Penulis: Meimei | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 4 Mei 2023<\/p>\n <\/p>\n Trimester pertama<\/a> kehamilan atau sekitar usia tiga bulan menjadi momen yang krusial bagi semua wanita. Ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh Anda selain ukuran tubuh yang bertambah.<\/p>\n Berbagai perubahan itu memicu sejumlah gejala termasuk munculnya darah, yang seringkali membuat banyak wanita cemas.<\/p>\n Menurut penelitian tahun 2009, sebanyak 30 persen wanita mengalami bercak atau pendarahan ringan pada trimester pertama atau di usia 3 bulan. Tak perlu khawatir, kondisi ini bisa menjadi hal yang sangat normal dari awal kehamilan.<\/a><\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Memahami Penyebab Pendarahan Implantasi dan Gejalanya<\/a><\/p>\n Keluar darah saat hamil 3 bulan tentu menjadi kejadian yang mengkhawatirkan dan bisa saja traumatis.<\/p>\n Namun, ada wanita yang mengalaminya dan tetap memiliki kehamilan yang sehat hingga saatnya melahirkan<\/a>.<\/p>\n Ada pula yang kemudian merasakan berbagai gejala gangguan kesehatan selama kehamilan, khususnya jika pendarahan yang terjadi cukup hebat dan deras.<\/p>\n Bercak atau pendarahan ringan saat hamil 3 bulan umumnya tidak perlu dikhawatirkan, terutama jika berlangsung selama satu atau dua hari.<\/p>\n Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengalami bercak dan pendarahan ringan pada trimester pertama memiliki kehamilan yang serupa dengan wanita yang tidak mengalami pendarahan.<\/p>\n Namun, ada berbagai alasan yang menyebabkan keluar darah dari vagina saat hamil 3 bulan, yakni:<\/p>\n Implantasi berarti sel telur yang dibuahi sedang mengeksplorasi ruang di dalam rahim Anda.<\/p>\n Telur yang telah dibuahi mengapung ke rumah barunya dan harus menempel pada lapisan rahim untuk mendapatkan oksigen dan nutrisi.<\/p>\n Biasanya ini terjadi sekitar 6-12 hari setelah Anda hamil berupa bercak ringan atau pendarahan.<\/p>\n Pendarahan implantasi biasanya berwarna lebih terang daripada menstruasi yang cenderung merah muda hingga cokelat kusam.<\/p>\n Biasanya kondisi ini berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari dan tidak melibatkan pendarahan hebat.<\/p>\n Keluar darah saat hamil 3 bulan bisa juga disebabkan oleh infeksi di daerah panggul, kandung kemih<\/a> atau saluran kemih.<\/p>\n Hal ini disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau peradangan yang serius.<\/p>\n Infeksi biasanya menyebabkan bercak atau pendarahan ringan yang berwarna merah muda hingga merah.<\/p>\n Biasanya ini juga dibarengi dengan gejala gatal, sakit perut bagian bawah<\/a>, rasa terbakar saat buang air kecil (BAK), dan keputihan<\/a>.<\/p>\n Berhubungan intim dengan pasangan juga dapat memicu pendarahan saat hamil 3 bulan.<\/p>\n Hormon kehamilan<\/a> dapat membuat leher rahim Anda lebih sensitif dari biasanya, sehingga sesuatu yang menusuk atau terlalu dekat dengan serviks, termasuk penis pasangan Anda, juga bisa memicu risiko tersebut.<\/p>\n Darah umumnya akan keluar setelah Anda berhubungan seksual dan biasanya tidak akan berulang. Namun, Anda tentu harus berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi Anda.<\/p>\n Sangat disayangkan, keluar darah saat hamil 3 bulan juga bisa menjadi penanda keguguran. Terutama jika Anda merasakan pendarahan itu semakin hebat dan dibarengi dengan rasa sakit tak tertahankan.<\/p>\n Sebagian besar keguguran terjadi pada trimester pertama kehamilan. Sejumlah gejala lainnya antara lain:<\/p>\n Wanita yang hamil anak kembar lebih berisiko mengalami pendarahan termasuk di usia 3 bulan.<\/p>\n Keguguran pada trimester pertama juga lebih sering terjadi ketika Anda hamil dengan lebih dari satu bayi.<\/p>\n Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi berada di luar rahim.<\/p>\n Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi di saluran tuba yang menghubungkan ovarium<\/a> dan rahim.<\/p>\n Tidak ada alasan jelas soal penyebabnya meskipun ini terjadi pada 2,5 persen dari seluruh kehamilan.<\/p>\n Janin sendiri hanya bisa berkembang dengan optimal di dalam rahim sehingga kehamilan ektopik mengharuskan penanganan yang lebih serius dari dokter.<\/p>\n Perdarahan subkorionik, atau hematoma, adalah perdarahan yang terjadi ketika plasenta terlepas sedikit dari dinding rahim.<\/p>\n Hal ini memunculkan celah di antara kedua hal tersebut dan bisa terjadi dalam berbagai variasi.<\/p>\n Ada yang hanya memicu sedikit pendarahan sehingga kehamilannya tetap sehat, namun Ada juga yang mengalami pendarahan hebat sehingga berisiko mengalami keguguran dalam 20 minggu pertama kehamilan.<\/p>\n Gejala dari kondisi ini termasuk sakit perut di bagian bawah, kram, dan pendarahan berwarna merah muda, merah atau kecokelatan.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>8 Penyebab Umum Keguguran yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Penyebab Keluar Darah dari Vagina di Kehamilan 3 bulan<\/strong><\/h3>\n
1. Pendarahan implantasi<\/strong><\/a><\/h4>\n
2. Infeksi<\/strong><\/h4>\n
3. Hubungan intim<\/strong><\/h4>\n
4. Keguguran<\/strong><\/a><\/h4>\n
\n
5. Hamil anak kembar<\/strong><\/a><\/h4>\n
6. Kehamilan ektopik<\/strong><\/a><\/h4>\n
7. Perdarahan subkorionik<\/strong><\/h4>\n