{"id":23828,"date":"2022-01-26T15:30:54","date_gmt":"2022-01-26T08:30:54","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=23828"},"modified":"2023-10-09T11:21:34","modified_gmt":"2023-10-09T04:21:34","slug":"menilai-status-gizi-anak-mengukur-dan-hasilnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/menilai-status-gizi-anak-mengukur-dan-hasilnya\/","title":{"rendered":"Menilai Status Gizi Anak: Mengukur dan Hasilnya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 28 Desember 2022<\/p>\n <\/p>\n Menilai status gizi anak sangatlah penting. Pasalnya tumbuh kembang Si Kecil tergantung dari kecukupan asupan gizi. Adapun kecukupan gizi dapat Anda lihat dengan menilai status gizi anak.<\/p>\n Kira-kira bagaimana cara mengukur dan membaca hasilnya agar pertumbuhan anak terpantau secara optimal? Simak penjelasan berikut!<\/p>\n Tubuh masih akan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada rentang usia mulai dari 0-18 tahun, termasuk di masa perkembangan anak 6-9 tahun. Rentang usia tersebut yang merupakan masa-masa penting karena pertumbuhan tubuh berlangsung secara pesat.<\/p>\n Berat badan, tinggi badan, hingga ukuran tubuh ideal anak secara keseluruhan saat usia 6-9 tahun akan terus mengalami perubahan. Selain itu, perkembangan kognitif<\/a>, sosial, emosi, terutama perkembangan fisik anak juga akan dipengaruhi oleh status gizinya.<\/p>\n Mengetahui status gizi anak memiliki tujuan untuk mempersiapkan tubuh sebelum memasuki usia dewasa yang sesungguhnya, di mana tubuh anak diharapkan sudah berkembang dengan baik.<\/p>\n Perlu Anda pahami, secara fisik tubuh anak-anak akan terus berkembang, sehingga cara menghitung gizi anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh sebab itu, pengukuran indeks massa tubuh (IMT) yang menjadi tolak ukur status gizi orang dewasa tidak bisa Anda gunakan pada anak karena pengukuran IMT kurang efektif dalam mengukur gizi anak.<\/p>\n Status gizi anak dapat diukur melalui beberapa indikator tertentu, meliputi:<\/p>\n Faktor usia sangat penting untuk menentukan dan melihat status gizi Si Kecil. Hal ini akan memudahkan orang tua untuk mengetahui apakah Si kecil mengalami pertumbuhan yang normal sesuai dengan anak-anak seusianya.<\/p>\n Meski demikian, setiap anak akan mengalami tumbuh kembang yang berbeda-beda, walau memiliki rentang usia yang sama.<\/p>\n Anak laki-laki dan anak perempuan memiliki penilaian status gizi yang berbeda karena tumbuh kembang keduanya berbeda. Biasanya, perempuan tumbuh lebih cepat daripada laki-laki, sehingga cara menghitung status gizi harus disesuaikan dengan jenis kelaminnya.<\/p>\n Faktor berat badan anak juga dapat memberikan gambaran mengenai kecukupan asupan zat gizi makro dan mikro yang ada di dalam tubuh.<\/p>\n Faktor tinggi badan sering menjadi indikator untuk mengetahui masalah gizi kronis pada anak atau masalah nutrisi yang sudah berlangsung sejak lama.<\/p>\n Lingkar kepala anak juga dapat memberi gambaran bagaimana ukuran dan tumbuh kembang otak anak apakah sudah sesuai usianya atau belum.<\/p>\n Baca Juga : <\/b>Kenali Penyebab Anak Kurang Gizi dan Gejala Awal yang Timbul<\/a><\/p>\n Terdapat beberapa kategori yang bisa Anda gunakan untuk menilai status gizi anak. Umumnya menggunakan GPA atau grafik pertumbuhan anak yaitu sebagai berikut.<\/p>\n Grafik yang umum untuk mengukur status gizi anak balita adalah menggunakan grafik WHO 2006 (cut off z score<\/i>) yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.<\/p>\n Penilaian BB\/U digunakan untuk mengetahui kemungkinan seorang anak mengalami berat badan kurang, sangat kurang, atau lebih.<\/p>\n Adapun status gizi anak berdasarkan BB\/U, yaitu:<\/p>\n Anak yang memiliki risiko berat badan berlebih kemungkinan memiliki masalah tumbuh kembang. Ada baiknya Anda selalu memeriksa ulang menggunakan indikator BB\/TB atau IMT\/U.<\/p>\n Penilaian TB\/U berguna untuk mengidentifikasi penyebab anak memiliki tubuh pendek. Namun, indikator TB\/U hanya bisa Anda gunakan pada anak usia 2-18 tahun dengan posisi berdiri.<\/p>\n Apabila usianya masih di bawah 2 tahun, pengukurannya menggunakan indikator panjang badan atau PB\/U dengan posisi berbaring.<\/p>\n Jika anak berusia di atas 2 tahun diukur tinggi badannya dengan posisi berbaring, maka nilai TB harus dikurangi dengan 0,7 sentimeter (cm).<\/p>\n Status gizi anak berdasarkan TB\/U, yaitu:<\/p>\n Pengukuran ini yang umumnya berguna untuk mengelompokkan status gizi anak dengan acuan BB\/TB. Adapun klasifikasi hasil status gizi yaitu:<\/p>\n Berbeda dengan balita, pengukuran gizi anak usia di atas 5 tahun bisa menggunakan aturan CDC 2000 (ukuran persentil). Persentil dapat berguna sebagai gambaran berapa nilai IMT anak.<\/p>\n Kategori penilaian IMT anak di atas usia 5 tahun, yaitu:<\/p>\n Agar pengukuran perkembangan status gizi anak lebih akurat, sebaiknya Anda melakukan pengukuran rutin ke dokter gizi, bidan, atau kader posyandu.<\/p>\n Baca Juga : <\/b>6 Sarapan Sehat Anak Rekomendasi Ahli Gizi<\/a><\/p>\nSumber<\/span> BPPSDMK KEMENKES. (2017). Penilaian Status Gizi. www.bppsdmk.kemkes.go.id<\/span><\/p>\n CDC. (2021). About Child & Teen BMI.<\/a> www.cdc.gov<\/span><\/p>\nIndikator menghitung status gizi anak<\/b><\/h3>\n
1. Usia<\/b><\/h4>\n
2. Jenis kelamin<\/b><\/h4>\n
3. Berat badan<\/b><\/h4>\n
4. Tinggi badan<\/b><\/h4>\n
5. Lingkar kepala<\/b><\/h4>\n
Cara menghitung status gizi balita (0-5 tahun)<\/b><\/h3>\n
1. Berat badan berdasarkan umur (BB\/U)<\/b><\/h4>\n
\n
2. Tinggi badan berdasarkan umur (TB\/U)<\/b><\/h4>\n
\n
3. Berat badan berdasarkan tinggi badan (BB\/TB)<\/b><\/h4>\n
\n
Cara menghitung status gizi anak usia 5-18 tahun<\/b><\/h3>\n
\n