{"id":20024,"date":"2021-10-14T21:44:30","date_gmt":"2021-10-14T14:44:30","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=20024"},"modified":"2023-01-17T17:49:14","modified_gmt":"2023-01-17T10:49:14","slug":"ketahui-penyebab-infeksi-rahim-dan-pengobatannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-penyebab-infeksi-rahim-dan-pengobatannya\/","title":{"rendered":"Ketahui Penyebab Infeksi Rahim dan Pengobatannya"},"content":{"rendered":"

Penulis: Lely | Editor: Ratna<\/p>\n

Ditinjau oleh:\u00a0dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 9 Januari 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Ada beberapa jumlah kondisi medis yang dapat mempengaruhi rahim seperti, infeksi rahim, polip, endometriosis, fibroid, adenomiosis, dan kanker. Gejala kondisi rahim yang berbeda mungkin termasuk rasa sakit atau ketidaknyamanan pada area panggul, perut bagian bawah, dan dapat menyebar ke perut bagian tengah atau punggung bawah.<\/p>\n

Pendarahan menstruasi yang tidak teratur dan kesulitan hamil dapat terjadi karena kondisi yang mempengaruhi rahim. Banyak kondisi rahim yang tidak berbahaya, dan dapat diobati dengan obat-obatan. Namun, beberapa kondisi rahim serius dan mengancam kesehatan Anda. Penting untuk menemui penyedia layanan kesehatan sehingga Anda bisa mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Polip Rahim Mengapa Bisa Terjadi? Ketahui Gejala dan Penyebabnya<\/a><\/p>\n

Penyebab Infeksi Rahim<\/h3>\n

Ketika bakteri atau organisme memasuki leher rahim kemudian menyebar ke atas, infeksi dapat mempengaruhi satu atau lebih organ panggul, termasuk rahim, leher rahim, dan saluran tuba. Kondisi ini disebut dengan penyakit radang panggul atau infeksi rahim. Gejalanya bisa termasuk ketidaknyamanan, keluarnya cairan, bau busuk, dan nyeri buang air kecil<\/p>\n

Biasanya, ketika bakteri memasuki vagina, serviks mencegahnya menyebar lebih dalam ke organ reproduksi lainnya. Tapi terkadang, leher rahim terinfeksi dari IMS (Infeksi Menular Seksual) seperti gonore dan klamidia. Ketika itu terjadi, itu kurang mampu mencegah bakteri keluar. Gonore dan klamidia yang tidak diobati menyebabkan sekitar 90% kasus penyakit radang panggung. Penyebab lainnya termasuk:<\/p>\n