Perlukah Tes Alergi untuk Si Kecil?<\/a><\/p>\nPenyebab Alergi Makanan<\/b><\/h3>\n Alergi makanan timbul karena sensitivitas terhadap protein dalam makanan bahkan karena senyawa yang ditemukan secara alami dalam makanan. Alergi makanan lebih umum terjadi pada orang yang memilki anggota keluarga yang juga memiliki alergi atau faktor genetik. Alergi makanan berkembang setelah Anda mengonsumsi protein makanan yang menurut tubuh Anda berbahaya. Pertama kali Anda makan makanan yang mengandung protein, sistem kekebalan tubuh Anda merespon dengan menciptakan antibodi penangkal penyakit tertentu. Alergi makanan disebabkan oleh jenis makanan tertentu seperti telur, susu sapi, ikan, <\/span>peanut<\/span><\/i>, <\/span>treenut<\/span><\/i>, gandum, kedelai, dan biji-bijian.<\/span><\/p>\nPenyebab Intoleransi Makanan<\/b><\/h3>\n Intoleransi makanan bisa muncul karena banyak faktor. Dalam beberapa kasus, intoleransi makananya terjadi pada seseorang yang tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mencerna protein tertentu. Selain itu juga karena intoleransi terhadap beberapa bahan kimia yang ditambahkan pada makanan untuk memberikan warna, meningkatkan rasa dan melindungi terhadap pertumbuhan bakteri. Bahan-bahan tersebut termasuk pewarna, MSG, dan penyedap rasa. makanan yang menyebabkan intoleransi makanan adalah produk olahan susu termasuk keju dan yogurt, cokelat, telur, penambah rasa makanan, stroberi, tomat, anggur merah, dan histamin dalam makanan.<\/span><\/p>\nGejala Alergi Makanan<\/b><\/h3>\n Gejala alergi makanan dapat berkisar mulai dari yang ringan hingga yang berat. Serta seberapa jumlah makanan yang diperlukan untuk memicu reaksi dapat bervariasi pada setiap orang. Gejalanya meliputi ruam atau gatal-gatal, diare, mual, sesak napas, nyeri di perut, dan sakit dada. Selain itu alergi makanan juga berpengaruh terhadap bagian tubuh tertentu seperti mata gatal dan berair, hidung tersumbat dan bersin, mulut gatal dan bengkak, tenggorokan bengkak, sistem pencernaan sakit, ruam kulit, kelelahan, batuk, dan asma.<\/span><\/p>\nGejala Intoleransi Makanan<\/b><\/h3>\n Terdapat beberapa gejala intoleransi makanan dan dapat mencakup kombinasi dari hal-hal seperti diare, mual, kembung, berkeringat, jantung berdebar, sesak di dada, sensasi terbakar pada kulit, kegugupan. Terkadang gejala dari intoleransi makanan bisa saja mirip dengan gejala medis lainnya. Oleh karena itu, penting untuk diperiksa oleh dokter untuk menghilangkan masalah lain terlebih dahulu.<\/span><\/p>\nCara Mencegah Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan<\/b><\/h3>\n Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi mengembangkan alergi dan intoleransi. Dimulai dengan konsumsi minuman probiotik. Probiotik bermanfaat untuk mencegah alergi pada anak khususnya ketika dikonsumsi ibu saat hamil.\u00a0 Meski demikian penelitian lebih lanjut juga masih diperlukan.<\/span><\/p>\nSelain itu, Anda bisa membuat minuman dari campuran air hangat lemon dan jahe di pagi hari. Lemon jahe yang diseduh air hangat mampu mengurangi gejala yang muncul saat alergi<\/span><\/p>\nHindari makanan yang bersifat inflamasi dan makanan yang dimodifikasi secara genetik, karena makanan tersebut dapat meningkatkan potensi protein aktif secara imunologis yang dapat meningkatkan reaksi alergi.<\/span><\/p>\nTerakhir, Anda juga perlu memperhatikan hukum dan label pada makanan sebelum membelinya. Perhatikan kode standar makanan dengan label makanan tertentu dan kandungan zat tertentu dalam makanan.<\/span><\/p>\nJika Anda memiliki reaksi setelah makan makanan tertentu, segera konsultasikan pada dokter Anda untuk menentukan apakah Anda memiliki intoleransi makanan atau alergi makanan. Jika Anda memiliki alergi makanan, Anda mungkin berisiko mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa (anafilaksis). Bahkan, jika reaksi yang pernah terjadi adalah ringan. Pelajari cara mengenali reaksi alergi parah dan tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi.<\/span><\/p>\nJika Anda memiliki intoleransi makanan, dokter Anda dapat merekomendasikan langkah-langkah untuk membantu pencernaan makanan tertentu atau untuk mengobati kondisi yang menyebabkan reaksi Anda.<\/span><\/p>\nSumber:<\/span><\/strong> \nMayo Clinic. Food Allergy vs. Food Intolerance: What\u2019s the Difference?.www.mayoclinic.com<\/span> \nAllergy New Zealand. What is the Difference Between a Food Allergy and a Food Intolerance?.<\/span> www.allergy.org.nz<\/span><\/span> \nBetter Health Channel. Food Allergy and Food Intolerance.<\/span> www.betterhealth.com<\/span><\/span> \nCleveland Clinic. Food Problems: Is it an Allergy or Intolerance. my.clevelandclinic.org<\/span> \nLifestyle Markets. (2019). 4 Ways to Prevent Food Intolerances and Allergies. Lifestylemarkets.com<\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Penulis: Dhiya | Editor: Niahappy Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida Reaksi tubuh terhadap apa yang dikonsumsi adalah hal yang umum, tetapi dua hal yang biasanya terjadi adalah alergi makanan dan intoleransi makanan. Alergi makanan dan intoleransi makanan menjadi hal yang membingungkan karena gejala keduanya terkadang mirip. Padahal keduanya merupakan hal yang berbeda. Alergi makanan merupakan…<\/p>\n
Read More<\/a><\/div>\n","protected":false},"author":4,"featured_media":2482,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[834],"tags":[138,146,1159],"yoast_head":"\nPerbedaan Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan - Gayasehatku<\/title>\n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n\t \n\t \n\t \n \n \n \n\t \n\t \n\t \n