter akan melakukan upaya seminimal mungkin lewat operasi laparoskopi (dengan menggunakan sayatan kecil). Jika kista berukuran besar, pembedahan yang lebih besar mungkin dibutuhkan.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Bolehkah Tidur Telentang Saat Hamil?<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Baby Center (2021). Ovarian Cysts During Pregnancy.<\/a> www.babycenter.com<\/span><\/p>\n Penn Medicine (2021). Ovarian Cysts and Pregnancy: Could A Cysts Stop Me from Having a Baby?<\/a> www.pennmedicine.org<\/span><\/p>\n Verywell Family (2021). Corpus Luteum Cysts During Pregnancy<\/a>. www.verywellfamily.com<\/span><\/p>\nApa yang Dimaksud dengan Kista Ovarium?<\/strong><\/h3>\n
1. Kista Folikel<\/strong><\/h4>\n
2. Kista Korpus Luteum<\/strong><\/h4>\n
3. Kista Dermoid<\/strong><\/h4>\n
4. Endometrioma<\/strong><\/h4>\n
5. Kista Cystadenoma<\/strong><\/h4>\n
Penyebab Munculnya Kista Ovarium Selama Kehamilan<\/strong><\/h3>\n
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Mengalami Kista Ovarium saat Hamil?<\/strong><\/h3>\n
Penanganan untuk Kista Ovarium Selama Kehamilan<\/strong><\/h3>\n
\n