{"id":23755,"date":"2022-01-24T22:03:39","date_gmt":"2022-01-24T15:03:39","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=23755"},"modified":"2023-05-14T20:35:15","modified_gmt":"2023-05-14T13:35:15","slug":"fakta-tentang-turun-rahim-yang-perlu-anda-pahami","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/fakta-tentang-turun-rahim-yang-perlu-anda-pahami\/","title":{"rendered":"6 Fakta tentang Turun Rahim yang Perlu Anda Pahami"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 12 Mei 2023<\/p>\n <\/p>\n Turun rahim atau turun peranakan merupakan sebuah kondisi dimana rahim Anda turun ke arah vagina, atau hingga keluar dari vagina.<\/p>\n Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Beberapa faktor bisa mempengaruhinya, namun pada dasarnya turun rahim disebabkan karena otot panggul yang semakin melemah, sehingga tidak bisa lagi menahan rahim Anda.<\/p>\n Ada banyak fakta maupun mitos yang sering dikaitkan dengan fenomena turun rahim. Agar tidak salah paham, berikut adalah 6 fakta mengenai turun rahim atau prolaps uteri.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Diagnosis dan Pengobatan Turun Peranakan<\/a><\/p>\n Saat Anda sedang mengandung, maka rahim Anda akan menyesuaikan ukurannya sesuai dengan ukuran janin yang semakin membesar setiap minggunya.<\/p>\n Setelah melahirkan, umumnya ukuran rahim Anda akan kembali seperti semula, namun seringkali orang beranggapan bahwa semakin sering Anda melahirkan anak, maka rahim Anda akan turun.<\/p>\n Memang ketika sedang hamil panggul Anda akan menahan beban yang berat, sehingga turun rahim mungkin terjadi suatu hari nanti.<\/p>\n Meski demikian, melahirkan bayi berkali-kali bukanlah penyebab dari fenomena ini. Sebab penelitian membuktikan bahwa wanita yang belum pernah melahirkan pun tetap bisa mengalaminya.<\/p>\n Oleh karena itu, jangan takut untuk memiliki banyak momongan. Pada akhirnya, turun rahim mungkin terjadi, namun tetap bisa diobati.<\/p>\n Ada pendapat bahwa proses melahirkan secara caesar<\/em><\/a> bisa mencegah terjadinya turun rahim. Lalu, bagaimana kenyataannya?<\/p>\n Faktanya, wanita yang belum pernah melahirkan pun tetap berisiko mengalami turun peranakan. Sehingga, menghindari proses melahirkan lewat vagina<\/a> tidak bisa mencegah turun rahim terjadi.<\/p>\n Anda bisa mengalaminya karena beberapa faktor seperti memiliki jaringan yang lemah sejak lahir.<\/p>\n Melahirkan lewat vagina memang bisa menyebabkan terjadinya turun rahim, namun hal tersebut dikarenakan dorongan yang Anda keluarkan terlalu kuat.<\/p>\n Pilihlan proses persalinan yang paling cocok untuk Anda dan keadaan janin Anda.<\/p>\n Operasi caesar<\/em> memang aman dilakukan dan ternyata memang bisa menghindari Anda dari inkontinensia urin<\/a>, atau kondisi dari sulit menahan untuk buang air kecil.<\/p>\n Inkontinensia urin sendiri adalah salah satu gejala dari turun rahim.<\/p>\n Saat hamil, kandung kemih Anda akan tertekan karena janin yang bertumbuh semakin besar.<\/p>\n Dengan kata lain, ini berarti bahwa otot dasar panggul yang menahan rahim Anda bisa menurun.<\/p>\n Meski begitu, Anda tak perlu khawatir akan terjadinya inkontinensia setelah melahirkan. Sebab, kondisi yang terjadi ketika Anda sedang mengandung tidak permanen.<\/p>\n Menerapkan gaya hidup yang sehat bisa membantu Anda mencegah Anda dari berbagai risiko penyakit, termasuk turun rahim.<\/p>\n Ada beberapa langkah mudah yang bisa Anda ikuti, seperti:<\/p>\n Untuk kebutuhan fisik, wanita seringkali memilih untuk mengangkat beban.<\/p>\n Selain bisa membentuk otot, cara ini juga baik untuk mengurangi lemak di tubuh dan bisa menurunkan risiko penyakit osteoporosis<\/a>.<\/p>\n Sayangnya, mengangkat beban berat bisa membuat otot panggul Anda menjadi lemah.<\/p>\n Untuk mencegah turun rahim terjadi, sebaiknya lakukan teknik mengangkat yang benar, antara lain:<\/p>\n Selain melakukan teknik mengangkat yang benar, Anda juga bisa menerapkan senam Kegel untuk memperkuat otot dasar panggul.<\/p>\n Anda bisa melakukan operasi untuk memperbaiki prolaps uteri<\/a> atau turun rahim. Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan, seperti operasi dengan histerektomi, atau tanpa histerektomi.<\/p>\n Meski boleh dilakukan, Anda perlu mempertimbangkan terlebih dahulu apakah Anda masih ingin hamil atau tidak. Sebab, risiko terjadinya cedera maupun komplikasi menjadi tinggi, terutama ketika Anda melakukan operasi lagi.<\/p>\n Apabila ingin memperbaiki masalah otot dasar panggul Anda, maka Anda bisa mencoba cara seperti latihan fisik, maupun menggunakan alat untuk menopang rahim Anda.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Perawatan Rahim Turun Tanpa Operasi<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Mayo Clinic. (2020). Uterine prolapse – Symptoms and causes – Mayo Clinic<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Cleveland Clinic. (2019). Uterine Prolapse: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment<\/a>. my.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n Penn Medicine. (2015). Five Myths and Facts About Childbirth and Uterine Prolapse<\/a>. www.pennmedicine.org<\/span><\/p>\n Belly Belly. (2021). The Lie That A C-Section Can Save Your Pelvic Floor | BellyBelly<\/a>. www.bellybelly.com.au<\/span><\/p>\n1. Sering melahirkan bukan satu-satunya penyebab turun rahim<\/strong><\/h4>\n
2. Operasi caesar tidak bisa mencegah turun rahim<\/strong><\/h4>\n
3. Otot dasar panggul tidak akan turun terus setelah melahirkan<\/strong><\/h4>\n
4. Anda bisa mencegah terjadinya turun peranakan<\/strong><\/h4>\n
\n
5. Turun rahim bisa terjadi karena mengangkat beban dengan teknik yang salah<\/strong><\/h4>\n
\n
6. Operasi turun rahim tidak seharusnya dilakukan jika masih ingin hamil<\/strong><\/h4>\n