Penulis: Heldania | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 15 Desember 2022<\/p>\n <\/p>\n Seseorang yang berejakulasi melepaskan rata-rata 39 juta sel sperma<\/a> dari tubuh. Beberapa sperma tersebut akan hidup untuk membuahi sel telur<\/a>, dan sebagian besar sisanya akan mati.<\/p>\n Di luar tubuh, sperma bisa mati dengan cepat saat terkena udara. Lamanya waktu sperma bertahan hidup sangat berkaitan dengan faktor lingkungan dan seberapa cepat mereka mengering.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Warna Sperma, Arti, serta Penyebabnya<\/a><\/p>\n Meskipun tergantung pada status kesehatan dan usia orang yang mengeluarkan sperma, sebagian besar sperma akan mati dalam waktu 15-30 menit di atas permukaan kulit.<\/p>\n Sperma dianggap mati dan tidak dapat menyebabkan kehamilan ketika air mani<\/a> (cairan ejakulasi yang menahan sperma) telah mengering.<\/p>\n Kesehatan dan usia bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi ketahanan sperma, suhu dan kelembapan juga menentukan umur sperma ejakulasi.<\/p>\n Contoh, sperma bisa mati lebih cepat jika berada di atas sprei yang kering dan dingin daripada sperma yang “mendarat” di permukaan yang lebih hangat seperti kulit manusia.<\/p>\n Kemungkinan Hamil\u00a0<\/strong><\/p>\n Seperti yang kita tahu, sperma hanya dapat bertahan hidup di kulit atau di luar tubuh untuk waktu yang singkat, sehingga kemungkinannya membuahi sel telur dan menyebabkan kehamilan sangatlah rendah.<\/p>\n Kemungkinan kehamilan untuk sperma yang berada di kulit hanya bisa terjadi jika vagina<\/a> terkena sperma yang belum mengering atau sperma menetes ke dalam vagina.<\/p>\n Sperma dapat bertahan hidup di dalam sistem reproduksi<\/a> wanita hingga lima hari setelah masuk.<\/p>\n Air mani normalnya akan membentuk gel pelindung di sekitar sperma segera setelah pindah ke vagina untuk melindunginya dari keasaman vagina.<\/p>\n Gel<\/em> ini dicairkan saat sperma keluar dari saluran vagina dalam waktu 30 menit, lalu memasuki serviks.<\/p>\n Pencairan ini memungkinkan sperma untuk bergerak lebih bebas melalui lendir serviks, naik melalui rahim, dan akhirnya ke saluran tuba.<\/p>\n Waktu tercepat sperma berenang mencapai saluran tuba adalah dalam beberapa menit setelah ejakulasi.<\/p>\n Jika sel telur melewati saluran tuba<\/a> dalam waktu lima hari setelah kedatangan sperma, maka kehamilan baru dapat terjadi setelahnya.<\/p>\n Sayangnya sebagian besar sperma tidak mencapai saluran tuba. Sperma-sperma yang gagal ini selanjutnya akan dikeluarkan dari vagina begitu partner<\/em> wanita Anda melakukan tindakan fisik seperti berdiri tegak, menggunakan kamar mandi, atau bahkan batuk.<\/p>\n Sperma hanya bisa bertahan di bak mandi air panas dalam hitungan detik. Ini karena kondisi air yang sangat beruap dan beberapa kemungkinan adanya bahan kimia yang beracun bagi sperma di area bak air panas tersebut.<\/p>\n Ketika air panas mulai menghangat, usia sperma tersebut bisa menjadi lebih panjang dan dapat bertahan dalam beberapa menit.<\/p>\n Kemungkinan Hamil<\/strong><\/p>\n Hamil dari sperma yang lepas di dalam bak air panas atau air hangat hampir tidak mungkin terjadi. Ini karena begitu sperma tercecer di air, maka sperma tersebut tidak lagi terlindungi oleh air mani, sehingga akan lebih cepat mati.<\/p>\n Walaupun begitu, jika Anda melakukan hubungan seks penetrasi di dalam bak tersebut, maka kehamilan akan jauh lebih mungkin terjadi.<\/p>\n Sperma yang telah dikumpulkan oleh dokter dan dibekukan dapat hidup tanpa batas jika disimpan dalam kondisi yang tepat.<\/p>\n Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility<\/em> menganalisis 119.558 sampel air mani dari pria dewasa muda yang disimpan di penyimpanan beku selama enam bulan hingga 15 tahun.<\/p>\n Tingkat kelangsungan hidup sperma yang sebelumnya dibekukan menurun dari 85% menjadi 74% selama periode tersebut.<\/p>\n Sperma yang disimpan selama 11-15 tahun memiliki tingkat kelahiran hidup sebesar 74-80%. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan sperma yang disimpan selama enam bulan hingga lima tahun, yakni sekitar 82% tingkat kelahiran hidup.<\/p>\n Dengan kata lain, pembekuan jangka panjang akan meminimalkan kelangsungan hidup sperma.<\/p>\n Tujuan Pembekuan Sperma<\/strong><\/p>\n Seseorang mungkin ingin membekukan spermanya karena alasan-alasan tertentu, seperti:<\/p>\n Alasan lain seseorang memilih untuk membekukan sperma mereka adalah azoospermia, yakni suatu kondisi ketiadaan sperma di dalam air mani karena penyumbatan saluran reproduksi atau perubahan hormonal.<\/p>\n Kondisi ini terjadi sekitar 1% pada orang dan dapat mempersulit kehamilan melalui hubungan seksual.<\/p>\n Spermisida adalah jenis alat kontrasepsi yang dapat Anda gunakan dengan atau tanpa kondom yang tersedia dalam berbagai bentuk, yaitu:<\/p>\n Spermisida tidak membunuh sperma, tetapi menghentikan air mani bergerak yang menurunkan motilitas sperma.<\/p>\n Wanita memakai alat kontrasepsi ini di dekat leher rahim sehingga sperma tidak bisa masuk ke dalam rahimnya.<\/p>\n Efektivitas Spermisida<\/strong><\/p>\n Berikut adalah beberapa poin mengenai efetivitas spermisida:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Tips Meningkatkan Kualitas Sperma, Semakin Kental Semakin Baik?<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Medical News Today. (2018). Facts about sperm health and lifespan<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n Healthline. (2017). How Long Can Sperm Survive After Ejaculation?<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n HealthCentral. (2018). How Long Does Sperm Live Outside the Body?<\/a>. www.healthcentral.com<\/span><\/p>\nBerapa Lama Sperma Bertahan di Kulit?<\/strong><\/h3>\n
Berapa Lama Sperma Bertahan di Dalam Rahim?<\/strong><\/h3>\n
Berapa Lama Sperma Bertahan di Bak Air Panas?<\/strong><\/h3>\n
Berapa Lama Sperma Bertahan Saat Dibekukan?<\/strong><\/h3>\n
\n
Apakah Spermisida Membunuh Sperma?<\/strong><\/h3>\n
\n
\n