{"id":20051,"date":"2021-10-16T23:33:09","date_gmt":"2021-10-16T16:33:09","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=20051"},"modified":"2022-09-25T01:34:50","modified_gmt":"2022-09-24T18:34:50","slug":"mengapa-kita-perlu-melakukan-tes-bilirubin","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/mengapa-kita-perlu-melakukan-tes-bilirubin\/","title":{"rendered":"Mengapa Kita Perlu Melakukan Tes Bilirubin?"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 20 September 2022<\/p>\n <\/p>\n Saat mengalami penyakit kuning<\/a>, Anda mungkin akan diminta untuk melakukan tes bilirubin<\/a>.<\/p>\n Bilirubin merupakan zat yang diproduksi dari penguraian sel darah merah berwarna oranye-kuning dan bersirkulasi di pembuluh darah Anda.<\/p>\n Organ hati akan mengambil bilirubin dari dalam darah lalu mengubahnya menjadi zat yang sebagian besar akan dikeluarkan dari tubuh melalui urin dan feses.<\/p>\n Jika organ hati anda mengalami masalah, maka bilirubin tidak dapat dikeluarkan sehingga akan menumpuk di dalam tubuh.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>7 Penyebab Mata Kuning dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\n Ada beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab kadar bilirubin Anda meningkat, yaitu:<\/p>\n Anemia<\/a> merupakan kondisi saat tubuh Anda mengalami kekurangan sel darah merah<\/a>, sehingga darah Anda tidak dapat membawa oksigen ke jaringan tubuh Anda.<\/p>\n Kondisi ini terjadi saat kulit dan mata Anda menguning, biasanya terjadi pada bayi baru lahir maupun orang dewasa.<\/p>\n Sirosis<\/a> adalah penyakit hati yang kronis, biasanya disebabkan karena berbagai penyakit hati lainnya, seperti hepatitis maupun konsumsi alkohol yang parah. Saat sirosis terjadi, maka organ hati Anda bisa rusak.<\/p>\n Sirosis juga jarang menimbulkan gejala, dan baru akan terasa saat hati Anda sudah mengalami kerusakan. Walaupun begitu, beberapa gejala yang umum terjadi adalah munculnya penyakit kuning, mudah berdarah atau terluka, serta kehilangan nafsu makan.<\/p>\n Hepatitis merupakan peradangan yang terjadi di hati Anda. Penyebabnya adalah konsumsi alkohol, serta obat-obatan tertentu. Seringkali hepatitis disebabkan oleh virus.<\/p>\n Penyakit batu empedu terjadi karena cairan di dalam sistem pencernaan Anda mengalami kalsifikasi (mengendap).<\/p>\n Jika sudah mengalami penyakit batu empedu<\/a>, maka Anda mungkin perlu melakukan operasi pengangkatan kantong empedu<\/a> Anda.<\/p>\n Lakukan tes bilirubin jika Anda mengalami gejala-gejala seperti berikut:<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Yuk, Ketahui Fungsi Hati dan Kiat Menjaga Kesehatannya<\/a><\/p>\n Tes bilirubin tidak akan memakan waktu yang lama. Darah Anda akan diambil menggunakan jarum suntik kecil, kemudian di masukkan ke dalam tabung kecil.<\/p>\n Setelahnya, darah Anda akan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Anda pun bisa melakukan aktivitas kembali setelahnya.<\/p>\n Agar hasil tes bilirubin Anda bisa dilihat dengan benar, maka Anda perlu memberi tahu dokter makanan dan obat apa saja yang telah Anda konsumsi, serta seberapa berat aktivitas Anda, mengingat aktivitas yang berat juga bisa membuat kadar bilirubin Anda meningkat.<\/p>\n Biasanya, hasil tes bilirubin dapat berbeda-beda di setiap laboratorium. Apa saja arti tes bilirubin?<\/p>\n Selain itu, kadar bilirubin pria dan wanita juga berbeda. Biasanya, kadar bilirubin pria lebih tinggi ketimbang wanita.<\/p>\n Untungnya, kadar bilirubin yang lebih rendah dari nilai normalnya tidak menjadi masalah.<\/p>\n Kadar bilirubin yang tinggi juga bisa disebut dengan istilah hyperbilirubinemia<\/em>.<\/p>\n Kondisi ini merupakan salah satu masalah yang paling umum terjadi pada bayi yang baru lahir.<\/p>\n Kadar bilirubin yang tinggi pada bayi yang baru lahir sering dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, seperti:<\/p>\n Bayi yang tidak berisiko memiliki kadar bilirubin di bawah 12 mg\/dL. Namun, jika bayi Anda memiliki faktor-faktor yang berisiko, maka kadar bilirubinnya bisa meningkat.<\/p>\n Semakin banyak faktor risikonya, maka efeknya akan semakin buruk untuk si bayi. Faktor risiko tersebut termasuk:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Penyakit Kuning pada Bayi, Apakah Kondisi Ini Berbahaya?<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Web MD. (2021). Bilirubin Test: High vs. Low Levels, Direct vs. Indirect<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n Cleveland Clinic. (2018). Bilirubin Test: Test Details & Results<\/a>. my.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n American Family Physician. (2002). Hyperbilirubinemia in the Term Newborn – American Family Physician<\/a>. aafp.org<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2020). Bilirubin test<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Centers for Disease Control and Prevention. (2020). What is Viral Hepatitis?<\/a>. www.cdc.gov\u00a0<\/span><\/p>\nPenyebab Kadar Bilirubin Meningkat<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
\n
\n
Waktu yang Tepat untuk Melakukan Tes Bilirubin<\/strong><\/h3>\n
\n
Prosedur Tes Bilirubin<\/strong><\/h3>\n
Hasil Tes Bilirubin<\/strong><\/h3>\n
\n
Bilirubin pada Bayi Baru Lahir<\/strong><\/h3>\n
\n
\n