{"id":20323,"date":"2021-10-23T11:49:16","date_gmt":"2021-10-23T04:49:16","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=20323"},"modified":"2021-10-23T11:49:16","modified_gmt":"2021-10-23T04:49:16","slug":"tumor-marker-dan-prosedur-pemeriksaan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/tumor-marker-dan-prosedur-pemeriksaan\/","title":{"rendered":"Tumor Marker dan Prosedur Pemeriksaan"},"content":{"rendered":"

Penulis: Silvia | Editor: Umi<\/p>\n

Penanda tumor (tumor marker) merupakan zat yang diproduksi oleh tubuh maupun sel kanker sebagai respons terhadap kanker yang ganas maupun jinak. Tumor marker bisa ditemukan dalam darah, urin, tinja, jaringan, atau cairan lain dalam tubuh.<\/p>\n

Tumor marker bisa membantu memantau dan memberikan informasi mengenai perkembangan kanker, tingkat keganasan atau seberapa agresif, kekambuhan, hingga menentukan terapi yang tepat. Oleh karena itu, tumor marker biasa digunakan sebagai prosedur pemeriksaan awal atau skrining kanker yang paling umum dilakukan.<\/p>\n

Hasil tumor marker biasanya tidak digunakan sendiri untuk diagnosis, tetapi dapat memberikan petunjuk bila dikombinasikan dengan gejala klinis dan studi pencitraan, atau prosedur biopsi<\/a>.<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Ketahui Manfaat Tanaman Keladi Tikus untuk Kanker<\/a><\/p>\n

Tujuan tes tumor marker<\/strong><\/h3>\n

Ada 2 tipe utama tumor marker yaitu penanda tumor sirkulasi dan penanda jaringan tumor. Jenis pertama biasanya terdapat di darah, urin, tinja, atau cairan badan lainnya pada pasien kanker.<\/p>\n

Sementara tumor marker jaringan atau sel, berada pada tumor itu sendiri. Biasanya ditemukan dengan melakukan prosedur biopsi.<\/p>\n

1. Tumor marker sirkulasi\u00a0<\/strong><\/h4>\n

Prosedur tumor marker sirkulasi berguna untuk memperkirakan prognosis, menentukan stadium kanker, mendeteksi kanker setelah perawatan (kekambuhan), menilai seberapa baik pengobatan bekerja, serta memantau apakah pengobatan berhenti bekerja.<\/p>\n

Meski peningkatan kadar tumor marker bersirkulasi dapat membantu mendiagnosa adanya kanker, ini saja tidak cukup. Karena dalam kondisi non-kanker pun, terkadang kadar tumor marker tertentu meningkat.<\/p>\n

Tumor marker juga bisa diukur secara berkala selama terapi kanker. Pengukuran berkala semacam ini bisa lebih bermakna daripada hanya pengukuran tunggal.<\/p>\n

Contoh tumor marker sirkulasi yang umum digunakan untuk menilai respons kanker terhadap pengobatan adalah kalsitonin (diukur dalam darah). Selain itu, ada CA-125 yang membantu memantau seberapa baik pengobatan kanker bekerja.<\/p>\n

2. Tumor marker jaringan atau sel<\/strong><\/h4>\n

Tumor marker jaringan atau sel bertujuan untuk mendiagnosis kanker, menentukan stadium, mengklasifikasikan kanker, memperkirakan prognosis, dan menentukan pengobatan yang tepat.<\/p>\n

Pemeriksaan tumor marker ini juga bisa dilakukan pada sampel darah. Meskipun jenis biopsi cair ini belum digunakan secara rutin, pemeriksaan ini memiliki keunggulan karena tidak melibatkan pembedahan dan bisa dilakukan lebih sering.<\/p>\n

Contoh tes biopsi cair untuk tumor marker, misalnya tes Foundation One Liquid CDx untuk mendeteksi mutasi genetik pada 324 gen. Tes ini bisa mengidentifikasi pasien dengan kanker paru-paru non-sel kecil, melanoma, kanker payudara, kanker kolorektal, dan kanker ovarium.<\/p>\n

Batasan atau kekurangan<\/strong><\/h3>\n

Terkadang, tingginya kadar tumor marker tidak mutlak menandakan bahwa terdapat penyakit kanker. Hal ini karena beberapa sel tubuh yang normal juga bisa menghasilkan tumor marker.<\/p>\n

Ada sejumlah keterbatasan dalam menggunakan tumor marker untuk memantau kanker, antara lain:<\/p>\n