Penulis: Dita | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 25 Juli 2023<\/p>\n <\/p>\n Retardasi mental atau yang sekarang lebih sering disebut dengan disabilitas intelektual adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan kecerdasan atau kemampuan mental seseorang di bawah rata-rata. Penderita disabilitas intelektual umumnya mengalami beragam kesulitan menguasai hal-hal yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.<\/p>\n Penderita retardasi mental atau keterbelakangan mental ini memang bisa mempelajari sebuah keterampilan baru. Tapi waktu yang mereka butuhkan untuk menguasainya lebih lama daripada orang yang normal. Retardasi mental terdiri dari beberapa tingkatkan mulai ringan hingga berat.<\/p>\n Perlu Anda ketahui bahwa saat ini di beberapa negara istilah retardasi mental atau keterbelakangan mental sebenarnya tidak digunakan lagi karena dianggap memiliki makna negatif.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Kekerasan pada Anak dan Dampak Negatif bagi Mentalnya<\/a><\/p>\n Seseorang dianggap memiliki masalah retardasi mental atau disabilitas intelektual jika dia memiliki keterbatasan dalam 2 bidang yakni:<\/p>\n IQ (Intellectual Quotient)<\/em><\/a> diukur dengan menggunakan tes IQ. IQ rata-rata manusia adalah 100 dan mayoritas tingkat kecerdasan orang berada di antara 85-115. Seseorang dianggap cacat secara intelektual jika IQ-nya kurang dari 70.<\/p>\n Sementara itu, untuk mengukur perilaku adaptif anak, dokter atau tenaga spesialis akan mengamati keterampilan anak dan membandingkannya dengan anak-anak lain yang berusia sama.<\/p>\n Hal-hal yang bisa diamati meliputi seberapa baik anak bisa makan atau berpakaian sendiri, seberapa baik anak mampu berkomunikasi, dan memahami orang lain, serta bagaimana cara anak berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, dan anak-anak lain yang seusianya.<\/p>\n Disabilitas intelektual diperkirakan memengaruhi sekitar 1% dari jumlah populasi manusia. Dari mereka yang terkena dampak disabilitas intelektual, sebanyak 85% memiliki cacat intelektual ringan. Artinya mereka hanya sedikit lebih lambat dari rata-rata orang untuk mempelajari informasi atau keterampilan baru.<\/p>\n Dengan dukungan yang tepat, anak-anak dengan retardasi mental ringan bisa hidup mandiri sebagai orang dewasa.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Pahami Perbedaan Disabilitas dan Difabel<\/a><\/p>\n Tanda atau gejala retardasi mental umumnya bisa diamati sejak seseorang masih anak-anak. Gejala yang muncul juga bervariasi tergantung tingkat keparahan yang dialami oleh anak tersebut.<\/p>\n Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk mengetahui apakah anak Anda mengalami retardasi mental adalah dengan melihat beberapa tanda berikut ini:<\/p>\n Jika anak mengalami disabilitas intelektual, mereka mungkin akan mengalami beragam masalah lain termasuk ketergantungan (kepada orang lain atau orang tua), menarik diri dari aktivitas sosial, perilaku suka mencari perhatian, kesulitan memperhatikan, cenderung melukai diri sendiri, pasif, dan lain sebagainya.<\/p>\n Beberapa orang dengan masalah retardasi mental juga memiliki karakteristik fisik tertentu, seperti memiliki perawakan pendek atau kelainan wajah.<\/p>\n Jika Anda memiliki anak atau anggota keluarga yang dicurigai mengalami retardasi mental, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terutama dokter di bidang spesialis kejiwaan<\/a>. Dokter akan memberikan masukan tentang apa yang sebaiknya Anda lakukan, termasuk bagaimana cara membantu mereka bisa hidup mandiri ketika dewasa.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>7 Hal Yang Perlu Dilakukan Jika Anak Diduga Berkebutuhan Khusus<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Emory University School of Medicine. (2019). What is Mental Retardation?<\/a> www.pediatrics.emory.edu<\/span><\/p>\n Healthline. (2019). What You Should Know About Intellectual Disability<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Pediatric in Review. (2006). Mental Retardation<\/a>. www.pedsinreview.aappublications.org<\/span><\/p>\nApa itu Retardasi Mental?<\/strong><\/h3>\n
\n
Gejala Retardasi Mental<\/strong><\/h3>\n
\n