Penulis: Dewi | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 14 November 2022<\/p>\n <\/p>\n Antibiotik adalah obat yang dapat membantu Anda menghentikan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik bekerja dengan membunuh bakteri atau dengan mencegah agar bakteri tidak berkembang biak dalam tubuh Anda.<\/p>\n Walaupun begitu, penggunaan antibiotik tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, sebab penggunaan antibiotik yang tidak sesuai, akan menyebabkan resistensi atau meningkatnya kekebalan tubuh terhadap penggunaan antibiotik.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Penyebab Infeksi Jamur di Selangkangan Anda<\/a><\/p>\n Antibiotik sendiri hadir dengan berbagai macam bentuk. Ada antibiotik kapsul, antibiotik cair, dan antibiotik lotion<\/em>.<\/p>\n Saat ini, ada lebih dari 100 jenis antibiotik di dunia. Berikut adalah beberapa jenis antibiotik yang biasa Anda temukan pada resep dokter Anda:<\/p>\n Sefalosporin adalah jenis antibiotik dengan kandungan yang hampir sama dengan penisilin. Antibiotik ini awalnya dibuat dari jamur yang bernama cephalosporium<\/em>.<\/p>\n Di dalam antibiotik, terdapat lima generasi sefalosporin, yang setiap generasinya mencakup berbagai jenis bakteri, sehingga mampu mengobati infeksi dari berbagai jenis bakteri yang menyebabkan beberapa kondisi, seperti radang tenggorokan dan infeksi kulit.<\/p>\n Beberapa efek samping yang umum terjadi karena mengonsumsi obat ini adalah mual, diare dan sakit perut.<\/p>\n Antibiotik dari jenis ini diantaranya:<\/p>\n Penisilin adalah antibiotik yang berasal dari jamur yang bernama penicillium. Jamur ini adalah salah satu antibiotik yang sangat berguna dan sering menjadi pilihan pertama bagi dokter untuk mengobati berbagai jenis infeksi, termasuk infeksi pernapasan, infeksi kulit, infeksi telinga, dan lain-lain.<\/p>\n Antibiotik jenis ini sangat efektif dalam menangani organisme yang sudah dikenal seperti strep dan staph. Namun salah satu efek samping yang mungkin dirasakan oleh sebagian orang adalah ruam, mual, diare dan sakit perut. Antibiotik yang termasuk jenis ini adalah:<\/p>\n Makrolida adalah jenis antibiotik yang sangat berbeda dengan antibiotik beta laktam. Antibiotik ini juga dapat mengobati banyak infeksi yang sama, termasuk pernapasan, kulit, telinga dan yang lainnya.<\/p>\n Antibiotik ini sangat cocok bagi Anda yang mengalami alergi terhadap beta laktam. Beberapa efek samping umum yang mungkin Anda rasakan ialah mual, muntah dan diare. Antibiotik yang termasuk dari jenis ini adalah:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Pahami Penggunaan dan Efek Samping Antibiotik Co-trimoxazole (Kotrimoksazol)<\/a><\/p>\n Secara teknis, sulfonamida tidak membunuh bakteri seperti antibiotik lainnya. Sebaliknya, obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri, lalu membiarkan sistem kekebalan tubuh Anda melakukan sisanya.<\/p>\n Sulfonamida merupakan antibiotik topikal yang sangat baik untuk menangani luka bakar, infeksi vagina serta infeksi mata. Tak hanya kondisi-kondisi tersebut, obat ini juga dapat mengobati ISK (infeksi saluran kemih) dan traveler\u2019s diarrhea<\/em> atau diare yang umum dialami oleh wisatawan alau traveler<\/em>.<\/p>\n Seperti halnya obat antibiotik lainnya, kekebalan atau resistensi pun dapat terjadi pada antibiotik kelas ini jika Anda tidak mengonsumsinya dengan cara yang tepat.<\/p>\n Efek samping yang umum termasuk pasca mengonsumsi sulfonamida meliputi:<\/p>\n Selanjutnya, berikut adalah contoh sulfonamida, yakni:<\/p>\n Florokuinolon adalah zat aktif yang digunakan untuk melawan berbagai macam bakteri. Antibiotik jenis ini efektif untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang gagal disembuhkan oleh antibiotik lain.<\/p>\n Tak hanya itu, florokuinolon merupakan alternatif yang digunakan oleh orang yang memiliki alergi terhadap antibiotik lain. Sama seperti antibiotik lain, antibiotik ini dapat mengobati infeksi kulit, saluran pernapasan, saluran kemih dan lain-lain.<\/p>\n Namun, jika Anda memiliki masalah jantung, mungkin Anda harus menghindari antibiotik jenis ini. Sebelum mengonsumsi antibiotik ini, pastikan untuk menjelaskan riwayat medis Anda terlebih dahulu.<\/p>\n Beberapa efek samping yang mungkin Anda rasakan setelah mengonsumsi obat ini adalah munculnya rasa kantuk, sakit kepala dan diare. Beberapa jenis antibiotik adalah:<\/p>\n Antibiotik ini berasal dari spesies bakteri yang disebut Streptomyces<\/em>. Obat ini mampu mengobati berbagai infeksi, seperti infeksi pernapasan, kulit dan genital.<\/p>\n Tak hanya kondisi-kondisi tersebut, obat ini juga mampu mengobati infeksi yang tidak biasa, termasuk penyakit Lyme, malaria, antraks, kolera, dan wabah tertentu.<\/p>\n Efek samping yang umum pacsa mengonsumsi obat ini adalah timbulnya rasa sakit perut, sensitivitas terhadap sinar matahari, dan infeksi jamur. Contoh tetrasiklin meliputi:<\/p>\n B aca Juga: <\/strong>Kenali Fungsi Antibiotik Metronidazole dan Efek Sampingnya<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthgrades. (2021). Types of Antibiotics<\/a>. www.healthgrades.com <\/span><\/p>\n Verywell Health. (2021). What Is Antibiotic Resistance?. www.verywellhealth.com <\/span><\/p>\n Verywell Health. (2021). Common and Serious Antibiotic Side Effects in Children<\/a>. www.verywellhealth.com <\/span><\/p>\n WebMD. (2019). What Are Antibiotics?<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\nBerbagai Jenis Antibiotik<\/strong><\/h3>\n
1. Sefalosporin\u00a0<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Penisilin<\/strong><\/h4>\n
\n
3. Macrolide<\/strong><\/h4>\n
\n
4. Sulfonamid<\/strong><\/h4>\n
\n
\n
4. Florokuinolon<\/strong><\/h4>\n
\n
5. Tetrasiklin\u00a0<\/strong><\/h4>\n
\n