{"id":21971,"date":"2021-12-05T23:18:01","date_gmt":"2021-12-05T16:18:01","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=21971"},"modified":"2023-08-08T10:25:43","modified_gmt":"2023-08-08T03:25:43","slug":"ketahui-prosedur-dan-tujuan-operasi-prostat","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-prosedur-dan-tujuan-operasi-prostat\/","title":{"rendered":"Ketahui Prosedur dan Tujuan Operasi Prostat"},"content":{"rendered":"
Penulis: Nunik | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. Winda Atika Sari<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 31 Juli 2023<\/p>\n <\/p>\n Prostat adalah kelenjar yang dimiliki oleh laki-laki. Kelenjar ini terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan cairan yang memelihara dan mengangkut sperma (cairan mani atau semen).<\/p>\n Prostat mengandung enzim yang disebut 5-alpha reductase, yang mengubah testosteron menjadi bentuk aktif biologis yang disebut dihidrotestosteron (DHT). Hormon ini sangat penting pada laki-laki untuk perkembangan karakteristik seks sekunder, seperti rambut wajah. Selain itu, prostat berfungsi juga untuk menutup uretra saat ejakulasi. Selama ejakulasi, prostat berkontraksi dan menyemprotkan cairan prostat ke dalam uretra.<\/p>\n Tindakan operasi prostat perlu dilakukan jika kelenjar ini mengalami pembesaran jinak atau benign prostatic hyperplasia<\/a> (BPH). Begitu juga jika terjadi kanker prostat, terutama pada stadium awal.<\/p>\n Operasi yang paling umum dilakukan yaitu prostatektomi. Ada dua jenis prostatektomi, yaitu prostatektomi radikal dan prostatektomi sederhana. Keduanya dilakukan pembedahan melalui perut.<\/p>\n Prostatektomi radikal yaitu mengangkat seluruh jaringan kelenjar prostat dan jaringan di sekitarnya. Pembedahan ini dilakukan pada penderita kanker prostat. Prostatektomi sederhana, yaitu pengangkatan kelenjar prostat tanpa mengangkat kelenjar di sekitarnya. Tindakan ini dilakukan pada penderita pembesaran prostat.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Kenali Kanker Prostat dan Bahayanya<\/a><\/p>\n Ketika dokter sudah memutuskan operasi prostat, ada prosedur yang harus dijalani pasien. Prosedur tersebut adalah:<\/p>\n Tentu saja tujuan dilakukan tindakan operasi prostat adalah menyembuhkan penyakit. Namun, lebih dari itu, tujuan operasi prostat adalah:<\/p>\n Inkontinensia urine adalah kondisi seseorang sulit menahan buang air kecil. Hal ini membuat orang tersebut menjadi sering mengompol. Biasanya dialami oleh lansia, terutama perempuan.<\/p>\n Orang-orang yang mengalami kanker prostat dan pembesaran prostat juga pada umumnya mengalami inkontinensia urine. Jadi, operasi prostat juga bertujuan untuk memperbaiki kondisi ini.<\/p>\n Kanker prostat atau pembesaran prostat berdampak pada kemampuan ereksi. Ereksi menjadi kurang optimal akibat penyakit tersebut. Operasi prostat akan mengembalikan kemampuan ereksi menjadi seperti semula. Setidaknya, menjadi lebih baik dibandingkan ketika belum operasi.<\/p>\n Orang yang mengalami pembesaran prostat atau kanker prostat tentu berisiko mengalami efek samping dari penyakit tersebut. Oleh karena itu, tindakan operasi akan meminimalkan efek samping yang mungkin terjadi.<\/p>\n Ketika Anda perlu melakukan operasi prostat, dokter akan menjelaskan terlebih dahulu rangkaian prosedurnya. Dari sini Anda bisa mengetahui gambarannya. Jangan ragu untuk bertanya lebih detail apabila Anda membutuhkannya.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/a><\/strong>Ketahui Gejala Prostatitis pada Pria dan Penyebabnya<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2016). What You Need to Know About Prostate Surgery<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Verywell Health. (2021). The Purpose of Prostate Surgery<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2020). Prostatectomy<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Web MD. (2021). Prostate Cancer: Radical Prostatectomy<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\nProsedur Operasi Prostat<\/h3>\n
Sebelum operasi<\/h4>\n
\n
Selama operasi<\/h4>\n
\n
Setelah operasi<\/h4>\n
\n
Tujuan<\/h3>\n
1. Memperbaiki inkontinensia urine<\/h4>\n
2. Mempertahankan kemampuan ereksi<\/h4>\n
3. Meminimalkan efek samping<\/h4>\n