Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 14 November 2022<\/p>\n <\/p>\n Penyakit usus buntu adalah kondisi kronis yang menyerang usus Anda, sehingga butuh penanganan khusus. Salah satu penanganan tersebut adalah tindakan operasi pengangkatan usus buntu.<\/p>\n Seperti namanya, penyakit usus buntu terjadi karena adanya radang di usus Anda. Tepatnya di bagian usus besar yang berada di sisi kanan bawah perut. Penyebabnya adalah penyumbatan di lapisan usus, sehingga terjadi infeksi dan radang usus buntu. Jika sudah parah, maka usus buntu bisa pecah.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Penyebab Usus Buntu dan Cara Mengobatinya<\/a><\/p>\n Gejala penyakit ini bisa beragam bagi setiap orang, namun secara umum Anda akan merasakan gejala-gejala di bawah ini:<\/p>\n Untuk mengetahui apakah kondisi Anda adalah usus buntu atau penyakit lainnya, berikut adalah langkah-langkah diagnosis yang umum dilakukan oleh para ahli medis:<\/p>\n Alih-alih melakukan tindakan operasi, dokter umumnya akan memberikan Anda obat antibiotik guna mengatasi radang usus buntu ringan.<\/p>\n Sayangnya, tak banyak orang yang berhasil sembuh hanya dengan mengonsumsi antibiotik, sehingga mereka tetap perlu melakukan operasi pengangkatan usus buntu.<\/p>\n Tindakan operasi dilakukan guna mengangkat usus buntu Anda, terutama jika Anda sudah mengalami kepecahan usus buntu, maupun komplikasi lainnya.<\/p>\n Laparoskopi merupakan jenis operasi saat dokter bedah hanya menyayat sedikit bagian kulit Anda dan memasukkan laparoskop, yaitu alat yang memiliki lampu dan kamera untuk melihat isi perut Anda.<\/p>\n Sebagai bahan pertimbangan, berikut adalah keuntungan dari operasi laparoskopi:<\/p>\n Tentu saja, sebelum dilakukan operasi Anda akan dibius terlebih dahulu agar tak merasakan sakit.<\/p>\n Operasi jenis ini disebut juga dengan operasi terbuka, yaitu saat dokter bedah menyayat bagian bawah kanan perut Anda dengan sayatan besar, yakni sekitar 5-10 cm.<\/p>\n Prosedur ini juga biasa dilakukan jika Anda mengalami usus buntu yang pecah, sehingga dokter perlu membersihkan isi perut Anda terlebih dahulu agar tak terjadi infeksi saat dilakukan pengangkatan.<\/p>\n Walaupun begitu, prosedur laparotomi terbuka semakin jarang dilakukan, sebab sudah banyak teknologi baru yang dianggap lebih mudah untuk melakukan operasi usus buntu, misalnya melalui prosedur laparoskopi yang telah dijelaskan sebelumnya.<\/p>\n Meski demikian, operasi terbuka juga memiliki kelebihan, yaitu:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Memahami Seputar Operasi Usus Buntu<\/a><\/p>\n Setelah Anda melalui operasi pengangkatan usus buntu, Anda membutuhkan waktu untuk benar-benar pulih.<\/p>\n Waktu pemulihan setiap pasien bisa berbeda-beda, tergantung prosedur operasi yang dilakukan serta kondisi kesehatan Anda secara umum. Namun, Anda bisa menerapkan langkah berikut agar proses pemulihan berjalan dengan lebih cepat:<\/p>\n Hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tertentu setelah operasi, seperti:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Waspadai Gejala dan Penyebab Usus Buntu Pada Anak<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Mayo Clinic. (2021). Appendicitis – Symptoms and causes<\/a> . www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Healthline. (2020). Antibiotics Can Be as Effective as Surgery in Some Appendicitis Cases<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (2021). Treatment for Appendicitis | NIDDK<\/a>. www.niddk.nih.gov<\/span><\/p>\n NHS. (2018). Overview – – – Laparoscopy (keyhole surgery)<\/a>. www.nhs.uk<\/span><\/p>\n Very Well Health. (2019). Open Surgery Overview and Pros and Cons<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\nGejala Usus Buntu<\/strong><\/h3>\n
\n
Diagnosis Usus Buntu<\/strong><\/h3>\n
\n
Penanganan Usus Buntu<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
Tips Agar Segera Pulih Pasca Operasi Usus Buntu<\/strong><\/h3>\n
\n
\n