Penulis: Ossy | Editor: Opie<\/p>\n
Pernahkah Anda bermain playdough<\/em>? Playdough<\/em> secara harfiah terdiri dari kata “play<\/em>” dan “dough<\/em>” yang jika digabung memiliki arti “bermain adonan”. Playdough<\/em> sendiri dikenal sebagai adonan yang dapat dibentuk sesuai keinginan dan merupakan bentuk modern dari tanah liat.<\/p>\n Jika sebelumnya anak-anak lebih kenal dengan plastisin, beberapa tahun belakang playdough<\/em> menjadi favorit pilihan orangtua. Hal ini karena playdough<\/em> yang terbuat dari tepung, sehingga dianggap lebih aman daripada plastisin yang berasal dari bahan kimia.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Berbagai Macam Game Edukasi untuk Anak<\/a><\/p>\n Bermain adonan tepung sangat disarankan bagi anak-anak untuk menstimulus perkembangan mereka. Anda juga dapat mencoba membuat adonan playdough<\/em> sendiri bersama anak di rumah.<\/p>\n Nah, agar Anda lebih yakin, berikut adalah berbagai macam manfaat bermain playdough<\/em> untuk anak-anak.<\/p>\n Playdough<\/em> memancing si kecil untuk melakukan gerakan-gerakan seperti meremas, menggenggam, mencubit, menggulung hingga meratakan adonan.<\/p>\n Gerakan-gerakan tersebut dapat melatih kekuatan otot tangan dan koordinasi tangannya.<\/p>\n Bermain playdough<\/em> juga dapat meningkatkan keterampilan dan perkembangan motorik halus anak.<\/p>\n Keterampilan pramenulis erat kaitannya dengan keterampilan motorik halus yang dimiliki anak.<\/p>\n Bermain playdough<\/em> diketahui dapat menjadi sarana melatih keterampilan pramenulis anak.<\/p>\n Sebelum anak diajarkan memegang pensil dan menulis, bermain dengan playdough<\/em> dapat menstimulus otot-otot tangan agar lebih kuat dan luwes saat menulis.<\/p>\n Anak-anak seringkali membentuk playdough<\/em> berdasarkan hal yang pernah mereka lihat atau sedang mereka pikirkan.<\/p>\n Tak jarang mereka akan membuat dinosaurus seperti yang dilihat di film atau sekumpulan katak seperti yang mereka lihat di kolam.<\/p>\n Imajinasi anak-anak cenderung luas dan tak terbatas. Dengan memberikan kebebasan untuk membuat apa saja yang mereka inginkan, berarti Anda sedang melatih mereka berimajinasi sekaligus menuangkannya pada adonan playdough<\/em>.<\/p>\n Membuat sebuah bentuk playdough<\/em> akan melatih koordinasi mata dan tangan anak.<\/p>\n Hal ini karena ketika bermain playdough<\/em>, tangan si kecil akan bergerak dan mata mereka akan mengawasi apa yang sedang dikerjakan.<\/p>\n Koordinasi mata dan tangan sangatlah penting bagi kehidupan, misalnya ketika menggunting atau mengancingkan baju.<\/p>\n Mengambil lidi untuk menjadi gagang permen atau menempelkan manik-manik sebagai mata kucing dari playdough<\/em> adalah beberapa contoh dari hal-hal yang dapat anak lakukan untuk mengaktualisasikan imajinasinya.<\/p>\n Bebaskan anak untuk membuat apa pun dengan bahan yang ada. Anda dapat menambahkan beberapa benda untuk membantunya berkreasi seperti daun, potongan kayu, tutup botol, manik-manik, sedotan, biji-bijian, kancing baju, hingga cetakan kue.<\/p>\n Bermain playdough<\/em> sama halnya dengan bermain tanah liat, dapat membantu anak melepaskan stres, melepaskan energi berlebihan, serta meningkatkan konsentrasi dan fokus anak.<\/p>\n Bermain playdough<\/em> dapat menjadi sarana ekspresi emosi sekaligus menenangkan diri pada anak atau bahkan orang dewasa.<\/p>\n Playdough<\/em> juga dapat dijadikan sebagai sarana belajar matematika.<\/p>\n Mengenal konsep matematika bukan berarti hanya mengenal angka saja. Selain angka, anak juga dapat mempelajari konsep \u2018lebih besar\u2019, \u2018lebih kecil\u2019, \u2018lebih ringan\u2019 atau \u2018lebih berat’.<\/p>\n Selain itu, anak-anak juga dapat belajar bangun datar, bangun ruang, konsep \u2018kanan\u2019, \u2018kiri\u2019, \u2018di atas\u2019 atau \u2018di bawah\u2019.<\/p>\n Anda juga dapat mengajarkan konsep angka, menghitung hingga penjumlahan.<\/p>\n Anda dapat memanfaatkan playdough untuk mengenalkan semua konsep matematika dasar tersebut, tergantung pada kreatifitas Anda dalam mengajarkan si kecil.<\/p>\n Anda dapat mengenalkan aneka huruf dengan membentuk playdough<\/em> ke dalam bentuk huruf.<\/p>\n Jika anak sudah lebih besar, menyusun huruf menjadi kata lalu membacanya tentunya menarik dan menyenangkan.<\/p>\n Anda dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan bercerita lewat mendongeng bersama dengan karakter yang dibuat bersama dari playdough<\/em>.<\/p>\n Bermain playdough<\/em> bersama akan memberikan kesempatan bagi anak untuk melatih kemampuannya dalam berinteraksi dengan orang lain.<\/p>\n Dengan mainan berwarna menarik ini anak dapat belajar konsep berbagi, menunggu giliran, tolong menolong, hingga bekerja sama.<\/p>\n Selain itu, bermain playdough<\/em> bersama dengan teman atau saudara tentunya dapat melatih anak-anak Anda mengembangkan keterampilan sosialnya.<\/p>\n Tidak hanya melatih keterampilan berinteraksi sosial, bermain playdough<\/em> juga mengembangkan kemampuan emosi dan sosial anak.<\/p>\n Konsep diri anak akan terbentuk ketika ia berhasil menciptakan sesuatu. Anak akan merasa bangga atas apa yang ia lakukan dan hal ini meningkatkan kepercayaan diri mereka. Memberikan penguat berupa pujian atau tepuk tangan dapat membuat mereka lebih percaya diri.<\/p>\n Bermain playdough<\/em> juga melatih self-control<\/em> anak, karena untuk membuat sesuatu mereka membutuhkan kesabaran dalam menyelesaikan. Anak juga dapat mengekspresikan diri dan melepaskan emosinya dengan bermain playdough<\/em>.<\/p>\n Belakangan, banyak sekali anak menghabiskan waktu untuk bermain gawai. Padahal, anak di bawah 6 tahun disarankan untuk tidak bermain gawai lebih dari 1 jam dan hanya 1-1,5 jam untuk anak usia sekolah dasar.<\/p>\n Melalui permainan yang menarik sedari kecil seperti playdough,<\/em> anak akan terhindar dari paparan gawai berlebihan.<\/p>\n Selain itu, manfaat manfaat terkait stimulus sensomotorik, atensi, dan kecerdasannya akan lebih berkembang ketimbang duduk dan bermain gadget<\/em> seharian.<\/p>\n Pertanyaan yang seringkali diajukan oleh orangtua ketika hendak membeli playdough<\/em> adalah,\u201dKapan anak boleh bermain dengan playdough<\/em>?\u201d<\/p>\n Sama seperti yang biasanya tertulis di label kotak kemasan playdough<\/em>, anak-anak dapat bermain playdough<\/em> ketika usia mereka dua tahun ke atas.<\/p>\n Hal ini karena di usia tersebut, anak mulai mengurangi kebiasaan memasukkan apa pun ke mulut. Anak juga lebih paham mengenai perintah,\u2019Tidak\u2019 atau \u201cStop<\/em>\u2019 ketika bermain.<\/p>\n Anak juga cenderung lebih patuh dan di usia 2 tahun ke atas, motorik dan kognitif anak dianggap telah mampu memanipulasi atau memainkan playdough<\/em>.<\/p>\n Karenanya, penting untuk memberikan mainan sesuai usia. Perhatikan pula apakah anak mengalami alergi atau tidak setelah memainkannya.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Pahami Pentingnya Label BPA Free pada Peralatan Anda<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Swartz, M.I. (2005). Playdough: What’s Standard about It?. Young Children, 60, 100-109<\/a>. cpin.us\u00a0<\/span><\/p>\n Very Well Family. 2020. The Right Age for Playing With Play Dough<\/a> www.verywellfamily.com<\/span><\/p>\n Aussie child care network. 2020. Playdough Benefits For Children<\/a>. aussiechildcarenetwork.com.au<\/span><\/p>\nManfaat Bermain Playdough untuk Anak<\/strong><\/h3>\n
1. Menstimulus perkembangan motorik halus anak<\/strong><\/h4>\n
2. Melatih kemampuan pramenulis<\/strong><\/h4>\n
3. Mengembangkan imajinasi anak<\/strong><\/h4>\n
4. Meningkatkan koordinasi mata-tangan<\/strong><\/h4>\n
5. Meningkatkan kreativitas<\/strong><\/h4>\n
6. Efek menenangkan sekaligus meningkatkan konsentrasi<\/strong><\/h4>\n
7. Sarana belajar matematika<\/strong><\/h4>\n
8. Media mengembangkan literasi<\/strong><\/h4>\n
9. Melatih berinteraksi sosial<\/strong><\/h4>\n
10. Mengembangkan perkembangan emosi dan sosial<\/strong><\/h4>\n
11. Kegiatan memanfaatkan waktu luang<\/strong><\/h4>\n
Kapan anak boleh bermain playdough?<\/strong><\/h3>\n