Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 12 Mei 2023<\/p>\n <\/p>\n Selama ribuan tahun, air kencing atau urin dipercaya bermanfaat untuk kesehatan oleh orang-orang bangsa Romawi kuno. Air kencing dipercaya bisa menyembuhkan jerawat, hingga penyakit yang lebih besar seperti kanker<\/a>.<\/p>\n Sampai hari ini pun air kencing masih digunakan sebagai salah satu jenis terapi. Tetapi, apakah meminum air seni manusia benar-benar berkhasiat?<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Waspadai Sakit saat Kencing: Berikut 10 Penyebabnya<\/a><\/p>\n Urin atau air seni adalah sisa-sisa cairan yang sudah disaring oleh tubuh dan bertujuan untuk dibuang.<\/p>\n Penyaringan dilakukan di ginjal, kemudian sisa air yang disaring akan dialirkan ke kandung kemih Anda.<\/p>\n Air kencing Anda terdiri dari air sebanyak 91-96 persen. Selain itu, urin juga memiliki kandungan lain, seperti:<\/p>\n Karena kandungan di atas, air kencing dipercaya memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Bagaimana faktanya?<\/p>\n Terapi atau pengobatan dengan air kencing adalah hal yang umum dilakukan. Terapi urin juga dikenal dengan istilah uroterapi atau urinoterapi.<\/p>\n Salah satu manfaat yang terkenal adalah sebagai obat kanker, karena air kencing dipercaya memiliki antigen tumor.<\/p>\n Ketika Anda minum air kencing, maka tubuh Anda akan mencoba memproduksi antibodi terhadap protein tumor atau antigen di dalam air kencing tersebut, sehingga pada akhirnya antibodi ini bisa menghancurkan kanker yang Anda idap.<\/p>\n Meski begitu, tidak ada bukti yang pasti apakah minum air kencing bisa membuat tubuh Anda menciptakan antibodi tersebut.<\/p>\n Selain untuk mengobati kanker, terdapat klaim-klaim penyembuhan lainnya seperti:<\/p>\n Selain dengan cara diminum, dalam terapi urin Anda juga bisa menggunakannya untuk dipijat ke kulit, bahkan dioleskan ke gusi.<\/p>\n Sayangnya, pakar tidak merekomendasikan cara ini untuk dipraktikkan, karena kurangnya bukti ilmiah yang mendukung terhadap manfaat kesehatan air kencing.<\/p>\n Oleh karena itu, uroterapi dianggap tidak aman hingga para ahli menemukan cara untuk menyaring air kencing tersebut, sehingga hanya tersisa manfaatnya saja.<\/p>\n Meskipun memiliki kandungan antibodi yang dibutuhkan oleh tubuh, urin tidak sepenuhnya aman untuk dikonsumsi, terutama karena memiliki bakteri.<\/p>\n Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin muncul jika Anda mengonsumsi air kencing.<\/p>\n Di dalam air kencing terdapat kandungan garam dengan konsentrasi yang tinggi. Ternyata, jika dikonsumsi secara berlebih maka Anda akan lebih cepat merasa haus, sehingga tubuh bisa menjadi dehidrasi<\/a>.<\/p>\n Risiko lain dari mengonsumsi air kencing adalah bisa membuat tubuh Anda berkeringat. Mengapa bisa terjadi? Saat Anda buang air kecil, maka kadar elektrolit dalam tubuh Anda akan seimbang.<\/p>\n Sementara itu, jika Anda meminum air kencing kembali, maka kadar garam di tubuh Anda bisa terganggu.<\/p>\n Meski memiliki kandungan yang baik, urin juga memiliki kandungan bakteri. Air kencing adalah ekskresi atau zat sisa metabolisme tubuh<\/a>, sehingga memiliki bakteri dan tidak seharusnya dikonsumsi.<\/p>\n Beberapa bakteri di dalam air kencing tersebut bisa menciptakan infeksi yang berbahaya kecuali sudah disterilisasi.<\/p>\n Berdasarkan hasil studi, ada beberapa jenis bakteri yang ditemukan dalam urin, yaitu:<\/p>\n Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah lebih berpotensi terinfeksi oleh bakteri tersebut ketimbang orang yang sehat.<\/p>\n Kesimpulannya, meminum air kencing tidak langsung membuat Anda terinfeksi oleh bakteri, namun meningkatkan risiko terjadinya infeksi.<\/p>\n Air kencing juga merupakan bentuk pembuangan dari obat-obatan yang Anda konsumsi.<\/p>\n Apabila Anda meminum air kencing tersebut, maka Anda bisa meningkatkan dosis yang seharusnya.<\/p>\n Saat keluar dari tubuh, maka air kencing bisa membuang kotoran dan zat beracun yang Anda miliki di dalam tubuh.<\/p>\n Apabila diminum kembali, maka Anda bisa menyebabkan kerusakan pada organ tertentu seperti ginjal.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Kencing Anda Tidak Tuntas? Ketahui Faktor Penyebabnya!<\/a><\/p>\nSumber<\/span> News-Medical.Net. (2019). Urine Composition: What’s Normal?<\/a>. www.news-medical.net.<\/span><\/p>\n Web MD. (2020). Are There Health Benefits to Drinking Urine?<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n Medicine Net. Purported Urine Therapy Benefits Are False<\/a>. www.medicinenet.com<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2019). Drinking urine: Are there any real health benefits?<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2019). Salmonella infection – Symptoms and causes – Mayo Clinic<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2020). Shigella infection – Symptoms and causes – Mayo Clinic<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Web MD. (2020). E. Coli Bacteria Infection: Symptoms, Treatment, Causes & Prevention<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n Web MD. (2020). Pseudomonas Infection: Bacterium Risk Factors and Symptoms<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2020). Staph infections – Symptoms and causes – Mayo Clinic<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\nKandungan Urin Manusia<\/strong><\/h3>\n
\n
Terapi Urin<\/strong><\/h3>\n
\n
Risiko yang Ditimbulkan<\/strong><\/h3>\n
1. Membuat Anda dehidrasi<\/strong><\/h4>\n
2. Menjadikan Anda berkeringat<\/strong><\/h4>\n
3. Bisa berujung pada infeksi<\/strong><\/h4>\n
\n
\n
\n
\n
4. Mengganggu kerja obat-obatan yang Anda minum<\/strong><\/h4>\n
5. Merusak organ di tubuh<\/strong><\/h4>\n