{"id":20893,"date":"2021-11-06T12:02:52","date_gmt":"2021-11-06T05:02:52","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=20893"},"modified":"2023-03-22T20:07:15","modified_gmt":"2023-03-22T13:07:15","slug":"uji-fungsi-hati","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/uji-fungsi-hati\/","title":{"rendered":"Mengenal Uji Fungsi Hati"},"content":{"rendered":"

Penulis: Silvia | Editor: Umi<\/p>\n

Ditinjau oleh: <\/span>dr. Putri Purnamasari\u00a0<\/span><\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 16 Maret 2023<\/span><\/p>\n

 <\/p>\n

Hati merupakan salah satu organ penting yang posisinya berada di sisi kanan bagian tubuh dan di bawah diafragma. Hati memiliki beberapa tugas penting bagi tubuh, termasuk mencerna makanan, memproduksi enzim pencernaan, memproduksi protein, dan menyimpan energi.<\/p>\n

Untuk mengetahui seberapa baik fungsi hati dan mengetahui beberapa jenis penyakit, dokter biasanya akan melakukan uji fungsi hati (LFT). Uji ini menggunakan darah sebagai sampel pengujian.<\/p>\n

Tes ini melibatkan uji alkaline phosphatase (ALP), alanine transaminase (ALT), aspartate transaminase (AST), bilirubin, albumin, dan gamma-glutamyl transferase (GGT). Uji fungsi hati bisa membantu dokter untuk menentukan area hati yang terluka maupun diagnosis penyakit.<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Ketahui Tujuan dan Prosedur Tes Darah HBsAg<\/a><\/p>\n

Serangkaian Uji Fungsi Hati<\/strong><\/h3>\n

Tes fungsi hati meliputi pemeriksaan kadar enzim dan protein tertentu dalam darah Anda. Tingkat enzim dan protein yang lebih tinggi atau lebih rendah dapat mengindikasikan masalah hati.<\/p>\n

Serangkaian tes fungsi hati yang umum meliputi:<\/p>\n

1. Alanin transaminase<\/em> (ALT)<\/strong><\/h4>\n

ALT adalah enzim yang ditemukan di hati, yang membantu mengubah protein menjadi energi untuk sel-sel hati. Ketika hati rusak, ALT dilepaskan ke dalam aliran darah dan kadarnya meningkat.<\/p>\n

Adapun penyakit atau gangguan hati yang ditunjukkan dari peningkatan ALT, mencakup hepatitis virus akut atau kronis, steatohepatitis, sindrom Budd-Chiari<\/em> akut, hepatitis iskemik, autoimun, hemokromatosis, obat\/toksin, defisiensi alfa 1-antitripsin, penyakit Wilson, dan penyakit Celiac<\/a>.<\/p>\n

2. Aspartat transaminase<\/em> (AST)<\/strong><\/h4>\n

AST adalah enzim yang membantu metabolisme asam amino<\/a>. Seperti ALT, AST biasanya berada dalam darah pada tingkat rendah.<\/p>\n

Peningkatan kadar AST bisa mengindikasikan adanya kerusakan hati, penyakit atau kerusakan otot. AST biasanya juga berkaitan dengan alkohol, steatohepatitis, sirosis<\/a>, dan non-alkohol (hemolisis, miopati, penyakit tiroid<\/a>, olahraga).<\/p>\n

3. Alkaline phosphatase<\/em> (ALP)<\/strong><\/h4>\n

Enzim yang berada di hati dan tulang ini berperan penting untuk memecah protein. Tingkat ALP yang lebih tinggi dari normal bisa mengindikasikan kerusakan atau penyakit hati, seperti saluran empedu yang tersumbat, atau penyakit tulang tertentu.<\/p>\n

4. Albumin dan protein total<\/strong><\/h4>\n

Albumin<\/a> adalah salah satu dari beberapa protein yang diproduksi di hati. Tubuh Anda membutuhkan protein ini untuk melawan infeksi dan melakukan fungsi lainnya.<\/p>\n

Kadar albumin dan protein total yang lebih rendah dari normal dapat mengindikasikan kerusakan atau penyakit hati.<\/p>\n

5. Bilirubin<\/strong><\/h4>\n

Zat ini diproduksi selama pemecahan normal sel darah merah. Bilirubin<\/a> melewati hati dan diekskresikan dalam tinja.<\/p>\n

Peningkatan kadar bilirubin (ikterus) mungkin menunjukkan tanda adanya kerusakan hati atau jenis anemia tertentu.<\/p>\n

6. Gamma-glutamyltransferase<\/em> (GGT)<\/strong><\/h4>\n

GGT adalah enzim dalam darah. Tingkat yang lebih tinggi dari normal dapat mengindikasikan kerusakan hati atau saluran empedu.<\/p>\n

7. L-laktat dehidrogenase<\/em> (LD)<\/strong><\/h4>\n

LD adalah enzim yang berada di hati. Peningkatan kadar dapat mengindikasikan kerusakan hati. Kadar LD yang tinggi juga bisa terjadi pada gangguan lainnya.<\/p>\n

8. Waktu protrombin (PT)<\/strong><\/h4>\n

PT adalah waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku. Peningkatan PT bisa menunjukkan adanya kerusakan hati, dan dapat meningkat jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah tertentu, seperti warfarin<\/a>.<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Ketahui Tujuan dan Prosedur Tes Darah HBsAg<\/a><\/p>\n

Kapan Perlu Melakukan Tes Fungsi Hati?<\/strong><\/h3>\n

Anda mungkin perlu melakukan uji fungsi hati jika mengalami beberapa gejala yang merupakan indikasi adanya gangguan atau penyakit pada hati, seperti penyakit kuning<\/a>.<\/p>\n

Adapun gejala penyakit hati antara lain:<\/p>\n