{"id":24754,"date":"2022-02-21T06:21:21","date_gmt":"2022-02-20T23:21:21","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=24754"},"modified":"2023-05-04T22:11:15","modified_gmt":"2023-05-04T15:11:15","slug":"berbagai-jenis-gangguan-plasenta","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/berbagai-jenis-gangguan-plasenta\/","title":{"rendered":"Berbagai Jenis Gangguan Plasenta"},"content":{"rendered":"
Penulis: Heldania | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 4 Mei 2023<\/p>\n <\/p>\n Sejak awal atau sekitar bulan pertama dan kedua kehamilan<\/a>, plasenta terbentuk dan menempel pada dinding rahim.<\/p>\n Organ ini normalnya berada di bagian atas atau samping rahim, namun tidak menutup kemungkinan bisa juga menempel di belakang rahim atau dekat tulang belakang.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Beberapa Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Plasenta<\/a><\/p>\n Apabila terjadi gangguan pada plasenta, maka perkembangan bayi dalam kandungan bisa saja terhambat.<\/p>\n Gangguan pada plasenta merusak fungsi plasenta yang sangat penting. Berikut beberapa fungsi plasenta:<\/p>\n Gangguan plasenta merupakan salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami oleh wanita hamil.<\/p>\n Kondisi ini penting menjadi perhatian karena gangguan plasenta menghambat peran pentingnya dalam menjaga kesehatan bayi dan ibu hamil.<\/p>\n Ada risiko komplikasi berbahaya yang bahkan bisa mengancam nyawa di masa kehamilan.<\/p>\n Meskipun gangguan plasenta sulit dicegah karena penyebab pastinya tidak diketahui dengan jelas, Anda tetap dapat melakukan upaya pencegahan.<\/p>\n Bisa dengan menghindari hal-hal yang meningkatkan risiko dan rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan selama atau sebelum kehamilan agar gangguan plasenta dapat diantisipasi dan diketahui sejak dini.<\/p>\n Jadi, dokter bisa mengambil langkah penanganan untuk mencegah komplikasi akibat gangguan pada plasenta yang Anda alami.<\/p>\n Meskipun sebagian besar penyebab kasus gangguan plasenta tidak diketahui dengan pasti, terdapat beberapa faktor risiko yang membuat ibu hamil berkemungkinan lebih besar mengalami gangguan plasenta.<\/p>\n Berikut beberapa faktor risiko gangguan plasenta:<\/p>\n Pastikan Anda segera melakukan periksakan diri ke dokter kandungan apabila mengalami beberapa gejala gangguan plasenta berikut ini:<\/p>\n Berikut beberapa jenis gangguan yang bisa terjadi pada plasenta:<\/p>\n Jenis gangguan plasenta ini adalah kondisi sebagian atau seluruh plasenta menutup jalan lahir.<\/p>\n Anda yang mengalami plasenta previa akan mengalami gejala utama berupa perdarahan melalui vagina, baik selama kehamilan maupun persalinan.<\/p>\n Meskipun penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, plasenta previa rentan terjadi pada beberapa kriteria wanita berikut ini:<\/p>\n Gangguan ini membuat pembuluh darah dan jaringan pada plasenta tumbuh terlalu dalam di dinding rahim.<\/p>\n Akibatnya, Anda mungkin mengalami perdarahan pada jalan lahir dan perdarahan berat setelah proses persalinan<\/a>.<\/p>\n Jenis gangguan plasenta ini juga belum bisa diketahui secara pasti, tapi besar kemungkinannya dialami oleh wanita yang pernah melahirkan caesar<\/a> atau sudah melahirkan beberapa kali.<\/p>\n Gangguan yang disebut juga abruptio plasenta ini membuat plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum proses persalinan.<\/p>\n Kondisi ini termasuk berbahaya karena menghambat pasokan oksigen dan nutrisi ke janin.<\/p>\n Anda perlu segera mendapat penanganan yang tepat karena solusio plasenta bahkan dapat membahayakan nyawa ibu hamil akibat perdarahan yang hebat dan berdampak kematian terhadap bayi baru lahir.<\/p>\n Normalnya, dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir pada proses persalinan, plasenta akan ikut dikeluarkan dari rahim.<\/p>\n Gangguan ini menyebabkan plasenta atau ari-ari tidak keluar dari rahim setelah 30 menit persalinan. Gangguan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:<\/p>\n Termasuk dalam komplikasi kehamilan yang berbahaya, retensio placenta memicu infeksi, bahkan kematian akibat perdarahan yang hebat.<\/p>\n Gangguan ini adalah komplikasi serius pada kehamilan karena plasenta tidak berkembang dengan sempurna atau rusak.<\/p>\n Jika plasenta tidak berkembang, maka janin pun tidak dapat berkembang. Akibatnya, insufisiensi plasenta dapat memicu janin mengalami beberapa masalah berikut ini:<\/p>\n Penyebabnya di antara lain adalah:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Apa Itu Solusio Plasenta?<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Medical News Today. (2018). What can go wrong with the placenta during pregnancy?<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n Michigan Health. (2020). 5 Placenta Issues Every Woman Should Know<\/a>. healthblog.uofmhealth.org<\/span><\/p>\n Healthline. (2018). Placental Insufficiency<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\nMemahami Fungsi Plasenta<\/strong><\/h3>\n
\n
Memahami Gangguan Plasenta<\/strong><\/h3>\n
Beberapa Faktor Risiko Gangguan Plasenta<\/strong><\/h3>\n
\n
Gejala Gangguan Plasenta<\/strong><\/h3>\n
\n
Berbagai Jenis Gangguan Plasenta<\/strong><\/h3>\n
\n
Plasenta Previa<\/strong><\/a><\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
\n
Plasenta akreta<\/strong><\/a><\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
Solusio Plasenta\u00a0<\/strong><\/a><\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
Retensio Placenta\u00a0<\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
\n
\n
Insufisiensi Plasenta\u00a0<\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
\n
\n
\n