{"id":21357,"date":"2021-11-20T14:35:05","date_gmt":"2021-11-20T07:35:05","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=21357"},"modified":"2023-01-16T10:42:55","modified_gmt":"2023-01-16T03:42:55","slug":"hemiparesis-pasca-operasi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/hemiparesis-pasca-operasi\/","title":{"rendered":"Hemiparesis Pasca Operasi"},"content":{"rendered":"

Penulis: Shania | Editor: Ratna<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 29 Desember 2022<\/p>\n

 <\/p>\n

Pada saat orang sekitar atau Anda mengalami stroke, maka terdapat kemungkinan untuk Anda mengalami hemiparesis. Hemiparesis merupakan kondisi yang terjadi akibat kerusakan jaringan otak pasca stroke<\/a>.<\/p>\n

Seseorang yang mengalami hemiparesis akan mengalami gangguan dalam menjaga keseimbangan tubuhnya. Hal ini mengakibatkan seseorang menjadi sulit untuk berjalan, berdiri, atau melakukan aktivitas tertentu. Beberapa orang juga mengalami kesemutan secara terus menerus bahkan mati rasa<\/a> pada bagian tubuh tertentu.<\/p>\n

Terdapat dua kondisi yang serupa namun tak sama saat Anda baru saja mengalami stroke, yaitu hemiparesis dan hemiplegia. Perbedaan diantara keduanya terlihat pada kekuatan dan kontrol otot.<\/p>\n

Kondisi yang terjadi pada hemiplegia adalah kelumpuhan pada satu sisi tubuh, sehingga Anda akan kesulitan untuk menggerakan bagian yang sakit. Sedangkan, hemiparesis bukan kelumpuhan pada bagian tubuh namun kondisi lemahnya otot sehingga Anda mampu bergerak secara perlahan.<\/p>\n

Baca Juga:<\/strong> Ketahui 3 Jenis Penyakit Stroke<\/a><\/p>\n

Penyebab Terjadinya Hemiparesis<\/h3>\n

Sebelum mengalami hemiparesis, umumnya seseorang akan mengalami stroke terlebih dahulu. Kebanyakan stroke terjadi ketika pasokan oksigen terputus ke sebagian otak dan menyebabkan sel-sel otak mati.<\/p>\n

Ketika sel-sel pada area otak yang bertanggung jawab untuk memberikan perintah untuk menggerakan tubuh rusak atau mati, maka itu dapat menyebabkan hemiparesis. Anda juga dapat mengalami hemiparesis, jika memiliki cedera pada kepala, tumor otak, atau infeksi otak.<\/p>\n

Pada umumnya, sisi yang terkena hemiparesis terjadi berlawanan dengan kerusakan pada otak. Sebagai contoh, kerusakan otak terjadi pada bagian kanan. Maka sisi tubuh bagian kiri lebih mungkin untuk mengalami hemiparesis. Namun, ada beberapa kasus hemiparesis yang menyerang kedua sisi tubuh meskipun kerusakan pada otak hanya terjadi pada satu sisi atau bagian saja.<\/p>\n

Penanganan<\/h3>\n

Hemiparesis dapat secara perlahan mengalami perbaikan kondisi. Hal ini membutuhkan penanganan yang tepat sehingga hemiparesis dapat dipulihkan secara maksimal. Metode penanganan hemiparesis yang mungkin Anda dapatkan, antara lain:<\/p>\n

1. Penggunaan obat<\/h4>\n

Penggunaan obat untuk hemiparesis akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan yang dialami oleh penderita.<\/p>\n

Anda mungkin mendapatkan obat yang berkaitan dengan tekanan darah, apabila penyebab masalah ada pada kerusakan otak. Namun, jika permasalahan terjadi akibat infeksi Anda mungkin perlu mengonsumsi antibiotik<\/a> yang telah diresepkan dokter.<\/p>\n

2. Operasi<\/h4>\n

Pada kondisi kerusakan otak yang parah, Anda mungkin perlu tindakan operasi yaitu pemasangan stent<\/em>. Pemasangan stent<\/em> pada otak berguna untuk memaksimalkan aliran darah pada otak.<\/p>\n

3. Fisioterapi<\/h4>\n

Terapi ini dilakukan untuk melatih otot-otot yang mengalami kelemahan akibat hemiparesis. Fisioterapi<\/a> yang dapat direkomendasikan pada penderita hemiparesis adalah stimulasi listrik dan modified constraint induced movement therapy<\/em> (mCIMT).<\/p>\n

4. Psikoterapi<\/h4>\n

Psikoterapi<\/a> yang dapat dilakukan oleh penderita hemiparesis salah satunya adalah dengan metode imajinasi mental. Pada terapi ini, pasien akan diajak untuk mengimajinasikan bahwa ia dapat menggerakan dengan bebas bagian tubuh yang lemah.<\/p>\n

Saat imajinasi ini ditanamkan, otak akan menganggap bahwa tubuh menjadi kuat kembali. Otak akan perlahan-lahan mengirimkan sinyal gerak dan membuat rangsangan yang lebih kuat pada otot tersebut. Akan tetapi, hal ini perlu diiringi dengan terapi motorik lainnya.<\/p>\n

5. Penggunaan alat bantu<\/h4>\n

Dokter akan merekomendasikan penggunaan alat bantu untuk menopang bagian tubuh yang lemah. Alat bantu yang mungkin digunakan adalah seperti tongkat atau kursi roda, untuk membantu pasien dalam bergerak.<\/p>\n

Pada saat Anda mengalami hemiparesis ringan, sebaiknya segera membawanya ke rumah sakit. Penanganan yang cepat dan tepat akan meminimalisir kerusakan.<\/p>\n

Kehidupan dari Hemiparesis<\/h3>\n

Hemiparesis diiringi dengan perawatan berkala, namun pada kehidupan sehari-hari Anda juga perlu merawat bagian-bagian tubuh yang melemah. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan, untuk melatih otot-otot Anda, antara lain:<\/p>\n