Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 30 Juni 2023<\/p>\n <\/p>\n Miomektomi atau operasi miom merupakan sejenis operasi untuk mengambil fibroid rahim. Fibroid rahim<\/a> atau yang juga dikenal dengan nama miom<\/a> merupakan pertumbuhan non kanker yang sering timbul di rahim.<\/p>\n Dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk melakukan operasi ini bila miom yang Anda alami memicu gejala berupa nyeri panggul, periode berat, perdarahan yang tidak beraturan, dan sering buang air kecil.<\/p>\n Jika Anda berniat melakukan operasi miom, penting untuk mencari informasi mengenai prosedur dan risiko tindakan medis ini. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai prosedur operasi miom..<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Operasi Plastik Payudara; Memahami Prosedur, Efek Samping dan Risikonya<\/a><\/p>\n Cara melakukan miomektomi akan berbeda dan bergantung pada jenis operasi miom yang dijalani oleh Anda. Berikut ini beberapa jenis operasi miom yang bisa dilakukan oleh dokter:<\/p>\n Sebelum melakukan prosedur ini, dokter akan memberikan anestesi umum. Selanjutnya dokter kandungan akan membentuk sayatan lewat perut bagian bawah ke dalam rahim Anda.<\/p>\n Terdapat 2 jenis sayatan yang bisa dokter lakukan pada metode miomektomi perut, yaitu:<\/p>\n Setelah sayatan dibuat, dokter kandungan akan mengambil miom dari dinding rahim Anda. Kemudian dokter akan menjahit lagi lapisan otot rahim Anda.<\/p>\n Kebanyakan pasien yang menjalani operasi ini akan menginap selama 1\u20133 hari di rumah sakit.<\/p>\n Saat menjalani operasi miom laparoskopi<\/a>, Anda akan mendapatkan anestesi umum. Dokter kandungan akan membuat 4 sayatan kecil.<\/p>\n Kemudian perut Anda akan diisi dengan gas karbon dioksida untuk membantu dokter kandungan mengecek bagian dalam perut Anda.<\/p>\n Selanjutnya, dokter kandungan akan menaruh laparoskop di salah satu sayatan. Laparoskop merupakan sejenis tabung tipis yang memiliki lampu dengan kamera di salah satu ujungnya.<\/p>\n Peralatan kecil akan diletakkan ke sayatan yang lain. Bila operasi dikerjakan secara robotik, dokter kandungan tinggal mengendalikan instrumen dari jarak jauh menggunakan lengan robot.<\/p>\n Agar bisa diangkat, dokter kandungan akan memotong miom Anda menjadi potongan-potongan kecil. Bila miom terlalu besar, dokter akan mengganti prosedurnya menjadi miomektomi perut dan membentuk sayatan yang lebih besar di perut Anda.<\/p>\n Pasien yang menjalani operasi miom laparoskopi akan menginap di rumah sakit selama satu malam dan membutuhkan waktu pemulihan selama beberapa minggu.<\/p>\n Anda akan diberikan anestesi lokal atau umum selama menjalani operasi miom histeroskopi. Operasi miom<\/a> jenis ini merupakan pilihan terakhir yang dokter lakukan jika ukuran miom sangat besar atau berjumlah sangat banyak.<\/p>\n Pada prosedur ini, dokter kandungan akan memasukkan teropong tipis dan terang melalui vagina dan leher rahim ke dalam rahim Anda.<\/p>\n Dokter juga akan meletakkan cairan di rahim Anda yang berfungsi melebarkan rahim, sehingga dokter bisa melihat miom dengan lebih jelas.<\/p>\n Setelah itu, dokter kandungan akan memakai loop<\/em> kawat untuk memotong potongan miom Anda. Cairan juga berfungsi untuk membersihkan potongan miom. Anda bisa pulang pada hari yang sama setelah menjalani operasi ini.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Penyebab Infeksi Rahim dan Pengobatannya<\/a><\/p>\n Meski operasi miom jarang menimbulkan komplikasi, pasien tetap bisa berpotensi mengalami infeksi setelah miomektomi. Untuk mencegahnya, dokter akan memberikan antibiotik<\/a>.<\/p>\n Demam juga mungkin terjadi setelah operasi miom, tetapi biasanya kondisi ini merupakan respons adanya pergantian jaringan dan bukan akibat dari infeksi.<\/p>\n Bila ada perdarahan berbahaya, dokter akan memberikan transfusi darah<\/a>. Untuk mencegahnya, dokter perlu mengatasi anemia<\/a> sebelum menjalani operasi.<\/p>\n Jika terdapat masalah pada organ lain, dokter juga akan segera menanganinya. Masalah yang berhubungan dengan anestesi juga akan ditangani saat operasi masih berlangsung.<\/p>\n Terdapat beberapa tips untuk menghindari komplikasi operasi Miom, yaitu:<\/p>\n Bila Anda mengidap anemia defisiensi besi<\/a> akibat menstruasi yang berat,<\/a> dokter akan menyarankan Anda mengonsumsi suplemen zat besi<\/a> dan vitamin untuk menambah kadar darah sebelum operasi dimulai.<\/p>\n Cara lain untuk menangani anemia adalah dengan pengobatan hormonal sebelum menjalani operasi miom.<\/p>\n Dokter akan memberikan hormon pelepas gonadotropin (GnRH), pil KB<\/a>, atau obat hormonal untuk menghentikan atau meredakan aliran menstruasi Anda.<\/p>\n Saat digunakan sebagai terapi, GnRH agonis dapat menghalangi produksi estrogen<\/a> dan progesteron<\/a>, menghentikan menstruasi, serta bisa membentuk kembali hemoglobin dan tambahan zat besi.<\/p>\n Beberapa terapi hormonal yang mencakup terapi GnRH agonis juga bisa memperkecil fibroid atau miom, sehingga dokter kandungan bisa menerapkan metode bedah invasif minimal berupa sayatan horizontal yang lebih kecil daripada sayatan vertikal.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Cara Menangani Efek Pasca Operasi Pengangkatan Rahim<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Prosedur Operasi Miom<\/strong><\/h3>\n
1. Miomektomi perut<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Miomektomi laparoskopi<\/strong><\/h4>\n
3. Miomektomi histeroskopi<\/strong><\/h4>\n
Risiko Operasi Miom<\/strong><\/h3>\n
Cara Mencegah Komplikasi Operasi Miom<\/strong><\/h3>\n
Mengonsumsi suplemen zat besi dan vitamin<\/strong><\/h4>\n
Pengobatan hormonal<\/strong><\/h4>\n
Terapi untuk mengecilkan fibroid<\/strong><\/h4>\n