{"id":22749,"date":"2021-12-27T02:54:50","date_gmt":"2021-12-26T19:54:50","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=22749"},"modified":"2023-06-23T09:08:52","modified_gmt":"2023-06-23T02:08:52","slug":"obat-tbc-dan-efek-sampingnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/obat-tbc-dan-efek-sampingnya\/","title":{"rendered":"Ketahui Berbagai Macam Obat TBC dan Efek Sampingnya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 22 Juni 2023<\/p>\n <\/p>\n Pasalnya, ada beragam obat yang bisa Anda gunakan untuk mengobati TBC.<\/p>\n Bakteri Mycobacterium tuberculosis<\/em> adalah biang keladi dari penyakit tuberkulosis atau TBC. Biasanya, bakteri ini menyerang paru-paru, namun tak jarang pula menyerang organ tubuh lainnya.<\/p>\n Untungnya, infeksi TBC bisa terobati jika Anda mengikuti aturan pengobatan dari dokter.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Tips Konsumsi Obat TBC agar Selalu Tepat Jadwal<\/a><\/p>\n Obat TBC merupakan gabungan beberapa obat yang berfungsi untuk mematikan bakteri di tubuh Anda. Penggunaan obat tersebut pun tak sebentar, yakni dari 6-9 bulan, tergantung jenis TBC yang Anda idap serta tingkat resistensi Anda.<\/p>\n Berikut adalah berbagai obat yang wajib Anda konsumsi saat pengobatan TBC.<\/p>\n Untuk mengobati TBC aktif, jenis obat pertama yang akan dokter berikan adalah isoniazid<\/a>.<\/p>\n Selain bersifat mengobati, obat ini juga bisa mencegah TBC aktif ketika Anda terinfeksi oleh bakteri tersebut.<\/p>\n Cara kerja isoniazid adalah menghentikan pertumbuhan bakteri TBC.<\/p>\n Anda bisa minum obat ini 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan, tergantung bagaimana arahan yang diberikan oleh dokter Anda.<\/p>\n Isoniazid<\/a> bukanlah satu-satunya obat yang harus Anda minum, sebab ketika pengobatan TBC dimulai, Anda akan mengonsumsi kombinasi obat tertentu.<\/p>\n Efek samping yang mungkin timbul saat Anda menggunakan obat ini adalah:<\/p>\n Obat berikutnya yang akan diresepkan oleh dokter adalah rifampicin atau rifampin<\/a>. Rifampicin<\/a> bisa mengobati, serta mencegah penularan infeksi pada orang lain.<\/p>\n Sebelum menggunakannya, ketahui terlebih dahulu apakah Anda memiliki alergi pada obat-obat serupa, seperti rifabutin atau rifamycin.<\/p>\n Jika Anda baik-baik saja menggunakannya, maka Anda boleh mengonsumsi rifampicin.<\/p>\n Efek samping yang mungkin muncul:<\/p>\n Peringatan<\/strong><\/p>\n Karena obat ini bisa mengubah warna air mata Anda, sebaiknya Anda tidak menggunakan lensa kontak terlebih dahulu selama pengobatan berlangsung. Sebab, kontak lensa bisa membekas secara permanen.<\/p>\n Baca Juga : <\/strong>Jenis Obat untuk Pembengkakan Kelenjar Getah Bening<\/a><\/p>\n Obat selanjutnya adalah Ethambutol<\/a>, di mana Anda perlu menjelaskan riwayat penyakit sebelum mengonsumsinya.<\/p>\n Ethambutol<\/a> bisa memperparah beberapa kondisi kesehatan, seperti penyakit ginjal, atau kerusakan saraf di mata Anda.<\/p>\n Bukan cuma itu, jelaskan pula jika Anda memiliki alergi obat, serta alergi pada makanan atau bahan tertentu.<\/p>\n Beberapa efek samping yang bisa akan Anda rasakan pasca mengonsumsi obat ini adalah:<\/p>\n Apabila fungsi penglihatan Anda menjadi terganggu, maka Anda perlu berhenti untuk mengonsumsi ethambutol<\/a>. Karenanya, cobalah untuk rutin berkonsultasi dengan dokter Anda.<\/p>\n Selain itu, hindari penggunaan obat antasida karena akan membuat tubuh sulit untuk menyerap ethambutol.<\/p>\n Agar bakteri tidak menjadi resisten di tubuh, maka pyrazinamide<\/a> seharusnya diminum bersamaan dengan obat TBC lainnya.<\/p>\n Selain itu, penggunaan obat ini juga perlu Anda hindari apabila mengidap penyakit hati serta asam urat.<\/p>\n Efek samping yang umum terjadi adalah sebagai berikut:<\/p>\n Untuk mengobati TBC, dokter akan memberikan dosis obat yang sesuai dengan fase pengobatan Anda. Terdapat 2 jenis fase, yaitu:<\/p>\n Pada fase intensif, semua obat TBC perlu diminum setiap hari dalam waktu 2 bulan.<\/p>\n Obat yang diminum pun harus pada waktu yang sama setiap harinya, untuk menghindari bakteri menjadi kebal dan sulit untuk disembuhkan.<\/p>\n Pada fase lanjutan, dosis obat yang diberikan berkurang dan waktu meminumnya pun tidak lagi setiap hari.<\/p>\n Walaupun begitu, fase lanjutan berlangsung lebih lama dari fase intensif, yakni bisa selama 4-7 bulan.<\/p>\n Apabila Anda sudah kebal terhadap bakteri TBC, maka Anda perlu melakukan pengobatan khusus.<\/p>\n Jika Anda tak mengikuti aturan penggunaan, maka pengobatan bisa membahayakan Anda.<\/p>\n Pengobatan TBC paru serta TBC ekstra paru menggunakan kombinasi obat yang sama, namun pengobatan TBC ekstra paru bisa berlangsung lebih lama.<\/p>\n Selain itu, Anda juga mungkin akan diresepkan obat kortikosteroid untuk beberapa minggu, untuk meredakan pembengkakan di bagian yang terinfeksi.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Apakah Kita Bisa Sembuh Total dari Penyakit TBC?<\/a><\/p>\nSumber<\/span> CDC. (2016). Basic TB Facts | TB | CDC<\/a>. www.cdc.gov<\/span><\/p>\n CDC. (2016). Treatment for TB Disease<\/a>. www.cdc.gov<\/span><\/p>\n Drugs.com. (2021). Ethambutol Uses, Side Effects & Warnings – Drugs.com<\/a>. www.drugs.com<\/span><\/p>\n Drugs.com. (2021). Pyrazinamide Uses, Side Effects & Warnings – Drugs.com<\/a>. www.drugs.com<\/span><\/p>\n Drugs.com. (2020). Rifampin Uses, Side Effects & Warnings – Drugs.com<\/a>. www.drugs.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2021). Ethambutol (Oral Route) Side Effects – Mayo Clinic<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n NHS. (2019). Tuberculosis (TB) – Treatment – NHS<\/a>. www.nhs.uk<\/span><\/p>\nJenis-jenis Obat TBC<\/strong><\/h3>\n
1. Isoniazid<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Rifampicin<\/strong><\/h4>\n
\n
3. Ethambutol<\/strong><\/h4>\n
\n
4. Pyrazinamide<\/strong><\/h4>\n
\n
Dosis dan Cara Minum Obat TBC<\/strong><\/h3>\n
1. Fase intensif<\/strong><\/h4>\n
2. Fase lanjutan<\/strong><\/h4>\n