{"id":20316,"date":"2021-10-23T11:16:59","date_gmt":"2021-10-23T04:16:59","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=20316"},"modified":"2023-10-09T12:12:50","modified_gmt":"2023-10-09T05:12:50","slug":"benzoyl-peroxide-obat-jerawat-paling-banyak-digunakan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/benzoyl-peroxide-obat-jerawat-paling-banyak-digunakan\/","title":{"rendered":"Benzoyl Peroxide, Obat Jerawat Paling Banyak Digunakan"},"content":{"rendered":"
Penulis: Silvia | Editor: Umi<\/p>\n
Salah satu jenis obat yang paling sering diresepkan untuk mengobati jerawat adalah benzoyl peroxide<\/em> (benzoil peroksida). Obat ini bekerja sebagai antiseptik yang membantu mengurangi bakteri penyebab jerawat pada permukaan kulit maupun folikel rambut, membuka sumbatan pori-pori, hingga mengurangi peradangan kulit.<\/p>\n Benzoil peroksida memiliki efek sebostatik (membuat kulit kering) dan keratolitik ringan (terkelupasnya lapisan kulit terluar seperti serpihan sisik kulit). Oleh karena itu, penggunaan benzoil peroksida untuk perawatan jerawat biasanya dikombinasikan dengan terapi obat jerawat lainnya.<\/p>\n Namun, secara umum, produk perawatan kulit berjerawat menggunakan benzoil peroksida sebagai salah satu komponen utama. Terutama karena kemampuannya mengobati jerawat, baik dengan kondisi ringan hingga yang parah. Adapun kadar yang biasanya tersedia yaitu 2.5%, 4%, 5%, dan 10%.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Benarkah Sabun Sulfur Efektif Menyembuhkan Jerawat?<\/a><\/p>\n Ada beberapa jenis jerawat berdasarkan gejalanya. Dengan mengetahui jenis jerawat, Anda bisa menentukan tipe perawatan yang tepat, termasuk dalam penggunaan benzoil peroksida. Jeni-jenis jerawat yang bisa Anda obati dengan benzoil peroksida antara lain:<\/p>\n Bakteri penyebab jerawat, seperti propionibacterium acnes (P. acnes)<\/em> tidak dapat hidup di lingkungan yang kaya oksigen. Sementara itu, benzoil peroksida bekerja dengan memasukkan oksigen ke dalam pori-pori kulit sehingga dapat membunuh P. acnes<\/em>.<\/p>\n Misalnya setelah mengaplikasikan benzoil peroksida 10% setiap hari selama 2 minggu, jumlah P. acnes<\/em> di folikel rambut bisa menurun sampai 98% yang sebanding dengan hasil 4 minggu terapi antibiotik. Ketika bakteri berkurang, maka jerawat pun menghilang atau membaik.<\/p>\n Selain mematikan bakteri penyebab jerawat, benzoil peroksida juga mampu membantu mengangkat sel kulit mati yang menyebabkan sumbatan pori-pori sehingga bisa memicu jerawat maupun komedo.<\/p>\n Penggunaan benzoil peroksida biasanya berlangsung jangka panjang. Hal itu karena meski telah sembuh, tidak menutup kemungkinan bagi pasien untuk harus melanjutkan pengobatan sehingga mengurangi risiko jerawat kembali.<\/p>\n Akan tetapi, untuk pemakaian jangka panjang Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Obat Benzolac, Ketahui Kegunaan dan Aturan Pakainya<\/a><\/p>\n Setiap produk memiliki cara dan frekuensi penggunaannya tersendiri. Oleh karena itu, perhatikan instruksi pemakaian produk sebelum Anda menggunakannya.<\/p>\n Umumnya, benzoil peroksida 5% baru mulai bekerja pada penggunaan setelah 4 minggu. Efek tersebut juga mungkin berbeda pada jenis kulit yang berbeda pula.<\/p>\n Penting untuk memperhatikan petunjuk pemakaian produk pada kemasan agar mendapatkan hasil maksimal. Hindari area sensitif, seperti mata dan mulut, dari kontak langsung dengan benzoil peroksida.<\/p>\n Efek samping yang paling umum terjadi dari pemakaian benzoil peroksida termasuk:<\/p>\n Untuk mengurangi risiko tersebut, pastikan Anda menggunakan produk pelembap bebas minyak. Hindari pemakaian benzoil peroksida ketika Anda mengalami kulit terbakar karena dapat memperparah kondisi kulit.<\/p>\n Bagi Anda yang memiliki kondisi kulit sensitif, eksim, maupun dermatitis seboroik<\/a> tidak disarankan untuk menggunakan benzoil peroksida karena kulit Anda akan rentan mengalami iritasi dan ruam. Adapun efek samping terparah yakni lecet hingga memar yang terjadi kurang lebih pada 1 : 1000 orang.<\/p>\n Belum banyak penelitian yang mengungkap efek bahaya benzoil peroksida pada anak-anak, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Hal ini karena benzoil peroksida merupakan obat topikal yang penyerapannya minim, sehingga dianggap aman untuk digunakan oleh ketiga kelompok orang tersebut.<\/p>\n Meski begitu, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter kulit untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.<\/p>\n Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap benzoil peroksida tidak dianjurkan untuk menggunakan produk yang memiliki kandungan zat tersebut di dalamnya. Termasuk juga orang yang alergi terhadap kayu manis dan turunan asam benzoat harus berhati-hati karena bisa menimbulkan reaksi.<\/p>\n Selain reaksi alergi dengan kandungan asam benzoat, benzoil peroksida juga memiliki risiko interaksi obat terhadap beberapa kondisi medis berikut ini:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Obat Oxytetracycline dan Efek Sampingnya<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Jenis jerawat yang biasa diobati dengan benzoil peroksida<\/strong><\/h3>\n
\n
Cara kerja benzoil peroksida<\/strong><\/h3>\n
Ragam produk benzoil peroksida<\/strong><\/h3>\n
\n
Efek samping<\/strong><\/h3>\n
\n
Kontraindikasi<\/strong><\/h3>\n
\n