{"id":19243,"date":"2021-09-27T06:08:21","date_gmt":"2021-09-26T23:08:21","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=19243"},"modified":"2021-09-27T06:08:21","modified_gmt":"2021-09-26T23:08:21","slug":"kenali-penyebab-dan-cara-merawat-anak-saat-diare","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/kenali-penyebab-dan-cara-merawat-anak-saat-diare\/","title":{"rendered":"Kenali Penyebab dan Cara Merawat Anak saat Diare"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Tidak hanya pada orang dewasa, diare juga bisa terjadi pada anak-anak dan dampaknya bisa lebih serius.<\/p>\n
Jika diare pada anak Anda bertahan lebih dari 2 hari, maka Anda perlu waspada.<\/p>\n
Baca Juga: <\/strong>Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Diare Anak<\/a><\/p>\n Berikut adalah beberapa penyebab diare pada si kecil:<\/p>\n Bisanya diare ini terjadi selama 1-2 hari dan bisa langsung hilang dengan perawatan yang tepat. Diare jenis ini terjadi karena kontaminasi bakteri, atau saat anak Anda terserang virus tertentu.<\/p>\n Diare jenis ini bisa bertahan selama beberapa minggu, sebab diare ini disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya, misalnya:<\/p>\n Agar diare pada anak bisa cepat berhenti, Anda perlu memberikan perawatan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti untuk merawat anak yang sedang terkena diare.<\/p>\n Tubuh Anda sudah memiliki cairan elektrolit, namun saat sedang diare, cairan tersebut banyak yang hilang.<\/p>\n Padahal, elektrolit memiliki fungsi untuk mengontrol keseimbangan cairan di tubuh, sehingga tubuh Anda bisa bekerja dengan baik.<\/p>\n Anda bisa memberikan oralit kepada anak Anda. Oralit mengandung gula dan garam, yaitu kandungan yang dibutuhkan untuk menggantikan mineral yang sudah hilang.<\/p>\n Jika anak Anda sudah buang air dengan normal kembali, Anda sudah bisa tenang. Namun Anda juga perlu menghubungi dokter jika anak Anda mengalami dehidrasi yang disertai dengan muntah.<\/p>\n Meskipun diare membuat anak membutuhkan banyak cairan, Anda sebaiknya tidak sekadar memberikan air terus-menerus khususnya pada bayi dan balita.<\/p>\n Sebab, sumber hidrasi utama bayi adalah ASI atau susu formula. Jika bayi Anda terlalu banyak minum air, maka bayi bisa terkena intoksikasi atau ketidakseimbangan kadar sodium.<\/p>\n Gejala intoksikasi sendiri, meliputi:<\/p>\n Karena itu, saat bayi mengalami diare, Anda cukup berikan ASI atau susu formula lebih sering.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Jangan Panik Dulu, Ini Cara Atasi Sakit Perut pada Anak<\/a><\/p>\n Makanan serta minuman yang terkontaminasi oleh bakteri bisa membuat diare semakin parah, terutama pada anak-anak yang sering membeli makanan di luar rumah.<\/p>\n Anda perlu untuk memperhatikan asupan makannya, pastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi anak bersih saat diolah dan tidak memperparah kondisi diarenya.<\/p>\n Anda sebaiknya juga memberikan makanan dengan porsi sedikit namun lebih sering. Selain itu, berilah makanan yang lembut agar lebih mudah dicerna, seperti:<\/p>\n Di lain sisi, berikut adalah berbagai makanan yang harus dihindari:<\/p>\n Diare merupakan penyakit yang bisa membahayakan anak. Namun, dengan mencuci tangan dengan baik dan benar, diare bisa dicegah.<\/p>\n Terlebih lagi, penelitian membuktikan bahwa mencuci tangan juga bisa mencegah anak terhindar dari kuman yang tahan oleh antibiotik dan sulit untuk disembuhkan.<\/p>\n Cara mencuci tangan dengan benar:<\/p>\n Rotavirus adalah virus yang bisa menyebabkan diare, muntah, demam, serta sakit perut. Karena itu, Anda perlu memberikan vaksin rotavirus untuk anak dan bayi anda agar terhindar dari penyakit rotavirus yang parah.<\/p>\n Biasanya, vaksin ini diberikan kepada anak berusia di bawah 1 tahun. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan vaksin yang baik bagi anak Anda.<\/p>\n Meski sudah merawat anak saat sedang diare, namun diare pada anak mungkin bisa parah. Maka itu, hubungi dokter jika anak Anda mengalami gejala, seperti:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Obat Sakit Perut Anak berdasarkan Penyebabnya<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Johns Hopkins Medicine. Diarrhea in Children<\/a>. www.hopkinsmedicine.org<\/span><\/p>\n Web MD. (2011). Preventing Dehydration When You Have Diarrhea or Vomiting<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n Web MD. Water for Infants: When Is It Safe to Give Water to Infants?<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n Medline Plus. (2019). When your child has diarrhea<\/a>. medlineplus.gov<\/span><\/p>\n CDC. (2020). Show Me the Science – Why Wash Your Hands? | Handwashing<\/a>. www.cdc.gov<\/span><\/p>\nPenyebab Diare pada Anak<\/strong><\/h3>\n
\n
Berbagai Jenis Diare<\/strong><\/h3>\n
1. Diare akut<\/strong><\/h4>\n
2. Diare kronis<\/strong><\/h4>\n
\n
Perawatan yang tepat pada Diare Anak<\/strong><\/h3>\n
1. Minum cairan elektrolit<\/strong><\/h4>\n
2. Jangan memberi air saja ke bayi Anda<\/strong><\/h4>\n
\n
3. Pastikan makanan dan minumannya aman dikonsumsi<\/strong><\/h4>\n
\n
\n
4. Sering mencuci tangan<\/strong><\/h4>\n
\n
5. Berikan vaksin rotavirus<\/strong><\/h4>\n
Kapan harus menghubungi dokter<\/strong><\/h3>\n
\n