{"id":22220,"date":"2021-12-12T11:37:59","date_gmt":"2021-12-12T04:37:59","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=22220"},"modified":"2021-12-12T11:37:59","modified_gmt":"2021-12-12T04:37:59","slug":"perlukah-ibu-hamil-mendapat-vaksin-tetanus","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/perlukah-ibu-hamil-mendapat-vaksin-tetanus\/","title":{"rendered":"Perlukah Ibu Hamil Mendapat Vaksin Tetanus?"},"content":{"rendered":"

Penulis: Silvia | Editor: Umi<\/p>\n

Pada 21 Mei 2016, badan kesehatan dunia (WHO) telah menetapkan Indonesia sebagai negara yang telah bebas dari kasus tetanus pada ibu hamil (tetanus maternal neonatal\/TMN).<\/p>\n

Hal ini tentu saja merupakan kabar baik, karena ini berarti kejadian tetanus pada bayi baru lahir menjadi kurang dari 1 kasus per 1000 kelahiran hidup di seluruh kabupaten di Indonesia.<\/p>\n

Salah satu hal yang berperan besar dalam pencegahan kasus TMN adalah vaksin atau imunisasi tetanus toksoid (TT) pada wanita usia subur. Selain itu, pemberian vaksin tetanus juga penting bagi ibu hamil yang belum pernah mendapatkan imunisasi sebelumnya.<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Efek Samping Asam Folat pada Ibu Hamil<\/a><\/p>\n

Bahaya Tetanus<\/strong><\/h3>\n

Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani<\/em>. Bakteri ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, yang terkontaminasi tanah, kotoran hewan, atau melalui benda berkarat.<\/p>\n

Luka yang mengalami infeksi bakteri clostridium tetani ini bisa menghasilkan racun dalam tubuh (neurotoxin)<\/em>. Akibatnya, terjadi kontraksi atau kaku otot-otot kepala dan leher mengencang.<\/p>\n

Kondisi otot yang mengencang pada area kepala dan leher tersebut menyebabkan seseorang mengalami kesulitan membuka mulut atau menelan. Oleh karena itu, tetanus juga disebut \u2018lockjaw\u2019<\/em>.<\/p>\n

Komplikasi tetanus serius yang dapat timbul meliputi patah tulang, kesulitan bernapas, pneumonia aspirasi, dan emboli paru. Bahkan karena tingkat komplikasi yang tinggi, dengan perawatan medis yang baik, 10-20% orang dengan tetanus meninggal karena penyakit ini.<\/p>\n

Meski begitu, tetanus bukan penyakit menular dan bisa dicegah yakni dengan vaksinasi. Oleh karena itu, pemberian dosis vaksin perlu diberikan, termasuk pada ibu hamil yang memiliki risiko mengalami TMN.<\/p>\n

Bahaya Tetanus pada Ibu Hamil
\n<\/strong><\/h3>\n

Secara umum, ada dua kategori TMN, yakni tetanus maternal (TM) dan tetanus neonatal (TN).<\/p>\n

Tetanus maternal yaitu tetanus yang terjadi pada kehamilan dan 6 minggu setelah melahirkan. Sedangkan TN adalah tetanus yang terjadi pada bayi baru lahir usia hari ke-3 dan 28.<\/p>\n

Tetanus neonatal sering disebut sebagai \u2018silent killer\u2019<\/em> karena menjadi penyebab banyak bayi baru lahir meninggal. Apalagi di negara-negara berkembang yang fasilitas kesehatannya masih belum memadai, sehingga bayi tidak tertangani dengan baik.<\/p>\n

Namun, kematian akibat tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir bisa dengan mudah dicegah dengan vaksinasi. Selain itu, persalinan dan penanganan tali pusat yang higienis juga berperan penting dalam mencegah TMN.<\/p>\n

Tetanus maternal neonatal sendiri merupakan salah satu masalah kesehatan penting yang menjadi perhatian pemerintah melalui kementerian kesehatan.<\/p>\n

Di Indonesia upaya pengendalian masalah tersebut dilakukan dengan cara:<\/p>\n