{"id":19349,"date":"2021-09-27T19:49:54","date_gmt":"2021-09-27T12:49:54","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=19349"},"modified":"2023-01-05T17:11:05","modified_gmt":"2023-01-05T10:11:05","slug":"ketahui-penyebab-infeksi-nosokomial-dan-pengobatannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-penyebab-infeksi-nosokomial-dan-pengobatannya\/","title":{"rendered":"Ketahui Penyebab Infeksi Nosokomial dan Pengobatannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anita | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 2 Januari 2023<\/p>\n <\/p>\n Rumah sakit selalu menjadi lambang harapan dan kesembuhan, tapi jika tidak berhati-hati, alih-alih sembuh, pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit justru bisa mengidap infeksi nosokomial!<\/p>\n Infeksi ini biasanya terjadi di ruang ICU<\/a> dan untungnya cukup jarang terjadi. Namun, apa itu infeksi nosokomial dan apa yang membuatnya berbeda dengan penyakit lainnya? Untuk tahu lebih lanjut, simak penjelasannya di bawah!<\/p>\n Infeksi ini merupakan infeksi yang terjadi saat Anda sedang menjalani rawat inap atau berkunjung ke rumah sakit, karenanya penyakit ini juga dikenal dengan istilah hospital-acquired infection (HAI) atau health-care associated infection.<\/p>\n Rumah sakit penuh dengan beragam bakteri dan virus dari pasien ataupun tenaga medis. Saat Anda sedang menjalani rawat inap atau operasi, sistem imun tubuh akan menurun dan membuat Anda lebih rentan terinfeksi bibit-bibit penyakit yang berada di dalam rumah sakit.<\/p>\n Anda akan lebih berisiko terkena infeksi ini apabila:<\/p>\n Selain itu, semakin lama Anda menjalani rawat inap di rumah sakit, semakin tinggi juga kemungkinan Anda mengidap infeksi ini.<\/p>\n Biasanya infeksi terjadi 48 jam setelah Anda masuk ke rumah sakit, tiga hari setelah keluar dari rumah sakit, atau 30 hari seusai menjalani operasi. Jika tidak ditangani dengan benar, penderita bisa mengalami pneumonia, infeksi kandung kemih, sepsis, dan bahkan kematian.<\/p>\n Infeksi nosokomial dapat muncul karena virus, bakteri, atau jamur melalui kontak fisik ataupun pemakaian alat bantu kesehatan yang tercemar. Umumnya, infeksi ini akibat oleh bakteri dan diderita oleh pasien rawat inap yang memiliki imun tubuh yang lemah.<\/p>\n Bakteri yang sering menimbulkan infeksi ini adalah Staphylococcus aureus,<\/a> Escherichia coli<\/a>, dan Enterococci. Selain bakteri, jamur Candida dan Aspergillus juga merupakan salah satu pemicu umum dari infeksi ini.<\/p>\n Sementara itu, virus yang sering mengakibatkannya adalah virus influenza dan virus lain yang menyerang sistem pernapasan.<\/p>\n Pada kasus yang parah, penderita bisa saja mengalaminya karena virus atau bakteri yang kebal dengan beragam obat-obatan, seperti methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA<\/a>).<\/p>\n Biasanya, penularan bakteri, virus, atau jamur pemicunya adalah melalui alat bantu kesehatan yang tidak higienis atau tidak terpasang dengan baik, seperti kateter atau ventilator. Selain dari alat bantu kesehatan, infeksi nosokomial juga bisa muncul di luka sehabis operasi akibat prosedur bedah yang tidak sesuai aturan atau alat bedah yang tidak steril.<\/p>\n Tanda-tanda adanya infeksi ini beragam pada tiap orang dan tergantung dari penyebabnya. Biasanya, penderita infeksi ini bisa mengalami:<\/p>\n Penanganan infeksi nosokomial tergantung dari jenis bakteri, virus, atau jamur yang menginfeksi tubuh. Umumnya, dokter akan memberikan Anda antibiotik dan menyuruh Anda untuk beristirahat penuh serta meminum air secukupnya. Pada kasus yang parah, dokter akan memasukkan cairan ke dalam tubuh melalui bantuan infus.<\/p>\nApa Itu Infeksi Nosokomial?<\/h3>\n
\n
Penyebab<\/h3>\n
Penularan Infeksi Nosokomial<\/h3>\n
Gejala Infeksi Nosokomial<\/h3>\n
\n
Pengobatan<\/h3>\n