{"id":24005,"date":"2022-01-31T06:51:12","date_gmt":"2022-01-30T23:51:12","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=24005"},"modified":"2023-05-09T10:27:31","modified_gmt":"2023-05-09T03:27:31","slug":"refleks-kaget-bayi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/refleks-kaget-bayi\/","title":{"rendered":"Refleks Bayi Kagetan, Sampai Umur Berapa Ini Akan Terjadi?"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 9 Mei 2023<\/p>\n <\/p>\n Bayi yang baru lahir memiliki cara untuk merespons hal di sekitarnya. Cara-cara tersebut adalah refleks dengan bentuk yang beragam, salah satunya adalah refleks kaget atau terkejut.<\/p>\n Refleks kaget atau dalam istilah medis disebut refleks moro, merupakan respons normal bayi. Bayi dengan refleksnya akan mengangkat tangan serta kakinya sebentar, yang terkadang disertai dengan tangisan. Respons lainnya adalah dengan mendekap seluruh anggota tubuhnya.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Jangan Khawatir Saat Bayi Cegukan, Ketahui Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\n Berikut adalah beberapa hal yang dapat memicu refleks kaget pada bayi:<\/p>\n Meskipun normal, refleks moro atau refleks kaget adalah hal yang penting untuk Anda perhatikan.<\/p>\n Apabila bayi tidak kaget ketika mendapatkan stimulus di atas, maka ada kemungkinan bahwa bayi Anda mengalami hal-hal berikut:<\/p>\n Sebaliknya, bayi yang memiliki refleks kuat tidak perlu dikhawatirkan. Walaupun begitu, refleks kaget yang bertahan lebih dari 6 bulan<\/a> juga tidak baik.<\/p>\n Hal tersebut bisa menjadi pertanda bahwa bayi mengalami keterlambatan perkembangan pada kemampuan motoriknya<\/a> atau kelumpuhan pada otak.<\/p>\n Meskipun refleks kaget adalah hal yang penting pada perkembangan bayi, jika terjadi terus-menerus maka kualitas tidur bayi bisa terganggu, terutama ketika gerak tubuhnya sendiri sudah mulai membuatnya kaget.<\/p>\n Ada beberapa cara agar bayi bisa tidur dengan tenang, seperti:<\/p>\n Beberapa bayi lebih sensitif, sehingga saat tidur ia bisa kaget akibat gerakan tubuhnya sendiri. Oleh karena itu, Anda bisa mencoba untuk membatasi pergerakannya dengan membedong bayi menggunakan kain. Dengan cara ini, tangan dan kakinya bisa aman saat tidur.<\/p>\n Namun, Anda perlu berhati-hati saat membedong bayi Anda karena jika salah langkah, maka ini bisa membuat tubuhnya overheat<\/em> atau terlalu panas.<\/p>\n Selain itu, Anda juga perlu meletakkanya secara terlentang ketika dibedong untuk mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi (SIDS).<\/p>\n Berikut adalah cara membedong bayi yang benar:<\/p>\n Perubahan ketinggian dari atas ke bawah bisa membuatnya menangis atau merasakan refleks moro.<\/p>\n Cobalah untuk meletakkan bayi perlahan, caranya dengan memeluk erat bayi hingga sampai ke kasurnya.<\/p>\n Jangan langsung meletakkan bayi tanpa mendekapnya terlebih dahulu.<\/p>\n Hal yang mirip-mirip juga bisa terjadi jika Anda meletakkan bayi dari kepalanya terlebih dahulu.<\/p>\n Anda bisa mencoba untuk menurunkan bayi ke tempat tidurnya secara horizontal, agar ia tidak merasa kaget.<\/p>\n Suara yang berisik dan cahaya yang terang adalah dua di antara banyak hal yang bisa membuatnya kaget saat tidur. Anda bisa membatasi hal tersebut supaya tidur bayi bisa lebih nyenyak di malam hari.<\/p>\n Selain itu, Anda juga bisa menghindari banyak bergerak saat sedang menyusuinya.<\/p>\n Biasanya bayi akan tertidur beberapa waktu saat sedang minum susu, dan bisa dengan mudah terganggu jika merasakan gerakan.<\/p>\n Setiap beberapa waktu sekali, Anda perlu mengunjungi dokter anak untuk melihat perkembangan bayi Anda.<\/p>\n Refleks adalah salah satu pemeriksaan yang penting dilakukan untuk melihat perkembangan sistem saraf dan otak bayi Anda.<\/p>\n Dokter akan melakukan tes dengan meletakkan bayi di atas permukaan yang lembut atau dalam dekapannya, lalu dokter akan mengangkat kepalanya sedikit untuk memeriksa repons bayi.<\/p>\n Jika perkembangannya normal, maka bayi bisa merentangkan tangannya dan mengembalikannya ke posisi semula.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Mencermati Penyebab Batuk Pada Bayi<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Medicine Net. (2021). How Do I Get Rid of My Baby’s Moro Reflex?<\/a>. www.medicinenet.com<\/span><\/p>\n Medline Plus. (2019). Moro reflex: MedlinePlus Medical Encyclopedia<\/a>. medlineplus.gov<\/span><\/p>\n Healthline. (2018). Startle Reflex in Babies: How Long Does It Last?<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Grow by Web MD. (2021). What You Should Know About the Moro Reflex<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\nPemicu Refleks Kaget Bayi<\/strong><\/h3>\n
\n
Bayi yang Tak Menunjukkan Refleks Kaget<\/strong><\/h3>\n
\n
Tips Menjaga agar Bayi Tidak Kaget<\/strong><\/h3>\n
\n
Bedong bayi dengan kain<\/strong><\/a><\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
\n
Peluk bayi Anda dengan erat ketika ingin menurunkan ke kasur<\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
Letakkan bayi perlahan secara horizontal<\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
Kurangi penyebab gangguan tidurnya<\/strong><\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
Pemeriksaan Refleks Bayi<\/strong><\/h3>\n