{"id":24708,"date":"2022-02-20T19:25:54","date_gmt":"2022-02-20T12:25:54","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=24708"},"modified":"2023-04-09T18:40:25","modified_gmt":"2023-04-09T11:40:25","slug":"oksitosin","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/oksitosin\/","title":{"rendered":"Berbagai Peran Oksitosin si Hormon Cinta"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 6 April 2023<\/p>\n <\/p>\n Seringkali kita bertanya-tanya, apa yang sebenarnya membuat seseorang jatuh cinta? Ternyata, hormon oksitosin adalah jawabannya.<\/p>\n Tubuh manusia memproduksinya ketika Anda sedang jatuh cinta atau sekadar merasakan emosi positif. Karena itu, oksitosin sering disebut sebagai “hormon cinta” dan “cuddle hormone<\/em>“.<\/p>\n Oksitosin diproduksi oleh bagian otak manusia yang disebut hipotalamus<\/a>. Selain membuat Anda jatuh cinta, ternyata oksitosin juga memiliki peran lainnya. Berikut adalah berbagai fungsi dan penjelasan dari hormon oksitosin.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>8 Cara Meningkatkan Oksitosin Secara Alami<\/a><\/p>\n Hormon oksitosin bisa menstimulasi otot rahim ibu ketika sedang berkontraksi, serta meningkatkan produksi hormon prostaglandin.<\/a><\/p>\n Tidak hanya sampai di situ, oksitosin juga berperan untuk mengembalikan ukuran rahim ibu setelah melahirkan.<\/p>\n Saat proses persalinan begitu lambat dan sulit, maka ibu yang melahirkan juga diberikan hormon oksitosin untuk membantunya.<\/p>\n Sehabis melahirkan, beberapa ibu memberikan ASI-nya<\/a> sebagai sumber utama energi si bayi.<\/p>\n Dengan pelepasan oksitosin, maka payudara ibu bisa mengeluarkan ASI untuk bayi.<\/p>\n Berdasarkan hasil penelitian, hormon oksitosin bisa memperkuat ikatan antara ibu dan anak, sehingga keduanya bisa berkontak lebih banyak.<\/p>\n Hal ini terjadi tidak hanya pada ibu biologis, namun juga bisa terjadi antara ibu asuh maupun orang tua angkat.<\/p>\n Sebuah studi pada 2012 memaparkan bahwa oksitosin bisa memengaruhi pria untuk menjaga dirinya dari wanita asing yang menarik.<\/p>\n Hal ini disebabkan karena semakin sering Anda menghabiskan waktu dengan pasangan, maka semakin banyak pula oksitosin yang dihasilkan. Sehingga, Anda akan semakin menginginkan pasangan Anda dibandingkan orang lain.<\/p>\n Hormon ini memang lebih banyak dimiliki oleh wanita dibanding pria, sebab pengaruhnya yang besar pada proses persalinan<\/a> maupun menyusui.<\/p>\n Walau begitu, oksitosin pada pria juga memberi efek yang besar, terutama pada perkembangan anak.<\/p>\n Oksitosin bisa dilepaskan ketika Anda melakukan kontak dengan orang-orang terkasih. Sehingga, semakin sering ayah memberi perhatian pada anaknya, maka bayi juga akan terangsang untuk mengeksplorasi hal-hal tertentu.<\/p>\n Pada pasangan yang baru menjalin hubungan romantis, kadar oksitosin mereka lebih tinggi dibanding orang-orang yang melajang. Bahkan, perilaku ini bisa bertahan hingga 6 bulan.<\/p>\n Meski tak sepenuhnya dimengerti, ada keterkaitan antara pelepasan oksitosin dan aktivitas seksual. Perannya terdapat pada ereksi<\/a> dan orgasme<\/a> ketika sedang berhubungan seksual.<\/p>\n Penelitian lainnya menunjukkan bukti bahwa peningkatan kadar oksitosin dapat memperbaiki perilaku empati pada pengidap gangguan spektrum autisme.<\/p>\n Tidak hanya pada mereka, oksitosin juga bisa meningkatkan empati pada orang-orang yang sehat.<\/p>\n Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan pelepasan hormon oksitosin, di antaranya seperti:<\/p>\n Dari penjelasan di atas, Anda bisa mengetahui bahwa ketika Anda bersama dengan orang yang Anda cinta atau peduli, maka hormon oksitosin dilepaskan.<\/p>\n Dampaknya, Anda akan merasakan perilaku yang positif, dan bisa membuat Anda ketagihan.<\/p>\n Walaupun kegiatan di atas bisa memicu pelepasan hormon ini, oksitosin merupakan hal yang kompleks.<\/p>\n Sehingga, hormon ini tak serta-merta menurunkan rasa cemas<\/a> atau stres<\/a>. Terdapat berbagai faktor psikologis lain yang memengaruhinya.<\/p>\n Walaupun masih dibutuhkan banyak penelitian terkait dengan efek oksitosin, sejumlah studi menemukan kaitan antara jumlah oksitosin yang rendah dengan beberapa perilaku, seperti:<\/p>\n Karena bisa merangsang keluarnya ASI, mengalami defisiensi hormon oksitosin juga bisa menghambat ibu dalam proses menyusui.<\/p>\n Oksitosin memainkan berbagai peran penting pada perilaku sosial manusia. Oleh karena itu, hormon ini sangat penting untuk perkembangan mental manusia.<\/p>\n Sementara itu, pada pengidap autisme<\/a>, kadar hormon oksitosin yang ditemukan cukup rendah.<\/p>\n Oksitosin juga berfungsi untuk aktivitas seksual. Khusus pada wanita, oksitosin meningkatkan orgasme<\/a> dan hasrat seksual.<\/p>\n Sayangnya, ketika Anda kekurangan oksitosin, Anda akan sulit mendapatkan orgasme, khususnya ketika Anda mencapai masa menopause<\/a>.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Fungsi dan Cara Menaikkan Kadar Hormon Endorfin<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Harvard Health Publishing. (2021). Oxytocin: The love hormone – Harvard Health<\/a>. www.health.harvard.edu<\/span><\/p>\n Healthline. (2018). Love Hormone: What Is Oxytocin and What Are Its Effects?<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2017). Oxytocin: The love hormone?<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n Psycom. Tell Me All I Need to Know About Oxytocin<\/a>. www.psycom.net<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2016). Low oxytocin may lead to low empathy, study finds<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n You and Your Hormones. (2020). Oxytocin | You and Your Hormones from the Society for Endocrinology<\/a>. www.yourhormones.info<\/span><\/p>\n\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
Pemicu<\/strong><\/h3>\n
\n
Efek Kekurangan Oksitosin<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n