{"id":24888,"date":"2022-02-24T19:14:47","date_gmt":"2022-02-24T12:14:47","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=24888"},"modified":"2023-06-21T09:48:36","modified_gmt":"2023-06-21T02:48:36","slug":"prosedur-tes-asam-urat-dan-cara-membaca-hasilnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/prosedur-tes-asam-urat-dan-cara-membaca-hasilnya\/","title":{"rendered":"Tes Asam Urat: Prosedur dan Cara Membaca Hasilnya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Silvia | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 14 Juni 2023<\/p>\n <\/p>\n Tes asam urat diperlukan untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah atau urine. Perlu Anda ketahui, asam urat merupakan produk limbah yang dibuat ketika tubuh memecah bahan kimia bernama purin.<\/p>\n Purin sendiri dapat ditemukan dalam sel tubuh Anda atau dari makanan. Misalnya hati, ikan teri, ikan sarden, ikan kembung, kacang kering, anggur, remis, ragi, atau daging.<\/p>\n Tubuh memproduksi asam urat untuk mengatur fungsi organ hati. Oleh karena itu, Anda perlu memastikannya tetap dalam kadar normal agar organ hati bekerja dengan baik.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Berapa Besar Kadar Asam Urat Normal Bagi Tubuh?<\/a><\/p>\n Setiap orang sebaiknya memantau kadar asam urat dalam tubuhnya sehingga tetap berada pada kisaran normal.<\/p>\n Ada juga beberapa gejala asam urat yang bisa menentukan bahwa Anda membutuhkan tes asam urat, seperti:<\/p>\n Anda yang mungkin memiliki gejala penyakit batu ginjal juga perlu melakukan tes asam urat. Gejala tersebut meliputi:<\/p>\n Bagi Anda yang sedang menjalani kemoterapi<\/a> atau terapi radiasi<\/a> untuk mengobati penyakit kanker, tes asam urat juga diperlukan karena perawatan ini biasanya dapat meningkatkan kadar asam urat.<\/p>\n Sebelum melakukan tes asam urat, biasanya Anda akan diminta untuk berpuasa selama 4 jam sebelum tes.<\/p>\n Selain itu, Anda juga perlu mengetahui beberapa hal yang bisa memengaruhi hasil tes asam urat, antara lain:<\/p>\n Jadi, sebaiknya selalu beri tahu dokter tentang kondisi, serta obat atau suplemen apa pun yang sedang Anda konsumsi sebelum menjalani tes asam urat.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Pahami Perbedaan Rematik dan Asam Urat<\/a><\/p>\n Prosedur tes asam urat bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu:<\/p>\n Anda dapat menjalani tes asam urat menggunakan serum atau plasma darah. Dalam prosedur ini, dokter akan mengambil darah dari vena, biasanya dari siku bagian dalam atau punggung tangan Anda.<\/p>\n Awalnya, bagian tersebut akan disterilkan dengan antiseptik. Kemudian, dokter akan membungkus pita elastis di sekitar lengan Anda untuk memungkinkan darah mengisi pembuluh darah.<\/p>\n Selanjutnya, dokter akan memasukkan jarum ke pembuluh darah Anda dan mengumpulkan darah dalam botol yang terpasang.<\/p>\n Setelah darah terkumpul, dokter akan melepaskan ikatan plastik dan melepaskan jarum dari vena. Sampel darah tersebut kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.<\/p>\n Tes asam urat juga bisa dilakukan menggunakan tes urine. Melalui tes ini, urine Anda akan dikumpulkan selama 24 jam untuk mengetahui kadar asam urat.<\/p>\n Biasanya, klinik atau rumah sakit yang mengadakan tes akan menyediakan wadah urine khusus. Dokter juga akan menjelaskan cara mengumpulkan urine dengan benar.<\/p>\n Adapun prosedur pengambilan sampel urine antara lain:<\/p>\n Penting untuk mencuci tangan dengan hati-hati sebelum dan sesudah mengumpulkan setiap sampel urine. Pastikan untuk menutup wadah dengan rapat dan memberi label pada wadah.<\/p>\n Hasilnya akan dikirimkan oleh dokter dalam beberapa hari. Setelah itu, dokter akan mendiskusikan hasilnya dengan Anda dan menjelaskan apa artinya secara lebih rinci.<\/p>\n Lantas, bagaimana cara membaca hasil tes asam urat?<\/p>\n Kadar asam urat dapat bervariasi berdasarkan jenis kelamin. Kadar asam urat normal dalam darah biasanya berkisar dari:<\/p>\n Sementara kadar asam urat dalam urine, normalnya adalah 250 hingga 750 miligram (mg) total per 24 jam.<\/p>\n Penting untuk Anda ketahui bahwa rentang nilai normal mungkin sedikit berbeda setiap laboratorium. Bicaralah dengan dokter tentang arti dari hasil tes spesifik Anda.<\/p>\n Jika hasil tes menunjukkan angka yang lebih besar dari kisaran normal, berarti Anda memiliki kadar asam urat tinggi.<\/p>\n Kelebihan asam urat atau dikenal juga dengan sebutan hiperurisemia. Kadar asam urat yang tinggi ini bisa menyebabkan masalah, seperti asam urat, preeklamsia<\/a>, batu ginjal, hingga diabetes.<\/p>\n Sementara jika tes menunjukkan kadar asam urat yang lebih rendah dari normal, ini bisa menjadi tanda penyakit ginjal, keracunan timbal, sindrom Fanconi<\/em>, gangguan pada tubulus ginjal yang mencegah penyerapan zat, atau penggunaan alkohol berat.<\/p>\n Kekurangan asam urat juga bisa memperburuk penyakit sistem saraf pusat, seperti multiple sclerosis<\/a><\/em>.<\/p>\n Bergantung pada hasil tes Anda, dokter mungkin perlu melakukan tes tambahan untuk memastikan diagnosis.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Waspadai Komplikasi Asam Urat<\/a><\/p>\n <\/p>\nSumber<\/span>Kapan Harus Tes Asam Urat?<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Persiapan Tes Asam Urat<\/strong><\/h3>\n
\n
Cara Tes Asam Urat<\/strong><\/h3>\n
1. Tes Darah<\/strong><\/h4>\n
2. Tes Urine<\/strong><\/h4>\n
\n
Hasil Tes Asam Urat<\/strong><\/h3>\n
\n