{"id":20388,"date":"2021-10-25T08:13:32","date_gmt":"2021-10-25T01:13:32","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=20388"},"modified":"2022-12-28T20:21:52","modified_gmt":"2022-12-28T13:21:52","slug":"bladder-atau-kandung-kemih-dan-bermacam-kondisi-kesehatannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/bladder-atau-kandung-kemih-dan-bermacam-kondisi-kesehatannya\/","title":{"rendered":"Bladder atau Kandung Kemih dan Bermacam Kondisi Kesehatannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 12 Desember 2022<\/p>\n <\/p>\n Kandung kemih<\/a> merupakan organ yang tak kalah penting dari organ di tubuh Anda yang lain. Organ yang memiliki nama lain bladder<\/em> ini bertugas untuk menyimpan urin atau air kencing.<\/p>\n Kandung kemih Anda sendiri bisa menampung 400-600 ml cairan. Ketika kandung kemih sedang tak terisi cairan, maka organ ini akan berukuran sebesar buah pir.<\/p>\n Sama seperti organ lainnya, kandung kemih juga perlu dijaga agar tidak terjadi masalah kesehatan. Jika sudah terjadi, maka fungsi kandung kemih bisa terganggu. Apa saja masalah kesehatan yang dapat menyerang kandung kemih Anda? Simak uraiannya di sini.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Gejala Batu Kandung Kemih dan Cara Pengobatan<\/a><\/p>\n Sistitis adalah bentuk peradangan yang terjadi di kandung kemih, biasanya terjadi karena infeksi dan wanita lebih sering terpapar masalah ini.<\/p>\n Pada banyak kasus, penyebab dari sistitis\u00a0adalah bakteri yang muncul dan masuk ke dalam saluran uretra, bagian tubuh yang mengeluarkan air kencing Anda.<\/p>\n Berikut adalah gejalanya:<\/p>\n Sistitis bisa hilang sendiri jika gejalanya tidak parah. Namun, jika dalam waktu 3 hari sistitis semakin buruk, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, mengingat sistitis\u00a0yang cenderung bisa menginfeksi ginjal Anda.<\/p>\n Pernahkah Anda merasa tidak bisa mengontrol kandung kemih Anda? Misalnya, saat Anda sedang batuk, atau bersin, dan tiba-tiba ingin buang air namun tak bisa? Hal ini disebut dengan urinary incontinence<\/em>.<\/a><\/p>\n Penyebabnya bisa karena berbagai hal, mulai dari makanan dan minuman yang bersifat diuretik. Namun bisa juga disebabkan karena obat-obatan tertentu. Berikut adalah gejala dari urinary incontinence<\/em>:<\/p>\n Anda mungkin bisa merasa sangat tidak nyaman saat berkegiatan sehari-hari. Apabila Anda mengalaminya, maka Anda perlu untuk mencari pertolongan medis, karena masalah urinary incontinence<\/em> bisa memengaruhi kualitas hidup Anda.<\/p>\n Saat Anda merasa ingin selalu buang air kecil hingga terbangun di malam hari, maka Anda bisa jadi memiliki overactive bladder<\/em> atau kondisi kandung kemih yang terlalu aktif. Hal ini bisa mengganggu Anda.<\/p>\n Penyebab:<\/p>\n Untungnya, masalah ini bisa Anda tangani dengan perubahan gaya hidup. Misalnya dengan mengurangi minum-minuman selain air, rutin mengonsumsi serat, dan menjaga berat badan yang ideal.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Kenali Gejala Infeksi Kandung Kemih dan Pencegahannya<\/a><\/p>\n Tidak hanya batu ginjal<\/a>, saat urin Anda tetap berada di kandung kemih dan mengkristalisasi, maka Anda bisa terkena batu kandung kemih<\/a>. Biasanya, pria lanjut usia lebih sering terkena penyakit ini karena prostat yang membesar<\/a>.<\/p>\n Berikut adalah gejala dari kondisi batu kandung kemih:<\/p>\n Untuk menghindari terjadinya batu kandung kemih, Anda perlu banyak minum air putih. Air bisa membuat mineral dalam urin Anda encer, sehingga urin Anda akan sulit terbentuk menjadi batu.<\/p>\n Mirip dengan masalah kandung kemih lainnya, saat Anda terkena retensi urin<\/a>, maka kandung kemih tidak bisa mengosongkan urin secara langsung, bahkan tidak sama sekali saat buang air kecil. Penyakit ini bisa terjadi secara akut dan kronis.<\/p>\n Berikut adalah penyebab dari retensi urin:<\/p>\n Bergantung pada tingkat keparahan retensi urin yang Anda alami, penanganannya juga perlu disesuaikan.<\/p>\n Kanker kandung kemih<\/a> terjadi karena pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali hingga merusak sel normal dalam kandung kemih. Jika keberadaannya dideteksi sejak dini, maka kanker ini bisa segera diobati.<\/p>\n Berikut adalah gejala dari kanker kandung kemih:<\/p>\n Selanjutnya, berikut adalah orang-orang yang berisiko terkena kanker kandung kemih:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Kenali Gejala dan Jenis Kanker Kandung Kemih<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Web MD. (2020). The Bladder (Human Anatomy): Function, Picture, Location, Definition<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n Cleveland Clinic. (2019). Overactive Bladder: Causes, Symptoms, Treatment & Prevention<\/a>. my.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n NHS. (2018). Overview – – – Cystitis<\/a>. www.nhs.uk<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2021). Urinary incontinence – Symptoms and causes<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Cleveland Clinic. (2020). Bladder Stones (Calculi): Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment<\/a>. my.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n Cleveland Clinic. (2021). Urinary Retention: Causes, Diagnosis & Treatment<\/a>. my.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n1. Sistitis<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Urinary incontinence<\/strong><\/h4>\n
\n
3. Overactive bladder<\/strong><\/h4>\n
\n
4. Batu kandung kemih<\/strong><\/h4>\n
\n
5. Retensi urin<\/strong><\/h4>\n
\n
6. Kanker kandung kemih<\/strong><\/h4>\n
\n
\n