{"id":21421,"date":"2021-11-21T18:27:09","date_gmt":"2021-11-21T11:27:09","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=21421"},"modified":"2022-10-30T20:35:03","modified_gmt":"2022-10-30T13:35:03","slug":"stadium-hiv","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/stadium-hiv\/","title":{"rendered":"Dari Infeksi Hingga AIDS, Kenali 4 Stadium dalam HIV"},"content":{"rendered":"
Penulis: Heldania | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 25 Oktober 2022<\/p>\n <\/p>\n Meskipun tidak ada obat untuk Human Immunodeficiency Virus<\/em> (HIV), deteksi dini dan pengobatan yang efektif dapat memungkinkan orang dengan HIV menjalani kehidupan normal. Namun, jika HIV tidak diobati, HIV dapat berkembang melalui empat tahap serius. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes HIV jika Anda khawatir bahwa Anda mungkin menderita penyakit ini.<\/p>\n HIV menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya, berdampak pada kemampuan untuk melawan penyakit dan infeksi. Oleh karena itu, tanpa pengobatan, HIV dapat mengancam jiwa. Tanda dan gejala awal HIV bervariasi tergantung masing-masing orang dan dapat dengan mudah disalahpahami sebagai penyakit lain.<\/p>\n Tes HIV secara teratur membantu meminimalkan konsekuensi kesehatan jangka panjang yang ditimbulkan oleh HIV. Dengan akses pengobatan, kebanyakan penderita akan tetap sehat dan tidak akan mengalami stadium lanjut. Hal ini tergantung pada seberapa dini HIV terdeteksi dan seberapa baik seseorang merespons pengobatan, di antara faktor gaya hidup lainnya.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Fungsi Tes VCT untuk Menangani HIV<\/a><\/p>\n Ada empat stadium HIV. Seperti halnya semua penyakit, bagaimana perkembangannya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berkembang, dan pengaruhnya pada individu tergantung pada sejumlah faktor, misalnya:<\/p>\n Kebanyakan orang tidak langsung tahu kapan mereka telah terinfeksi HIV. Namun, mereka mungkin memiliki gejala dalam 2-6 minggu setelah terkena virus.<\/p>\n HIV dengan cepat bereplikasi di dalam tubuh setelah infeksi. Gejala HIV pada stadium awal ini mirip dengan penyakit virus lainnya dan sering dibandingkan dengan flu.<\/p>\n Penderita umumnya merasakan gejala yang berlangsung 1-2 minggu sebelum kemudian sembuh. Beberapa orang mengalami gejala mirip flu dalam beberapa hari hingga minggu setelah infeksi, seperti:<\/p>\n Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas dan mungkin telah melakukan kontak dengan seseorang dengan HIV dalam 2-6 minggu terakhir, pergilah ke dokter dan lakukan tes HIV. Jika Anda tidak memiliki gejala namun masih khawatir Anda mungkin telah melakukan kontak dengan virus, lakukan tes untuk memastikan.<\/p>\n Melakukan tes HIV sedini mungkin penting karena dua alasan, yaitu:<\/p>\n Kombinasi obat (disebut obat HIV, terapi antiretroviral, atau ART) dapat membantu: melawan HIV, menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat, serta mencegah Anda menyebarkan virus tersebut kepada orang lain.<\/p>\n Jika Anda minum obat dan memiliki kebiasaan yang sehat, infeksi HIV Anda mungkin tidak akan bertambah parah. Selama stadium ini, sistem kekebalan tubuh juga bereaksi terhadap virus dengan mengembangkan antibodi yang disebut sebagai ‘konversi sero’.<\/p>\n Stadium ini tidak menimbulkan tanda atau gejala sehingga seseorang yang menderita HIV mungkin terlihat dan merasa sehat, namun HIV terus melemahkan sistem kekebalan.<\/p>\n Tahap ini dapat berlangsung beberapa tahun (rata-rata 8 sampai 10 tahun) dan tanpa melakukan tes HIV, banyak orang tidak tahu bahwa mereka terinfeksi.<\/p>\n Seiring waktu, sistem kekebalan menjadi rusak dan melemah oleh HIV dan gejala berkembang. Awalnya bisa ringan dan lama-kelamaan memburuk. Gejalanya termasuk:<\/p>\n Gejala tersebut disebabkan oleh munculnya infeksi oportunistik. Disebut sebagai infeksi oportunistik karena infeksi ini mengambil keuntungan dari melemahnya sistem kekebalan tubuh.<\/p>\n Beberapa contoh infeksi oportunistik adalah:<\/p>\n Saat sistem kekebalan tubuh menjadi semakin rusak dan penyakit meningkat dalam frekuensi dan tingkat keparahan, diagnosis AIDS diberikan. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome<\/em>, yakni suatu kondisi yang berpotensi mengancam jiwa.<\/p>\n Mengingat tidak ada tes tunggal untuk AIDS., maka dokter akan melihat berbagai gejala untuk membuat diagnosis.<\/p>\n AIDS membuat kemampuan tubuh menjadi sangat lemah untuk melawan infeksi dan penyakit karena kerusakan sistem kekebalan tubuh. Meskipun perkembangan penyakit HIV dijelaskan secara bertahap, seseorang juga bisa mengalami HIV dari tahap 1 dan langsung lompat ke tahap 4.<\/p>\n Jika Anda tidak mengetahui sebelumnya bahwa Anda terinfeksi HIV, Anda mungkin menyadarinya setelah Anda mengalami beberapa gejala berikut:<\/p>\n Tersedia pengobatan yang dapat mencegah seseorang mengembangkan AIDS dan mengatasi gejala infeksi HIV. Ada juga sejumlah orang yang hidup dengan HIV yang belum berkembang menjadi AIDS, bahkan tanpa intervensi medis.<\/p>\n Orang-orang ini disebut sebagai long-term non progressors<\/em> (non-progressor<\/em> jangka panjang) dan telah menjadi subyek banyak penelitian dengan harapan menemukan lebih banyak informasi tentang sistem kekebalan tubuh mereka.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Mengenal Lebih Jauh tentang Tes HIV<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Avert.org. (2020). SYMPTOMS AND STAGES OF HIV INFECTION<\/a>. www.avert.org<\/span><\/p>\n MedicineNet. (2020). What Are the Four Stages of HIV?<\/a>. www.medicinenet.com<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2020). HIV timeline: What are the stages?<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n WebMD. (2021). HIV\/AIDS Symptoms, Stages, & Early Warning Signs<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\nStadium pada HIV<\/strong><\/h3>\n
\n
1. Stadium 1: Infeksi\u00a0<\/strong><\/h4>\n
\n
\n
2. Stadium 2: Asymptomatic (Tanpa Gejala)\u00a0<\/strong><\/h4>\n
3. Stadium 3: Symptomatic (Stadium Gejala)<\/strong><\/h4>\n
\n
\n
4. Stadium 4: AIDS\/Perkembangan HIV menjadi AIDS\u00a0<\/strong><\/h4>\n
\n