{"id":21409,"date":"2021-11-21T11:59:33","date_gmt":"2021-11-21T04:59:33","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=21409"},"modified":"2022-10-30T20:19:46","modified_gmt":"2022-10-30T13:19:46","slug":"kelainan-penis-hipospadia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/kelainan-penis-hipospadia\/","title":{"rendered":"Kelainan pada Penis, Ini Fakta Lain Tentang Hipospadia"},"content":{"rendered":"
Penulis: Heldania | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 25 Oktober 2022<\/p>\n <\/p>\n Sebagian besar anak laki-laki lahir dengan penis normal yang berfungsi dengan baik. Namun, ada beberapa anak laki-laki lahir dengan kondisi umum yang disebut hipospadia. Hipospadia adalah salah satu kelainan bawaan, dimana penis tidak tidak berfungsi dengan baik, serta tidak terlihat normal.<\/p>\n Kelainan bawaan ini membuat pembukaan uretra tidak terletak di ujung, seperti penis pada umumnya. Dari tepat di bawah ujung penis hingga skrotum, pembukaan abnormal dapat terbentuk di mana saja.<\/p>\n Cukup umum terjadi, hipospadia terkadang dapat dibiarkan tanpa perawatan. Namun, dokter dapat melakukan operasi untuk memperbaiki masalah bila diperlukan. Ahli urologi anak juga telah menemukan banyak teknik bedah untuk memperbaiki kondisi yang bisa terjadi dalam kategori ringan atau lebih parah ini.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Kenali Gejala Peradangan Orchitis pada Penis<\/a><\/p>\n Pada anak laki-laki, jenis hipospadia yang dialami tergantung lokasi pembukaan uretra, seperti:<\/p>\n Dalam kebanyakan kasus, penyebab hipospadia tidak diketahui dengan pasti. Namun, para peneliti menemukan bukti bahwa faktor genetika dan lingkungan berperan penting terhadap pembentukan kondisi ini.<\/p>\n Pada sekitar 7 dari 100 kasus, anak-anak yang memiliki ayah dengan hipospadia juga lahir dengan hipospadia. Para peneliti juga menemukan hubungan genetik dalam kasus hipospadia, yakni:<\/p>\n Beberapa faktor selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko hipospadia, seperti:<\/p>\n Hipospadia biasanya didiagnosis selama pemeriksaan fisik saat lahir. Dokter akan melihat bahwa meatus tidak terletak di ujung penis.<\/p>\n Indikator lainnya adalah kondisi kulup abnormal, seperti kulup yang tidak terbentuk sempurna di bagian bawahnya.<\/p>\n Dalam beberapa kasus, penis juga sedikit melengkung ke bawah, yang disebut chordee<\/em>. Lebih dari 50% bayi yang lahir dengan hipospadia juga memiliki penis yang melengkung ketika meatus lebih jauh ke bawah batang.<\/p>\n Sekitar 8 dari 100 anak laki-laki dengan hipospadia juga memiliki testis yang belum sepenuhnya turun ke skrotum.<\/p>\n Hipospadia diobati dengan operasi. Ahli bedah telah melakukan operasi hipospadia sejak akhir 1800-an dengan lebih dari 200 jenis operasi. Namun, sejak era modern rekonstruksi hipospadia dimulai pada 1980-an, hanya sedikit teknik yang dipakai oleh ahli urologi anak.<\/p>\n Semua operasi hipospadia yang dilakukan bertujuan untuk membuat penis menjadi normal dan lurus dengan saluran kemih yang berakhir pada atau di dekat ujungnya.<\/p>\n Umumnya operasi hipospadia dilakukan dalam 4 langkah utama, yakni:<\/p>\n Seringnya, jenis operasi ini dilakukan dalam, 90 menit untuk distal dan 3 jam untuk proksimal pada hari yang sama.<\/p>\n Dalam beberapa kasus, operasi dilakukan secara bertahap dan sering berlaku untuk kasus proksimal dengan chordee<\/em> yang parah.<\/p>\n Ahli urologi anak umumnya akan meluruskan penis sebelum membuat saluran kemih.<\/p>\n Pada anak laki-laki yang cukup bulan dan sehat antara usia 6-12 bulan, ahli bedah bisa melakukan operasi hipospadia lebih mudah. Tetapi, operasi hipospadia bisa dilakukan pada anak-anak segala usia dan bahkan pada orang dewasa.<\/p>\n Jika penis berukuran kecil, dokter mungkin menyarankan pengobatan testosteron (hormon pria) sebelum operasi.<\/p>\n Operasi yang berhasil bisa berlangsung seumur hidup, bahkan saat penis tumbuh selama masa pubertas.<\/p>\n Untuk kondisi hipospadia lebih parah yang memiliki uretra di dekat skrotum atau kelengkungan lebih dari 30 derajat, setidaknya dua operasi biasanya diperlukan untuk pengobatan yang berhasil.<\/p>\n Komplikasi paling umum setelah operasi hipospadia adalah lubang atau fistula yang terbentuk di tempat lain pada penis. Ini terjadi ketika jalur baru terbentuk dari uretra (saluran kemih yang direkonstruksi) ke kulit.<\/p>\n Bekas luka dapat terbentuk di saluran atau meatus yang dapat mengganggu buang air kecil.<\/p>\n Karenanya, pasien harus menemui dokter terjadi kondisi-kondisi berikut:<\/p>\n Sebagian besar komplikasi terjadi dalam beberapa bulan pertama setelah operasi, namun fistula atau penyumbatan terkadang berkembang selama bertahun-tahun setelah operasi.<\/p>\n Itulah mengapa penting untuk tetap berkonsultasi dengan ahli urologi anak setelah latihan pispot dan idealnya saat pubertas untuk memastikan anak puas dengan hasil operasi, dengan ereksi yang lurus.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Waspadai 5 Penyebab Penis Bengkak<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Jenis-Jenis Hipospadia<\/strong><\/h3>\n
\n
Penyebab Hipospadia<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Diagnosis Hipospadia\u00a0<\/strong><\/h3>\n
Pengobatan Hipospadia<\/strong><\/h3>\n
\n
Komplikasi Operasi Hipospadia\u00a0<\/strong><\/h3>\n
\n