{"id":21252,"date":"2021-11-17T13:48:55","date_gmt":"2021-11-17T06:48:55","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=21252"},"modified":"2023-06-19T00:28:04","modified_gmt":"2023-06-18T17:28:04","slug":"prosedur-pasien-gangguan-jiwa-sebelum-dirujuk-ke-rumah-sakit-jiwa","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/prosedur-pasien-gangguan-jiwa-sebelum-dirujuk-ke-rumah-sakit-jiwa\/","title":{"rendered":"Prosedur Pasien Gangguan Jiwa Sebelum Dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa"},"content":{"rendered":"

Penulis: Anita | Editor: Ratna<\/p>\n

Ditinjau oleh:\u00a0dr. Winda Atika Sari<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 17 Juni 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Gangguan kesehatan jiwa merupakan permasalahan nyata yang tidak bisa diabaikan. Malahan sejak pandemi, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, sebanyak 20 persen masyarakat Indonesia berpeluang mengalami masalah kesehatan mental dan terdapat peningkatan gangguan depresi serta kecemasan sebanyak 6-9 persen.<\/p>\n

Meskipun demikian, tidak semua orang yang mengalami masalah kesehatan mental perlu diarahkan ke rumah sakit jiwa. Faktanya, ada beberapa prosedur yang harus dijalani oleh pasien gangguan jiwa sebelum dirujuk ke rumah sakit jiwa.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui 5 Macam Gangguan Jiwa yang Umum Terjadi<\/a><\/p>\n

Apa Saja Prosedur yang Harus Dilalui oleh Pasien Gangguan Jiwa Sebelum Dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa?<\/h3>\n

Orang yang mengalami gangguan mental sering dianggap perlu masuk ke rumah sakit jiwa. Padahal, ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilewati untuk memvonis apakah seseorang harus dimasukkan ke rumah sakit jiwa atau tidak.<\/p>\n

Pemeriksaan-pemeriksaan ini harus dilaksanakan agar psikiater bisa mengetahui seberapa parah masalah mental yang diderita oleh pasien dan apakah pasien memiliki kemungkinan untuk menyakiti dirinya atau orang lain.<\/p>\n

Berikut adalah beberapa prosedur pemeriksaan yang harus dijalani oleh pasien gangguan jiwa sebelum dirujuk ke rumah sakit jiwa:<\/p>\n

1. Diskusi dengan Psikiater<\/h4>\n

Penderita gangguan mental akan diminta untuk bertemu dengan psikiater<\/a>. Nantinya, psikiater akan membicarakan dan menanyakan beberapa hal seputar masalah kejiwaan dan kehidupan personal yang dimiliki, seperti rekam medis, trauma yang pernah dialami, dan cara pasien menangani gangguan jiwa yang dialami.<\/p>\n

Terkadang psikiater juga bisa meminta izin pasien untuk berbicara dengan teman, keluarga, atau pasangan mengenai gangguan mental yang dihadapi.<\/p>\n

2. Pemeriksaan Fisik<\/h4>\n

Pemeriksaan fisik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa gejala masalah kejiwaan bukan dikarenakan masalah fisik, seperti gangguan pada saraf atau tiroid.<\/p>\n

3. Pemeriksaan Laboratorium<\/h4>\n

Psikiater akan meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan laboratorium, seperti tes darah, tes urine<\/a>, CT Scan<\/a>, dan MRI<\/a>. Umumnya, psikiater juga akan menanyakan pasien mengenai obat-obatan atau suplemen yang sedang atau pernah dikonsumsi.<\/p>\n

4. Evaluasi Mental<\/h4>\n

Pasien gangguan mental akan dievaluasi dan diobservasi perilaku, emosi, dan pemikirannya. Saat evaluasi mental, psikiater akan bertanya secara rinci perihal gejala gangguan jiwa dan dampaknya ke kehidupan sehari-hari.<\/p>\n

5. Evaluasi Kognitif<\/h4>\n

Berbeda dengan evaluasi mental, evaluasi kognitif melibatkan analisis kemampuan pasien dalam mengingat informasi, berpikir secara jelas, dan membentuk pola pikir.<\/p>\n

Persiapan Sebelum Pemeriksaan<\/h3>\n

Sebelum menjalani prosedur yang harus dilalui oleh pasien gangguan jiwa sebelum dirujuk ke rumah sakit jiwa, penderita gangguan mental bisa mencatat beberapa hal untuk ditunjukkan ke psikiater, seperti:<\/p>\n