{"id":2243,"date":"2019-05-28T14:51:43","date_gmt":"2019-05-28T14:51:43","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=2243"},"modified":"2020-12-14T12:46:55","modified_gmt":"2020-12-14T05:46:55","slug":"penyebab-keloid","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/penyebab-keloid\/","title":{"rendered":"Penyebab dan Cara Menghilangkan Keloid"},"content":{"rendered":"

Penulis: Dita | Editor: Atsa<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnama Sari<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 28 Mei 2020<\/p>\n

 <\/p>\n

Anda mungkin pernah mendengar istilah keloid. Keloid sendiri terbentuk dari luka yang kemudian sembuh namun meninggalkan bekas berupa tonjolan daging. Keloid bisa tumbuh melebihi ukuran luka yang menjadi penyebabnya.<\/span><\/p>\n

Meskipun tidak terlalu tampak, namun orang-orang yang memiliki keloid terutama di area terbuka akan merasa tidak nyaman karena tampilannya. Keloid juga bisa menyebabkan rasa risih, kulit yang mengetat bahkan bisa membatasi area gerak jika lokasinya di dekat persendian seperti lutut atau pergelangan kaki.<\/span><\/p>\n

Penyebab Keloid<\/b><\/h3>\n

Keloid bisa muncul ketika kulit memberikan respon berlebih terhadap luka. Ketika kulit terluka, ia akan mengirimkan sel-sel pembentuk kolagen untuk menyembuhkan. Dalam keadaan normal, sel-sel ini hanya menutup luka saja dengan meninggalkan bekas kecil. Itulah yang jadi penyebab keloid. Adanya keloid membuat sel-sel terus bertambah banyak bahkan setelah luka sembuh. Jaringan parut ini terus tumbuh, membentuk luka besar dan menonjol.<\/span><\/p>\n

Beberapa penyebab keloid paling umum antara lain:<\/span><\/p>\n